chapter-5

5.6K 188 6
                                    

aku memfokuskan mataku untuk melihat nama yang terteta di bajunya 'zinedin alexis' gumamku dalam hati. setelah melihat nama yang tertera di bajunya, aku memberanikan diri untuk meminta maaf.

"gu-gue minta maaf ya" ucapku tulus. aku tidak berani melihat ekspresi wajahnya sekarang. aku sangat takut.

"hahahahahahha" dih dia kenapa? ganteng-ganteng kok sarap sih? lagi lagi aku melawan rasa takutku untuk berbicara.

"kenapa lo ketawa? ada yang lucu?" tanyaku dengan wajah sedikit miris. "muka lo itu lucu ya, ngapain juga lo gugup. please deh gue ga makan orang kok" jawabnya dengan senyuman yang tercetak jelas dibibirnya.

"ya ampun dia ganteng banget" gumamku dalam hati.

aku tersadar saat dia mulai menghulurkan tangannya "gue nedin, lo?" ternyata dia mengenalkan dirinya. tanpa ragu-ragu aku membalas huluran tangannya "gue asa" jawabku percaya diri dan sedikit tersenyum.

"gue duluan ya nedin, gue udah telat banget ini" pamitku pada nedin seraya meninggalkannya.

aku rasa ada tangan yang menarik lenganku.

"id line lo?"

WHT THE... dia minta id line? wht? oh apalagi ini.

"asa. pake titik" jawabku.

"oke sekarang lo boleh pergi, see u yah" ucapnya yang diakhiri senyuman manis.

aku segera berjalan menuju kelasku dan mendapati ina disana.

"kok lo udah sampe?" tanyaku pada ina.

"yaiyalah kan lo lambat banget" jawab ina santai.

"perasaan gue, elo deh yang jalannya yang kaya princess" alisku terangkat dan menatap ina.

"zinedin alexis" ntah kenapa nama itu berputar putar di otak ku. saat aku mencari tahu namanya tadi aku tidak melihat lambang kelasnya. apa dia murid baru?

tiba-tiba kelas seketika menjadi hening. aku langsung duduk di tempatku dan wali kelasku bu sinta masuk kedalam kelas dengan diikuti satu anak laki-laki.

aku tidak memperdulikan laki-laki yang di belakang bu sinta tadi, sampai aku tak menyadari bahwa laki-laki tadi adalah murid baru.

aku memperhatikan wajahnya.. wajahnya tidak asing lagi.. seperti pernah bertemu.. 'ah ayolah sa ingatan lo buruk banget' rutukku dalam hati.

"sa, ada cogan tuh, sikat sak, lumayan loh" kata - kata ina membuyarkan lamunanku.

ina menunjuk seorang laki - laki yang tak lain adalah anak baru tadi.

aku benar-benar memfokuskan pandanganku pada wajahnya dan tak sengaja tatapan mata kami bertemu.

aku mengingatnya. YAAA dia nedin!

"nedin?" ucapku pelan. namun ina bisa mendengarnya.

"lu kenal dia?" tanya ina yang cukup membuatku kaget.

"i-iya gue tadi pagi nabrak dia" kataku sambil cengengesan.

"yaamsyong sa, lu hobi banget elah nabrak orang" ina mencubit lenganku gemas. "namanya gue buru-buru gimana dong" jelasku membela diri.

---------------

bel istirahat pun berbunyi, semua murid langsung berhamburan pergi keluar kelas.

aku dan ina pun melakukan hal yang sama karna perut kami sudah tidak bisa di ajak kompromi lagi. perutku sudah demo dari tadi untuk dimasuki makanan.

kakak kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang