chapter-8

1.9K 74 19
                                    

Author pov

sabinaab : Bryan pingsan.

asa : yakin lo?

sabinaab : ngapain gue boongin lo

asa : dia kerumah lo?

sabinaab : iya, mungkin dia males pulang kerumah.

asa : loh kenapa?

sabinaab : nanti gue jelasin.

asa : gue otw.

Kabar itu pun langsung membuat jantung Asa berdetak tak karuan. Tak jelas sudah rasa khawatir dan sedih bercampur aduk menjadi satu

Tak peduli hujan badai diluar tetap tak menghentikan Asa untuk pergi menemui Bryan. Dia ingin tau kondisi Bryan.

Setelah Ina memberi kabar bahwa Bryan tiba-tiba pingsan, Asa panik bukan main. Asa takut terjadi sesuatu pada Bryan. Padahal di lubuk hati Asa yang paling dalam. Asa sangat membenci Bryan. Sangat-sangat-sangat membenci.

Tanpa alasan yang jelas pun Asa bisa membenci Bryan. Mungkin karna wajah Bryan yang keliatan sok dan sangat menjengkelkan.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh Asa sampai di rumah Ina.

"Assalamualaikum" Ucap Asa seraya mengetuk pintu rumah Ina.

Tak lama kemudian penghuni rumah tersebut pun segera keluar dan membukakan pintu untuk Asa.

"Wa alaikum salam, masuk sa"
sahut sang pemilik rumah, Ina.

asa langsung menerobos masuk dan mencari seseorang yang membuat pikirannya berkecamuk.

"mana bryan na? mana?" ucap asa panik.

"ayo ikut gue"

asa pun membuntuti ina dibelakang.

kini asa melihat seorang bryan yang terbaring lemah dan pucat.

tanpa sadar asa meneteskan air matanya, dia juga tidak mengerti kenapa tapi hatinya tiba-tiba merasa bersalah dan tak tega.

"bryan...." panggil asa.

"udah sa dia gapapa, dia emang gitu dari kecil. gabisa kena hujan lama-lama." jelas ina.

asa mendekati bryan.

"bryan, bangun.. ini gue asa."

namun bryan masih sama seperti tadi.

"bryan.. gue datang buat lo" ucap asa lagi sambil menggenggam tangan bryan.

tiba-tiba bryan sadar.

"asa, kenapa lo disini? diluar masih hujan deras, lo kok tau gue disini"

"udah lo gausa bawel dulu lah, pikirin aja diri lo dulu" asa merasa kesal, bisa-bisanya dia masih memikirkan diri asa disaat dirinya sendiri saja lemah seperti itu.

"hahaha lucu banget sih lo kalo lagi kesel" goda bryan.

"ini orang udah begini masih bisa aja bikin pipi gue merah." kata asa dalam hati.

HAYYYYYY semuanyaaaaaa akhirnya gue balik lagi karna teman gue nyuruh lanjutin... sumpah gue gatau mau nulis apaan... awalnya gue nulis cerita ini karna kisah nyata temen guee... maaf banget pendek karna gue mmg gatau mau nulis gimana.... tapi kalo kalian suka insyaallah gue bakalan lanjutin lagii...

jangan lupa VOTEEE nyaaa........
loveeeu all

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kakak kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang