Chapter 3

328 32 3
                                    


     Akibat kejadian sepulang sekolah kemarin, Joohyun memanggil Wendy dan Joy untuk membicarakan itu dirumahnya. Tentu saja Yeri selalu ikut dengan Joy.

     "Geundae..kenapa kau membawa makhluk ini kesini?",ucap Joohyun datar.

     "Ah waee...aku dan Sungjae tak bisa berpisah sehari saja Joohyun-ah",rengek Wendy disertai dengan anggukan Sungjae.

     "Aku juga tak keberatan... annyeong Sooyoung-ah",kata Sungjae.

     "Kau benar - benar ingin kusobek mulutmu ya..",ujar Joy dengan kesalnya. Joohyun langsung membahas inti permasalahannya pada mereka untuh mencegah kelanjutan umpatan Joy.

     "Menurutku kemungkinan mereka bekerja sama untuk menghancurkanmu",ucap Joy dan Sungjae bersamaan. Semua melihat ke arah mereka dengan tatapan bertanya - tanya.

     "Yak eonnie pacarmu ini menyebalkan sekali sih..kenapa kau jadian dengan makhluk macam dia eohh..wahh aku hampir gila memikirkan hal ini",umpat Joy sambil mengipasi wajahnya dengan tangannya.

     Seperti biasa Joohyun berangkat dengan menggunakan mobil pribadinya ke sekolah. Setibanya di parkiran tiba - tiba seseorang menghadangnya. Joohyun hendak mengabaikannya tetapi orang tersebut malah menarik pergelangan tangannya.

     "Minta maaflah cepat!!!",kata orang itu dengan entengnya.

     "Eoh? Lee Taeyong? aku? minta maaf? untuk?",balas Joohyun sembari melepaskan tangannya dari cengkeraman Taeyong. Taeyong menghembuskan nafasnya dengan kasar.

     "Kau ini tak peka atau apasih..kemarin kau hampir saja menghancurkan...aset berhagaku.. dan aku harus berjalan dengan keadaan seperti ini",ucap Taeyong terbata - bata.

     Joohyun yang mulai paham dengan apa yang dibicarakan Taeyong hanya bisa menahan tawanya.
Taeyong yang melihat hal itu, awalnya ia merasa kesal tetapi kini ia tersenyum kecil melihat Joohyun yang tertawa terbahak - bahak.

     "Yak beraninya kau menertawakanku eoh?!",kata Taeyong yang berpura - pura marah.

     Joohyun yang masih berusaha menahan tawanya itu kini menghembuskan nafasnya.

     "Ahh jinjja kau lucu sekali kalau seperti ini..aigoo aku sampai menangis ahahah..",ujar Joohyun seraya menyibak air mata di sekitar mata almond nya yang cantik.

     "Geurae...untuk menebus kesalahanku nanti kutraktir di Sams House Cafe sepulang sekolah..jangan sampai menyesal, aku hanya akan berbaik hati pada hari ini saja",kata Joohyun sambil pergi menuju kelasnya dengan keadaan masih menahan tawanya.

     "Baiklah..kalian sudah berusaha keras hari ini..songsaenim akan umumkan hasilnya..siapa yang akan bernyanyi solo diacara pekan akhir bulan ini". Baek Songsaenim memberi jeda sebentar.

     "Wendy..wendy..wendy.."
     "Yeoksi Wendy...siapa lagi memangnya". Semua orang seakan - akan telah mengetahui hasilnya kalau Wendy Son inilah pemenangnya. Memang tak dapat dipungkiri Wendy, sempat direkrut oleh tim paduan suara terkenal di Canada, tetapi ia lebih memutuskan untuk pindah ke Korea.

     "Pemenangnya adalah...Kang Seulgi"

     Mendadak ruangan vocal menjadi sepi. Semua mata mengarah kepada Seulgi yang tak tahu apa - apa. Sebagian murid disana yang merupakan 'pengikut' Wendy pun mulai riuh berbisik dan mencela Seulgi. Seulgi yang mengetahui hal tersebut langsung berdiri dan melirik kea rah Wendy yang ternyata sedang melihat kearahnya.

     "Selamat...Kang Seulgi",seru Wendy dengan senyum yang bisa dikatakan tulus, tapi Nampak jelas matanya berkaca - kaca tanda ketidakrelaannya. Seulgi hanya diam dan pergi meninggalkan ruangan tersebut.

     "Lihatlah gadis itu cih..bahkan Wendy kita sudah memberi ucapan selamat tapi kalian lihat tadi bagaimana tatapannya?"

     "Ya..dasar yeoja sombong..Wendy-ah gwenchana..masih ada kesempatan lain"
Wendy hanya tersenyum kecil mendengar rekan - rekan vokalnya yang memberinya semangat.

     Hari ini sepulang sekolah Joy berdiri sendiri di belakang perpustakaan sekolah. Kali ini ia bukan menunggu Yeri, tapi seseorang lain..seseorang yang selama ini memberinya surat cinta rahasia itu.

     Joy merasa lega akhirnya orang tersebut ingin menemuinya sehingga ia bisa tahu siapa orang tersebut, tetapi ia juga gugup. Joy menggigit kukunya untuk meredakan rasa gugupnya.

     Tiba - tiba terdengar suara langkah kaki mendekat, Joy langsung menoleh ke arah suara itu.

     "Ohh Joy-ah..kau disini??",seru seseorang itu yang ternyata adalah Sungjae. Joy yang awalnya gugup kini merasa kesal mengetahui siapa yang datang.

     "Yak Yook Sungjae!!apa yang kau lakukan disini??? dan... bagaimana kau tau aku disini??!".

     "Aku?",tanya Sungjae seraya merampas surat beramplop baby blue yang dipegang Joy.

     "Yak kembalikan eohh!!Itu milikku!!",pekik Joy seraya berusaha mengambil kembali surat itu. Sungjae tiba tiba mengeluarkan sebuah amplop dari dalam tasnya,yang berwarna baby blue.

     "Bukankah ini sama? atau kebetulan? bagaimana menurutmu?",tanya Sungjae seraya menyodorkan kedua amplop berwarna sama itu. Joy masih tak mengerti apa maksud Sungjae.

     "Sooyoung-ah..mianhae..mungkin aku telah mengusikmu dengam amplop biru ini selama 3 minggu ini..geundae..aku sungguh tak bisa memendamnya lagi",terang Sungjae.

     "Apa maksudmu? yahh apa kau..."
                            ***

One Of These NightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang