Chapter 4

276 28 2
                                    

@SAM'S HOUSE CAFE

"Telat 12 menit..."

"Aishh diam saja kau!!! lagipula aku yang traktir",pekik Joohyun pada Taeyong yang duduk dihadapannya.

Joohyun tiba - tiba menahan tawanyanya lagi saat melihat Taeyong. Aneh kan.
Taeyong yang merasa kesal memutuskan untuk menahan amarahnya dan memesan makanan untuk mereka berdua. Taeyong makan dengan lahap sedangkan Joohyun hanya memperhatikannya.

"Bagaimana keadaan adik kecilmu sekarang?",tanya Joohyun sambil melahap sepotong daging.

"Adik kecil?aku anak tunggal",jawab Taeyong. Joohyun hanya bisa melongo mendengarnya.

"Kau ini memang polos atau bodoh?",cerca Joohyun.

"Mwoya??aku benar benar tak mengerti apa maksudmu"

"Perlu kutunjukkan dengan kakiku?",tawar Joohyun sambil bersiap menendang adik kecil Taeyong yang maksudnya adalah alat vitalnya.

Taeyong yang baru sadar sontak menghindar hingga terjatuh ke lantai. Joohyun lagi - lagi harus menahan tawanya melihat namja itu. Taeyong kini justru ikut senang melihat 'noona kesayangannya' tertawa bahagia.

Jarang orang bisa membuat seorang Bae Joohyun tersenyum apalagi tertawa sepuas ini. Taeyong kembali duduk dan memakan makanannya seraya melihat Joohyun yang masih tertawa. Ia tersenyum puas.

"Noona...besok kajja makan disini lagi..aku yang traktir",ucap Taeyong.

"Bwahahhaahh..mwo??kau bilang apa tadi Lee Taeyong??!!."


"Apa maksudmu? yahh apa kau..."

"Saranghae Sooyoung-ah......."

"Haishh jinjja..ini tidak lucu..kenapa kau menyebalkan sekali eoh??!!",pekik Joy seraya memukul Sungjae secara bertubi - tubi.

"Eoh Sooyoung-ah..apa yang kau lakukan??!!",seru Wendy yang tiba - tiba datang melerai mereka. Joy langsung berhenti setelah melihat kedatangan Wendy.

"Mana yang sakit eoh?gwenchana??",Tanya Wendy pada Sungjae seraya mengelus rambutnya.

'Bahkan kini ia lebih mementingkan Sungjae daripada aku pfft',batin Joy.

"Eonnie..kebetulan kau disini..aku ingin memberitahukan sesuatu padamu",kata Joy seraya merangkul lengan Wendy dan mengajaknya pergi meninggalkan Sungjae sendiri.

"Tapi... eonnie kau kelihatan murung sekali hari ini..waeyo??",tanya Joy seraya menyodorkan Ice Coffee dan Strawberry Smoothies kepada Wendy dan Joohyun yang telah berkumpul di café langganan mereka..dal.komm.

Wendy akhirnya menceritakan tentang dirinya yang dikalahkan oleh Seulgi saat latihan vocal tadi.

"Kang Seulgi bangs*t itu memang..wahh aku benar - benar ingin membantingnya",pekik Joohyun. Joy hanya mengganguk pelan karena ngeri dengan Joohyun.

"Gwenchana..selama aku masih punya Sungjae dan kalian,aku masih bisa semangat"

"Sepertinya kau sangat tergila - gila dengan anak kecil itu",celetuk Joohyun.

"Emm diantara yang lain..dia yang paling dewasa dan pengertian, aku bisa mati kalau kehilangan dia.. ah ne Sooyoung-ah kau mau bilang apa tadi?",tanya Wendy pada Joy.

Joy terdiam, sebenarnya ia ingin mengatakan tentang kejadian saat ia bertemu Sungjae tadi. Tapi, Joy tak ingin membuat eonnie nya semakin terpuruk.

"Nde?aniya eonnie..aku tidak ingin bicara apa apa tuh",ucap Joy yang pastinya bohong. Joohyun melirik kea rah jendela cafe yang terlihat suasana sedang hujan diluar. Dan terdapat sesuatu lain.

"Ohh..Sooyoung-ah pacarmu sudah menjeputmu",kata Joohyun yang sontak membuat Wendy dan Joy menoleh. Joy sontak mempoutkan bibirnya saat melihat kea rah luar yang ternyata terdapat Yeri yang sedang melambaikan tangannya ke arah Joy sambil memegang payung. Joy meringis kesal melihat kedatangan Yeri yang menurutnya mengganggu.

"Kau harusnya senang punya seseorang yang seperhatian itu padamu,sana pulang",kata Wendy.

Joy beranjak dari tempat duduknya dan pamit pada kedua eonnie nya ini, lalu berjalan dengan malasnya kea rah Yeri yang tersenyum dengan polosnya. Terkadang Joohyun iri dengan perhatian Yeri pada Joy.

"Kau carilah namjachingu agar ada yang perhatian kkk",celetuk Wendy sambil terkekeh.


"Wendy..Baek saem memanggilmu",ujar Joshua seraya menghampiri Wendy dengan girangnya. Seluruh kelas tahu, Joshua sang ketua kelas ini naksir berat dengan Wendy.

Wendy menuju ke ruangan Baek songsaenim dengan langkah gontai. Saat ia hendak mengetuk pintu, tiba tiba pintu terbuka dan menampakkan sosok Seulgi yang bergegas keluar dari ruangan itu. Wendy masuk dengan pandangan kosong.

"Wendy-ah...kami putuskan kau yang akan bernyanyi solo untuk acara pesta akhir bulan ini". Wendy membulatkan matanya dengan sempurna. Ia tak bisa berkata apa - apa.

"Berterima kasihlah pada Seulgi yang memilih untuk mengundurkan diri, sehingga kau otomatis menggantikannya",terang Baek Songsaenim.

'Hah?apa apaan ini?',batin Wendy.

"Ah ne..kamsahamnida saem",jawab Wendy dengan wajah dan suara yang datar. Wendy segera membungkukkan badannya lalu meninggalkan ruangan, membuat Baek songsaenim heran dengan respon yang Wendy berikan

'Apa ia tak tertarik lagi untuk bernyanyi',batinnya.

Tepat saat Wendy membuka pintu,tiba - tiba Nampak Seulgi yang sedikit terjengkal akibat dorongan pintu tadi. Sepertinya ia menguping pembicaraan.

"Kang Seulgi...apa yang kau lakukan..",tanya Wendy dengan wajah datar.

"Emm..anu aku..aku hanya memastikan kau akan menggantikanku...karena aku yakin semua pasti akan lebih menyukai dirimu dibanding aku",jelas Seulgi dengan tertunduk.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan eoh? atau ini salah satu trikmu saja?"

"Yang kuinginkan hanya...........tampilah sebagus mungkin,dan buatlah para pengikutmu bahagia", kata Seulgi dengan senyum khasnya seraya meninggalkan Wendy sendiri.

***

One Of These NightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang