Chapter 7

242 18 0
                                    


@Gamezone

     "YAK YAK TERIMA INI..YAK WUHUUU AKU MENANG!!!",seru Joy dengan riangnya seraya mengangkat pistol mainannya ke arah Sungjae seakan akan ingin menembak Sungjae dan berkata

      "Kau lihat kan?wah bagaimana ini kau kalah sekarang haha".

      "Hm tak masalah..yang penting aku bisa memenangkan hatimu..".

     Serangan mendadak Sungjae itu entah kenapa membuat Joy blushing. Ia tersenyum sendiri tanpa ia sadari. Sungjae semakin puas karena melihat pemandangan di depannya ini.

     'Sebentar lagi kau akan benar - benar jadi milikku selamanya Park Sooyoung...',batinnya.

     "Seulgi-ya...nanti pukul 4 kita ada pertemuan antar ketua club di ruang klub musik.. pastikan kau datang ne",ujar seseorang bernama Cho Kyuhyun seraya menepuk pelan pipi Seulgi dan tersenyum manis ke arahnya.

      Sedang Seulgi hanya mengangguk dengan girangnya. Wendy yang sedari tadi bersama Seulgi, memandang kedua orang ini dengan mulutnya yang terbuka lebar. Setau Wendy Cho Kyuhyun ini benar - benar benci skinship, tapi kenapa dengan Seulgi..

    "Yahh Wendy-ya..Wendy??",panggil Seulgi seraya melambai - lambaikan tangannya ke arah Wendy. Wendy yang baru tersadar langsung menggelengkan kepalanya berkali - kali. Seulgi tertawa kecil melihatnya.

     "Kkk apa yang sedang kau pikirkan Wendy-ah??"

     "Anii..hanya sepertinya kau dan Cho Kyuhyun dekat sekali,setauku.."

     "Ahh itu..Sebenarnya..tapi berjanjilah jangan beritahu siapapun..yakso?"

     "Of course baby..".

Wendy secepat kilat mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Seulgi. Sebagai simbol perjanjian..yah Pinky Promise orang orang menyebutnya.

     "Itu sebenarnya...aku dan Kyuhyun Oppa..kami..kami telah berpacarann sejak sebulan yang lalu".

     Wendy membulatkan matanya saking kagetnya. Tunggu.. Seulgi baru saja pindah ke sekolah ini selama sebulan lebih,berarti bisa dikatakan dia sudah berpacaran dengan Kyuhyun sejak awal awal masuk..berarti...

     "Bukannya kau berpacaran dengan Lee Taeyong??"

     "Anio..yang benar saja itu semua hanya salah paham"

     "Tapi kalian berangkat dan pulang bersama kan..lalu?"

     "Benar..tapi..aku dan Taeyong........"

     Yeri yang kini berada di dalam kelas untuk menenangkan Joohyun terlihat bingung, berkali kali ia menggigit bibir bawahnya seraya sekali kali melihat ke arah Joohyun untuk memastikan kalau Sunbae nya itu dalam keadaan baik.

     "Kau pasti merasa terbebani kan?harus menjagaku disini sendiri",selidik Joohyun.

     "A-anio sunbae..sa..sama sekali tidak,geundae...". Joohyun mengangkat sebelah alisnya melihat Yeri yang gemetar dan seringkali membetulkan posisi kaca matanya.

     "Itu..em..ibuku terjatuh dan..dan aku harus ke rumah sakit sekarang,jadi.."

     "Jadi apa yang kau tunggu???!!cepat kesana!!".

Yeri mengangguk dan bergegas tapi ia masih tak tega meninggalkan Joohyun,jadi ia hanya berdiri di ambang pintu.

     "Pergilah..aku yang akan menemani dia",ucap seseorang yang tiba tiba datang. Yeri langsung membungkuk dan pergi setelah melihat siapa yang datang.

     "Jadi..aku harus menenangkan sang Ice Queen sekarang?",ucap seseorang dengan smirk nya yang menawan, orang itu langsung mendudukkan diri di sebelah Joohyun.

     "Lee Taeyong..Bisa tidak sehari saja aku tak melihatmu? Rasanya aku mual ingin meledak sekarang",ujar Joohyun terang - terangan.

Taeyong yang notabene nya pemarah kini mendengus dengan kesalnya,tetapi dia tiba tiba teringat dengan sesuatu.

     "Kau..ap-.."

     "Kau?? Panggil aku dengan benar !!", sela Joohyun.

     "Aishh baiklah..noona..apa kau masih marah dengan kejadian saat itu?".

Deg..guratan merah mulai nampak di pipi putih Joohyun. Ia paham benar dengan "peristiwa" apa yang dimaksud Taeyong. Apalagi kalau bukan soal ciuman itu.

     "Y-yah..ke..kejadian apa eoh?",tanya Joohyun seraya menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang semakin memerah.

     "Jangan berpura pura bodoh, atau haruskah aku menciummu lagi?"

     "Gila..lalu haruskah ku percantik pipimu dengan tamparanku eoh?".

Joohyun menjadi salah tingkah, kini ia benar- benar memalingkan wajahnya yang seperti tomat merah.
Taeyong terkekeh melihat tingkah imut Joohyun itu. Tiba - tiba wajahnya berubah menjadi serius seperti Taeyong yang dulu.

     "Noona..mianhae..saat itu aku benar - benar bodoh..",lirih Taeyong.

Joohyun perlahan menoleh ke arah Taeyong, mengamati wajah namja disampingnya yang tertunduk dengan ekspresi sangat menyesal.

     "Aku hanya..hanya..entahlah itu terjadi begitu saja, aku merasa seperti seorang namja brengsek..aku benar - benar menyesal noona..",ucap Taeyong yang kini tengah menatap wajah cantik Joohyun.

Mereka saling berpandangan selama beberapa detik, hingga Joohyun memutuskan kontak mata tersebut. Ia terlihat benar - benar kikuk.

      "Noona..aku akan menebus kesalahanku saat itu.."

      "Eoh??bagaimana caranya?"

      "Mulai saat ini Lee Taeyong akan selalu berada disamping noona dan akan terus membuatnya tersenyum". Joohyun tanpa sadar menyunggingkan senyuman tulusnya, yang membuat hati Taeyong berdebar.

     'Selalu berada di sisinya dan akan terus membuatnya bahagia itu lebih baik daripada terus memaksanya untuk jatuh cinta pada diriku'-Lee Taeyong

                           ***

One Of These NightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang