Part 3

8.9K 331 4
                                    

"Acelin setrikain nih baju gue awas aja sampai rusak itu baju mahal" kak Angel melempar sebuah gaun berwarna merah darah itu kewajahku.

"tapi kak aku masih belum selesai mengepel lantai nanti saja nunggu aku sudah selesai" aku mencoba bernegonisasi.

"tidak ada tapi-tapi segera setrika baju itu pokoknya setelah gue selesai mandi lo harus udah selesai baju itu mau gue pake kepesta ulang tahun teman gue nanti" kak Angel meleganggang pergi meninggalkanku.

aku langsung menuruti perintah kak Angel untuk menyetrika bajunya "Aceliiinnn......" teriak sebuah suara begitu melengking suara itu milik mama dengan setengah berlari aku menuju asal suara.

"ada apa ma" tanyaku takut-takut melihat mama yang tengah menatap murka kearahku.

"ada apa kamu bilang nih lihat kerjaan kamu belum selesai"mama menunjuk lantai yang belum selesai kupel.

"maaf ma tadi kak Angel nyuruh aku...." belum selesai aku menjawab ucapanku langsung dipotong oleh mama.

"kamu mau menyalahkan Angel atas pekerjaan kamu yang belum selesai ini" bentak mama.

tiba-tiba dari arah tangga kak Angel datang sambil bersenandung riang "Lin mana baju gue lo udah lo setrika belum"

astaga gaun kak Angel aku langsung berlari meninggalkan kak Angel dan mama seketika aku membelalakan mataku melihat asap  mengepul yang berasal dari sentrika aku buru-buru mencabut kabel setrika dari stopkontak.

bolong......

ya tuhan bagaimana  kak Angel pasti marah "Lin lo lama banget sih mana baju gue" Kak Angel langsung merampas baju itu dari tanganku.

ekspresinya tak beda jauh dariku tadi matanya terbelalak kaget melihat gaun mahalnya yang bolong dimakan setrika.

"Acelin apa yang lo lakuin ama baju gue lo tau ini baju harganya mahal banget MAMA...." teriaknya melengking bahkan ia kini sudah mulai menangis

mama langsung datang menghampiri kami "ada apa sayang" tanya mama panik melihat kak Angel yang tengah menangis tatapan matanya mengarah tajam kearahku

"baju aku ma hiks...." adunya sambil memperlihatkan bolongan pakaian itu pada mama.

"astaga bagaimana ini bisa terjadi sayang"

"Acelin ma dia yang ngerusak baju aku" ucapnya sambil terisak-isak mama menatap nyalang kearahku.

plakk....

rasa panas langsung menjalari pipiku bahkan aku merasakan rasa asin dilidahku sakit tapi aku tidak menangis aku tidak mau terlihat lemah didepan mereka lagipula aku sudah terbiasa mendapat perlakuan seperti ini bahkan aku pernah disiram dengan air panas bekas rebusan ayam hanya karna aku terlambat membersihkan koleksi sepatu mahal kak Angel.

"beraninya kamu membuat anak kesayanganku menangis anak pembawa sial tak tahu diuntung kamu" mama menarik rambutku dengan kasar.

"malam ini kamu tidur diteras jangan tidur dirumah" mama dan kak Angel langsung pergi meninggakanku ketika sampai diujung tangga kak Angel mengacungkan jari tengahnya dan tersenyum mengejek kearahku.
.
.
.
.
.

bintang......

apakah begitu menyenangkan menjadi dirimu jika ia kumohon jadikan aku bagian dari kalian semelir angin yang berembus menusuk kulitku menerbangkan sebagian sebagian rambutku yang terurai

yah...aku ini tengah menjalani hukumanku tidak boleh tidur dirumah bahkan dengan kejam mama tidak memperbolehkan aku memakai selimut.

kala rasa putus asa itu datang menyerangku rasanya aku ingin mengakhiri saja hidup ini tak ada alasan untukku bertahan orang tuaku membenciku jadi untuk apa aku hidup.

tuhan bisakah kau ambil nyawaku lebih cepat agar aku tak lagi merasa derita yang menyanyat hati ini.

aku ingin pergi dan menganggap apa yang menimpaku selama ini hanyalah sebuah mimpi buruk tapi aku tak bisa ingin kuberlari tapi aku tak tau harus berlari kemana.

selama ini aku hidup tak memiliki tujuan aku tidak berani berharap aku takut terlukai mengingat bagaimana orang-orang memperlakukanku selama ini.

aku ingin mengadu tapi kepada siapa aku tidak memiliki orang yang bisa kujadikan tempat mengadu.

kepada tuhan aku sudah lelah dan mungkin tuhan juga sudah bosan mendengar ratap dan permohonanaku selama ini.

aku hanya bisa pasrah menjalani takdir kejam yang membelenguku berharap akan ada cahaya yang datang menyinari kegelapan takdirku yang begitu suram.





Adakah cinta untukku (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang