Park Hyura adalah seorang gadis manis berkulit putih cerah, tubuhnya yang ideal serta rambut yang selalu diikat satu dengan poni menutupi dahi tengah bersiap-siap untuk menempuh pendidikan di salah satu Universitas yang berada di Seoul. Saat ini Hyura sudah memasuki semester 4.
Berkat kerja kerasnya ia mendapatkan beasiswa, selain itu ia dapat bersama dengan Jeonghan lagi yang merupakan teman masa kecilnya sekaligus orang yang ia cintai.
Hyura tinggal di sebuah apartemen yang sama dengan Jeonghan yang berada di sebelah apartemen Jeonghan. Ini semua karena permintaan nyonya Yoon untuk menjaga Jeonghan. Awalnya Hyura menolak, ia tidak enak hati dibelikan sebuah apartemen oleh Ibu Jeonghan bahkan Hyura ingin membayarnya tiap bulan namun ditolak. Bagi nyonya Yoon, Park Hyura sudah seperti anaknya sendiri.
Tepat saat Hyura keluar dari apartemen, ia bertemu dengan Jeonghan yang sama-sama ingin pergi ke kampus.
"Pagi Hannie ..." sapa Hyura dengan panggilannya sedari kecil.
"Ra, udah gue bilang jangan panggil Hannie lagi. Malu kalau didenger orang," balas Jeonghan.
"Hahaha ... kan itu kalau ada orang, sekarang? Cuma ada kita berdua tuh," ejek Hyura.
"Ok kalau gitu, baik ada atau ngga ada orang jangan pernah manggil gue Hannie lagi!" tegas Jeonghan meninggalkan Hyura.
"Padahal dia sendiri yang mau dipanggil Hannie," gumam Hyura menyusul Jeonghan.
Jeonghan sudah terbiasa dengan sikap Hyura yang selalu ada di sekitarnya. Seperti saat ini, ia tetap mengikuti Jeonghan sampai tempat parkir.
"Lo ngga telat apa Ra?" ucap Jeonghan membuka pintu mobil.
"Ngga akan telat, kan bareng lo," balas Hyura pede.
"Kata siapa lo bareng gue? Gue mau jemput Yeri ... sana cepet-cepet ke halte bis biar lo ngga telat," jelas Jeonghan memasuki mobil.
Hyura masih diam di tempat sampai mobil Jeonghan sudah tak terlihat.
Perih rasanya ketika mengetahui orang yang dicintai sudah memiliki sang kekasih. Betapa beruntungnya Yeri dicintai oleh Jeonghan.
Hyura berbalik kembali menaiki lift dengan wajah tersenyum. Baginya bisa berada di sisi Jeonghan sudah lebih dari cukup.
***
"Hyura!" panggil Hong Joshua, sahabatnya Hyura sedari sekolah dasar.
Hyura berbalik sebagai respon kepada orang yang memanggilnya. Senyum mengambang ketika mengetahui siapa yang memanggil dirinya.
"Hai Shua," sapa Hyura balik ketika Joshua sudah ada di hadapannya.
"Bareng yuk!" ajak Joshua.
"Ayo!"
Sudah tidak aneh jika mereka terlihat sering bersama. Mereka sudah bagaikan sepasang kekasih. Dimana ada Hyura disitu ada Joshua, begitupun sebaliknya. Namun, Hyura menganggap Joshua hanyalah sahabat berharganya berbeda dengan Joshua yang sudah menyukainya sebagai seorang wanita sedari dulu.
Joshua tahu perasaan Hyura terhadap Jeonghan. Hyura juga tidak ragu mencurahkan segala isi hati kepada Joshua. Joshua merupakan pendengar yang baik.
Setibanya di kelas mereka melihat Jeonghan dan Yeri layaknya sepasang kekasih. Mau dilihat berapa kali pun mereka terlihat cocok. Yeri sangat cantik, feminim, pintar, handal dalam memasak, apa sih yang ngga bisa Yeri lakukan? Dia juga merupakan anak satu-satunya dari perusahaan terkenal. Bisa dikatakan hampir setara dengan keluarga Yoon.
"Hyura kenapa ngelamun?" bisik Joshua.
Hyura biasa saja menanggapinya, ia sudah terbiasa dengan sikap Joshua. Pernah Joshua tiba-tiba bersender di pundak Hyura, pernah Joshua menjadikan paha Hyura sebagai bantal. Jadi Hyura membalas pertanyaan Joshua dengan berbisik.
"Mau tau aja," bisiknya lalu tersenyum jahil.
Joshua makin dibuat gemas akan tingkahnya yang membuat Joshua mengelus pucuk kepala Hyura.
Setelah Hyura pikir baik-baik, hidupnya dikelilingi cowok ganteng yang merupakan pewaris perusahaan besar di Korea Selatan. Yoon Group dan Hong Company merupakan pesaing yang setiap mengeluarkan produk baru selalu sold out.
Sedangkan Hyura hanyalah seorang gadis yatim piatu yang diasuh oleh keluarga Yoon karena mendiang ibunya merupakan sahabat baik nyonya Yoon. Selama ia menempuh pendidikan, Hyura berusaha mendapatkan beasiswa agar tidak merepotkan nyonya Yoon. Hingga ia memutuskan untuk part time di salah satu coffee shop.
Bisa dilihat bukan kehidupan Hyura dengan mereka bertiga bagaikan langit dan bumi. Hyura juga sudah mencoba menyingkirkan perasaannya karena perbedaan ini, namun tidaklah berhasil malah sebaliknya, perasaan Hyura pada Jeonghan semakin dalam.
Joshua tahu betul siapa yang sedari tadi Hyura perhatikan. Joshua sering kali berandai-andai jika dirinya yang Hyura perhatikan.
***
Untuk mata kuliah hari ini telah selesai. Hyura segera pergi untuk bekerja sambilan. Saat hendak meninggalkan gedung kampus, tangannya ditahan oleh Joshua.
"Gue anter," ucapnya segera menarik pelan tangan Hyura.
Hyura membalasnya dengan tersenyum. Lagi dan lagi, Hyura melihat Jeonghan dan Yeri dengan mesra.
"Ngga usah dilihat," pinta Joshua.
"Pengennya sih gitu," balas Hyura.
Joshua semakin menggeratkan tangannya.
Kini mereka telah sampai diparkiran kampus. Joshua langsung membukakan pintu untuk Hyura. Baru saja Hyura mau masuk, Yoon Bitna yang merupakan adik tiri Yoon Jeonghan memanggil Hyura. Mereka hanya beda satu tahun.
"Ka Hyura!"
"Bitna!" seru Hyura, akhirnya terjadilah adegan mengharukan yaitu mereka saling memeluk.
"Aduh, kaya udah ngga ketemu selama 10 tahun aja. Baru minggu lalu ketemu," celetuk Joshua yang menyaksikan itu semua.
"Komentar aja nih, cowok mah mana ngerti!" balas Bitna.
"Hahaha ... makannya Josh, lo diem aja," sambung Hyura.
Joshua hanya memasang wajah datar, "terserah kalian saja."
***
-Bersambung-
Vommentnya yukk><
KAMU SEDANG MEMBACA
SANDIWARA [HIATUS]
Fanfiction[ON GOING AND SLOW UPDATE] SVT FANFICTION Hyura seorang gadis manis terpaksa menerima permintaan Jeonghan untuk menjadi kekasih di depan ibunya, meski Jeonghan sudah memiliki seorang kekasih bernama Yeri. Jeonghan melakukan itu semua karena rasa say...