May 10th 2016, at 8:30pm
Dan ketika aku mulai merasakan bahwa kehilanganmu yang sekarang adalah bukan yang pertama kalinya. Setelah aku tahu bahwa kau bukan lah kau yang ku kenal dulu, aku kehilanganmu. Setelah aku tahu bahwa kau yang sekarang adalah orang lain di mataku, aku kehilanganmu.
Aku cemburu pada bagian dari diriku yang lama. Yang masih sempat menatap dirimu yang dulu. Yang masih sempat merasakan begitu lengkapnya hidup ini dengan dirimu yang dulu. Dan begitu hangat untuk tau kau tersenyum – dengan senyumanmu yang dulu. Senyuman sebelum aku benar-benar kehilanganmu.
Biarlah dirimu yang sekarang menjadi milik orang lain.
Biarlah orang lain bisa merasakan kehangatan ketika berada di dekatmu. Biarlah orang lain bisa merasakan adanya hatimu yang tulus. Biarlah orang lain bisa merasakan betapa bahagianya untuk tertawa bersama sumber dari kebahagiaan itu sendiri.
Dan ketika aku nanti melihatmu sudah mempunyai senyum lain dengan seseorang, disitu lah aku akan menyadari bahwa aku masih kehilanganmu, lagi, untuk kesekian kalinya.
Tetapi setidaknya, aku kehilanganmu dengan ukiran senyum di bibirku.
Karena walau bagaimanapun juga – aku tetap lah pemilik tunggal senyummu di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Kata Hati?
PoetryKetika mulut ini sudah tidak mampu lagi berbicara, biarlah tulisanku yang menjadi wakilnya. ••based on true story