Apa benar kamu Arya?

88 1 1
                                    

Author : Viandgraphy

Udah baca yaa? Jangan lupa kasih voment yaa. Karena voment dari kalian sangat berarti 😘

"Selamat pagi bidadari manisku"
Ooww... Soweet banget sihh.. Pagi2 dah nelfon buat ngucapin selamat pagi. Mataku langsung terbelalak saat ku terima telfon dari Arya di pagi buta. Baru aja jam 5, tapi Arya udah ngebangunin lebih gasik dari ayam jago Pak Kasman.

"Aryaa aku maluuuu.. Aku kan baru bangun", tak sadar kalau aku telah memonyongkan bibirku lima centimeter.

"Malu kenapa, sayang??", suaranya yang lembut tapi tegas membuat pipiku memerah.

"Yaa aku kan baru bangun, masa kamu udah nelfon sih. Suaraku kan masih jelek kalo baru bangun", aku mulai manja.

"Hahaa.. Kamu lucu banget sih. Awas yaa kalau kita ketemu, kau aku cium!"

"Iih kok maen cium2an sih. Ga boleh tauuk", aku meledeknya. Aku yakin Arya tak akan berani melakukan itu padaku. Haha konyol !

***

Hari ini aku senaaanngg sekali. Karena aku lulus ujian praktek dengan nilai tertinggi. Ini semua berkat Arya juga loh! Kan kemaren Arya udah ngajarin aku buat baca puisi yang bagus. Yaa ini hasilnya. Guru bahasa Indonesia memujiku dengan pujian yang benar2 membuatku lemas tak berdaya. Aku masih ingat saat teman2 memberikan tepukan yang paling meriah khusus untukku. Aku harus berterima kasih pada Arya. Harus!

Ku tekan angka 3 sebagai panggilan cepat untuk menelfon Arya.

Tuuttt..tuutt...

Kok lama banget sih angkatnya, jam segini kan Arya udah pulang. Apa iya dia lagi sibuk? Janjinya kan mau nelfon aku. Aah coba sekali lagi deh..

Tuuttt..tuutt...
Nomor yang anda hubungi, sedang tidak aktif

Loh kok?! Tadi nyambung. Kenapa sekarang mati sih.
Aku khawatir. Aku panik. Rasa bahagiaku berubah menjadi kecemasan yang luar biasa.

Apa ini yang dinamakan cinta?
Aku memikirkannya, mengkhawatirkannya. Perasaan apa ini??

***

Aku terus mencoba menghubungi Arya. Entah berapa kali panggilan keluar tercatat di handphoneku. Sudah empat jam aku menunggu kabar dari Arya. Kemana dia??

Ddrrttt..drrtt
Handphoneku terasa bergetar saat aku menggenggamnya di tangan. Aku langsung mengangkatnya tanpa melihat nama si penelfon. Karena aku yakin kalau itu Arya.

"Halo Arya! Kamu kemana aja sih?? Aku tuh dari tadi udah ngehubungin kamu berkali-kali. Aku khawatir sama kamu!", omelanku keluar dengan sendirinya. Tapi aku tak mendengarkan suara apa2 dari sana. Hening. Hingga..

"Maaf non, handphone nya den Arya ketinggalan. Tadi juga baru jatuh di lantai. Karena mati, bibi langsung nyalain lagi"

"Emang Arya kemana bii?"

"Wah bibi kurang paham non. Tapi tadi kalo nggak salah, den Arya pamit mau ke Jogja"

"Apah Jogja? Mau kemana dia bi?"

"Den Arya sih nggak bilang apa2 ke bibi, cuma seinget bibi waktu den Arya semalem demam, dia terus nggigo non. Manggil2 Abel..abel.. Trus paginya den Arya langsung pergi keluar ke Jogja", penjelasan bibi membuat air mataku menetes dengan deras. Aku tak bisa mengatakan apa-apa. Aku tak menjawab suara yang keluar dari handphone Arya. Karena seketika handponeku jatuh dilantai.
Aku tak mengerti apa yang Arya lakukan. Bayangkan, mau kemana dia sekarang?? Bukankah kondisinya masih lemah??
Aku harus ke stasiun. Siapa tau Arya ada disana. Aku bergegas menuju stasiun dengan motor matic-ku. Pikiranku kacau sekarang. Aku hanya memikirkan Arya. Yaa.. Hanya Arya yang ada dipikiranku sekarang.

Aku tiba di stasiun setelah menempuh perjalanan 20 menit dari rumah. Mataku terus mencari keberadaan Arya. Aku yakin Arya pasti ada disini.

Handphoneku berdering..

"Bel, kamu dimana?? Kok gak dirumah?", ternyata Kayla menelfonku disaat genting seperti sekarang.

"Aaa..aaa..aku lagi..", aku bahkan tidak fokus untuk menjawab pertanyaan mudah dari Kayla. "Aku lagi di stasiun!"

"Apa! Ngapaen kamu disana bel?"

"Aku cari Arya"

"Hahaha..", aku mendengar Kayla tertawa dengan puasnya.

"Kok kamu ketawa? Apanya yang lucu!", aku mulai marah.

"Kamu nyari Arya? Emang Arya ngasih kabar kalau dia mau kesini? Plis deh Bel, kamu aja nggak tau kan wajahnya dia tuh kayak gimana"

"Tapi kan aku tau dari.."

"Facebook?", Kayla memotong kataku. "Kamu percaya kalau yang di facebook itu semua foto Arya? Haha jangan bodoh kamu Bel!"
Gila. Di suasana yang sedang kacau seperti ini, Kayla masih sempat membuatku semakin drop. Tapi aku tak peduli dengan apa yang dikatakan Kayla. Entah mengapa hatiku berkata kalau Arya akan menemuiku sekarang. Dia pasti lagi bikin kejutan!
Aku mencoba menenangkan diri.

Aku terus mencari Arya dari ujung sampai ke ujung. Aku juga terus mengingat wajahnya, Arya pernah mengirimku foto. Aku yakin kalau itu pasti wajah asli Arya. Tapi sampai adzan maghrib menggema, semuanya nihil. Aku tak bisa menemukan Arya. Ku putuskan untuk pulang kerumah dengan suasana hati yang sedih.

Cinta di Dunia Maya, Akankah Jadi Nyata?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang