Eleven - Irish Coffee

2.2K 126 14
                                    

A/N: Warning! Smut or sexual activity or mature content detected! If you still underage 😏 or you dont like it 😌, just skip that part. I warn you already, kay!😈

Hari semakin larut hingga tak terasa sudah waktunya untuk menutup kedai kopi.

Begitu sang pemilik kedai mengganti sign dari open menjadi close, para pegawai mulai membereskan kedai dan satu persatu dari mereka pamit pulang. Hanya tinggal Hyo Ra dan Hyun Seok yang masih berada didalam kedai tersebut.

Hyun Seok mengenakan mantelnya dan ia mulai berjalan kearah pintu belakang kedai sambil membawa tas di genggamannya. "Hyo Ra, kalau sudah beres semuanya jangan lupa tutup dan kunci pintunya ya," kata Hyun Seok saat ia menyampirkan tas ke bahunya.

Gadis itu mengangguk. "Nde. Nanti aku tutup dan kunci pintunya," Hyun Seok melambaikan tangannya kearah Hyo Ra sebelum pria itu akhirnya menghilang dari balik pintu belakang.

Begitu Hyo Ra selesai membereskan counter depan, menutup jendela dengan tirai dan mematikan semua lampu kedai, gadis itu membalikkan badan dan berniat mengambil tasnya. Tiba-tiba terdengar suara bel dari arah pintu masuk.

"Maaf, kami sudah tu--" kerongkongannya tiba-tiba terasa mengering saat melihat siapa yang baru saja melewati pintu coklat itu.

Seorang pria dengan kaos V neck berlengan panjang berwarna hitam dan celana jeans senada dengan kaosnya, masuk kedalam kedai kopi tersebut. Ia juga mengenakan sepatu docmart high ankle yang juga berwarna hitam. Mulut dan hidungnya tertutup dengan masker berwarna hitam. Rambutnya berwarna coklat kemerahan yang terlihat sedikit berantakan. Pria itu langsung melepas maskernya begitu berjalan dengan perlahan kearah Hyo Ra.

Kerongkongan Hyo Ra terasa semakin mengering saat pria itu melewati pintu kecil menuju counter lalu ia sudah berdiri dibalik counter dan menghadapnya tanpa seulas senyum terukir di bibir alien itu. Ia masih dapat melihat jelas wajah tampan Taehyung di dalam kegelapan. Kenapa semakin tampan sih dari terakhir kali aku bertemu dengannya? Sial.

"Ke-kenapa oppa ada disini?"

Tangan kanan Taehyung terulur dan ia meletakkan telapak tangannya ke pipi kanan gadis itu. Ibu jarinya berada di pipi gadis itu, membelai dengan gerakan memutar, sementara jari-jari lainnya berada didekat telinga gadis itu. Hyo Ra hanyut didalam sentuhan Taehyung. Ia menyandarkan wajahnya ke telapak tangan pria itu.

"Aku ingin menemui kekasihku," ucap Taehyung dengan pelan. "Kau tau, kekasihku itu sangat nakal. Dia lebih sering bercerita ke Yoongi hyung daripada aku. Dia juga menghindariku."

Taehyung menarik Hyo Ra ke dalam pelukkannya. Ia mengubur wajahnya ke puncak kepala gadis itu sambil mengeratkan pelukkannya.

"A-aku tidak tahu harus bagaimana didepanmu. Aku masih butuh waktu buat menerima ini, oppa. Aku tahu kau sudah bosan denganku jadi--" bahu Hyo Ra mulai bergetar. Sebisa mungkin ia menahan isakkannya yang hampir lolos dari bibirnya.

Kedua tangan Taehyung yang masih melingkar ditubuh Hyo Ra semakin mengerat. "Kau ngigau? Aku tidak bosan denganmu, sayang. Aku hanya tidak ingin foto kita tersebar luas dan kau terekspos dimana-mana. Aku cuma ingin kamu aman dari gangguan kamera dan pers."

Hyo Ra sedikit menjauhkan kepalanya agar bisa menatap Taehyung. "Foto apa oppa?"

"Foto kita yang sedang berduaan ditaman terakhir kali kita pergi berkencan," Taehyung memajukan wajahnya hingga dahi dan hidung mereka saling bersentuhan. Ia menatap lembut mata gadis itu. "Saat kita sedang berciuman, seorang pers yang sudah menyadari keberadaanku langsung memotret moment itu. Lalu foto itu dikirim ke Bang PD-nim. Kami mencari cara agar foto itu tidak tersebar. Akhirnya dengan terpaksa aku memanfaatkan Ji Na. Aku mengajaknya makan malam di hotel. Hanya makan malam. Lagipula didalam sudah ada manager dan Namjoon hyung yang menemani, walaupun mereka berbeda meja denganku dan Ji Na. Maafkan aku, seharusnya aku tidak menggunakan Ji Na sebagai pengalihan berita. Hanya saja, aku tidak tahu lagi berita apa yang sebanding dengan foto kita."

Coffee Meet || Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang