Cerita Tentang Tentara Di Tiga Zaman

417 6 1
                                    

Ditulis oleh Zelado Adhi Permana

Cerita ini menceritakan tentang seorang pemuda yang hidup di masa Hindia Belanda. Pemuda sehari - harinya dengan pekerjaan yang tidak tetap.

Suatu hari pemuda tersebut melamar menjadi tentara KNIL yang merupakan Tentara Kerajaan Belanda setelah setahun menganggur. Namun perjalanan karirnya menemui jurang yang dalam ketika Hindia Belanda takluk pada pertempuran Laut Jawa pada Tahun 1942 melawan badai serangan Tentara Kekaisaran Jepang. Ia pun harus menghilangkan jejaknya agar tidak tertangkap oleh tentara Jepang yang terkenal kejam itu.

Setelah melarikan diri dari dinas ketentaraannya, ia pun terpaksa harus bekerja serabutan dan menyembunyikan identitas dirinya. Setelah menyerahnya Hindia Belanda kepada Dai Nippon, banyak sekali orang - orang Belanda yang ditangkap termasuk orang pribumi yang memihak Belanda seperti tentara KNIL. Saat itu pula masa penjajahan Belanda telah resmi berakhir dan masuk ke babak baru yaitu masa pendudukan Jepang. Kedatangan Jepang disambut suka cita oleh rakyat Indonesia saat itu.

Pada suatu hari, ia bertemu dengan teman lamanya yang bekerja di sebuah toko milik orang Jepang. Ia pun bekerja di sana.

Namun seiring berjalannya waktu semuanya berubah. Penjajah tetaplah penjajah. Jepang mulai bertindak sewenang - wenang terhadap rakyat Indonesia. Jepang juga menerapkan sistem kerja paksa yang dikenal dengan Romusha kepada laki - laki, sedangkan para perempuan dijadikan sebagai Budak Penghibur atau Wanita Penghibur yang dikenal dengan Jugun Ianfu. Dari kekejaman itulah rakyat semakin menderita.

Saat Perang Dunia II sedang berkecamuk, Jepang menerapkan propaganda salah satunya dengan merekrut para pemuda untuk bergabung menjadi Tentara Pembela Tanah Air ( PETA ). Ia dan temannya pun ikut bergabung menjadi PETA.

Akan tetapi, ia juga harus menghadapi masalah setelah menyelamatkan seorang gadis yang telah lama ia kenal dari tindakan bejat para serdadu kuning itu. Ia menyelamatkan gadis tersebut yang hampir saja diperkosa oleh beberapa tentara Jepang. Ia juga sempat memukul seorang perwira Jepang hingga pingsan. Ia pun kabur bersama dengan gadis itu. Dari peristiwa tersebut, ia menjadi buronan Kempetai. Beberapa hari setelahnya ia ditangkap oleh Kempetai, dijebloskan ke penjara, dan disiksa dengan kejamnya. Namun Sang Komandan Kempetai saat itu sedang baik hati dan membebaskannya untuk menghindari adanya pergolakan antara tentara dengan para pemuda.

Seiring berjalannya waktu, Jepang sudah mulai kewalahan menghadapi sekutu dan mengalami kekalahan di mana - mana. Saat itu pula juga di Indonesia terjadi pemberontakan di mana - mana termasuk di tempat pemuda itu tinggal. Ia bersama dengan teman - temannya di PETA pun melakukan pemberontakan terhadap Jepang.

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu dan Indonesia menyatakan Kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, ia pun memutuskan bergabung dengan BKR yang kemudian menjadi TKR yang juga kelak menjadi TNI. Sebagai seorang prajurit, ia selalu melaksanakan tugasnya baik ringan maupun berat apalagi saat itu sedang terjadi Revolusi Fisik atau Perang Kemerdekaan melawan Belanda yang ingin kembali menguasai tanah bekas jajahannya yang kini sudah merdeka. Ia pun bersama dengan teman seperjuangannya harus berjuang untuk mempertahankan Kemerdekaan dan mempertahankan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka berjuang dengan tekad bulat yaitu "Merdeka Atau Mati!".

Berbagai kisah pertempuran merupakan hal utama dari cerita. Disamping itu juga ada kisah cinta dan komedi yang menjadi tambahan.

Bagaimana ceritanya???? Ikuti ceritanya!!!

Mentari di Bukit BerduriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang