#6 Closer To You
Malam pun tiba,
Aku sedang duduk di sofa sambil menyaksikan acara televisi. Tanganku meraih toples camilan yang ku beli bersama Karel sepulang sekolah. Sedari tadi,aku tidak melihat Karel keluar dari kamarnya. Sedang apa dia di kamarnya? Melakukan ritual? Wah hebat ^_^ !
"Aku ke luar dulu, pintu di kunci aja, ya dari luar"ujar Karel sambil merapikan jaket kulitnya di depan cermin. Kulirik mataku ke arah jam dinding. Pukul delapan. Mau kemana dia? Gak bisa di biarin ini.
"Mmm, kakak mau kemana? Aku ikut, dong!"seruku sambil menarik ujung lengan jaket Karel.
"Gak boleh! Udah aku pergi sekarang"Karel berjalan cepat menuju pintu apartemen nya.
Yahh, sendiri deh di sini, apartemen ini. Oke, tak ada rotan kayu pun boleh.
"Kak,kak,kak tunggu!!"aku menahan pintu yang akan ditutup oleh Karel.
"Apa? Sudah ku bilang kamu gak boleh keluar!" Ih ketus amat.
"Bukan itu, aku boleh nitip gak?"tanyaku.
"Nitip apa?"tanyanya balik.
"Pizza,spaghetti,terus apa ya? Eumm,martabak manis,terus.."
"Stop! Ya, akan ku belikan, udah sana masuk!"
"Asik,dadah! Jangan malem-malem ya pulangnya!"
@@@@@
*Karel's pov*
"Ya!"balasku. Aku segera memasuki lift dan menekan tombol 1.
"Dasar anak kecil! Merepotkan saja"gerutuku sambil bersandar di dinding.
"Apa? Om ngejek aku,ya?!"tanya anak kecil yang berumur 7 tahun-yang ada di depanku.
"Eum,eu,bukan dik,bukan kamu!"aku sedikit membungkukkan badan agar bisa berbicara dengan anak itu.
"Ah, bohong! Dasar om ini, hyaa!!".
Ting!
Yes! Pintu nya udah kebuka. Raut wajah anak itu terlihat kesal karena dia tidak bisa memukulku. Aku langsung berlari keluar tanpa membalas ocehan anak itu.
"He! Om jahat! Wah kabur lagi!"teriak anak itu. Kututup telingaku dengan kedua tangan dan berlari ke basement untuk mengambil mobil.
Sepuluh menit kemudian..
"Weits, Karel!!"seru Dimas dari dalam rumahnya. Aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.
"Hei, apa kabar?"tanyaku.
"Baik,kamu tambah keren aja, bro!"dimas memukul-mukul pundakku.
"Haha, dimana yang lain?"
"Tuh di dalem, eh si ari pacaran sama dini!"
"Ah? Yang bener kamu? Mereka kan dulu musuhan?!" Ari dan dini adalah temanku saat SMA dulu, mereka itu gak pernah akur, selalu saja bertengkar. Malam ini, aku akan menghadiri acara kumpul-kumpul bareng temen SMA alias reunian.
Setelah acaranya selesai, aku teringat titipan Manda, jadi aku mencari pizza, spaghetti, martabak manis, dan...? Udah kan?
*Manda's pov*
Ku lirik jam dinding yang ada di kamar. Pukul sepuluh lewat dua puluh menit. Kemana Karel? Lama sekali, sih. Aku merebahkan diri ke kasur sambil berkhayal.
Aku berkhayal agar bisa bertemu mama malam ini juga. Mama meninggal karena kecelakaan pesawat dua tahun lalu, saat itu, mama sedang menjalankan suatu proyek bersama teman-temannya di papua, tapi saat perjalanan kembali ke jakarta, pesawat yang di tumpanginya itu menabrak suatu tebing dan jatuh. Mama meninggal saat itu juga.
"Ma,aku kangen.."gumamku. Tak terasa, air mataku mengalir begitu saja. Aku tau, ini sesuatu yang berlebihan dan seperti menganggap diriku lemah, tapi bagaimana lagi? Aku tidak bisa menahannya.
Aku memandangi kalung pemberian mama, kalung yang di buat mama sendiri untukku saat aku berulang tahun ke-14.
"Hiks.. Ini,kalung ini.. Akan selalu ku jaga,selalu.." aku tenggelam dalam tangisku dan beberapa menit kemudian, aku tertidur karena mengantuk dengan hati yang sesak.
@@@@@
*Karel's pov*
Manda mana ya? Dari tadi aku panggil kok gak nyaut.
"Manda! Martabak manis, spaghetti, pizza nya udah ada nih!"seruku sambil mencuci tangan. Kemana sih anak itu. Aku membawa "para makanan" ke dalam kamar Manda. Tampak Manda sedang tertidur pulas di atas kasurnya, aku mendekatinya sambil menaruh "para makanan" di meja sebelah kasur.
"Manda.."panggilku pelan. Aku takut mengganggu tidurnya. Manda tetap diam dan bermimpi. Aku menatap wajah imutnya, hidung mancungnya, bibir tipisnya, dan pipi yang chubby.
Saat pandanganku berhenti di mata Manda, aku sangat kaget sekali. Mata Manda bengkak dan sedikit berair-seperti habis menangis. Itu pasti sisa-sisa air tangisnya.
*****
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Closer To You
Fiksi RemajaPernah gak sih kalian bertemu dengan seorang cowok yang menurut kalian menarik sampai-sampai menyita perhatian kalian? Lalu, kalian merasa ingin selalu dekat dengan cowok itu. Ingin mengenalnya lebih jauh. Dan.. apa kalian tau nama dari perasaan itu?