Bajak Laut

1.2K 109 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul, 2001

Tepat jam 12 siang, bel istirahat berbunyi. Murid-murid SD bergegas ke luar kelas, termasuk Jooheon yang berumur 7 tahun dan duduk di kelas 1 SD tersebut. Jooheon berjalan sambil memegang kotak bekal makan siangnya erat-erat. Dia sudah sangat kelaparan, dan sudah menunggu waktu makan siang dari tadi. Jooheon memilih duduk di bawah pohon di taman yang berada antara SD dan TK. Ketika akan membuka makan siangnya, Jooheon melihat seorang anak laki-laki berseragam TK sedang duduk tidak jauh dari tempat duduknya. Joohen memperhatikan anak itu karena dia terlihat bersemangat dan sedang memegang tali dan tutup kaleng serta beberapa kertas dan gunting. Karena penasaran, Jooheon bergeser dari tempat duduknya dan duduk tepat disebelah anak itu. Didengarnya anak itu bergumam sambil tangannya tetap sibuk dengan alat-alat tadi.

"ini diputar kesini, tarik lagi. Terus ini juga diikat kesini... ehmm..." anak itu bergumam sendirian.

"Hei, kamu sedang apa?" Tanya Joo. Tidak ada jawaban. "Heii!! Kamu bikin apa sih?" Joo bertanya lagi.

Anak itu menoleh ke Joo lalu tersenyum lebar. "Sedang membuat topi dan mata bajak laut kak!"

"Ohh, bagaimana caranya?" Tanya Joo yang penasaran. Anak itu hanya sibuk dan tidak menjawabnya. Sepertinya menarik, pikir Joo.

"Hei, aku Jooheon, kamu siapa? Kenapa belum pulang? Anak TK kan harusnya sudah pulang." Tanya Joo.

"Hai kak Jooheon, aku Ayem. Aku sedang menunggu dijemput mami. Sepertinya mami lupa lagi untuk menjemputku. Jadi aku main saja disini. Hehe" Kata Ayem yang terus tersenyum dan tidak panik walau Ibunya belum datang.

"Kamu tidak makan siang?" Tanya Joo yang teringat akan bekalnya. Dia membuka kotaknya dan akan mulai makan tapi perhatiannya masih terus tertuju pada kesibukan Ayem.

"Hmm... Mami lupa bawain bekal makan siang kak." Ayem menjawab tetap tersenyum. "Yosh! Sudah selesai!" Ayem bersorak dan memakai topi dan mata satu bajak laut buatannya. Tangannya mengambil kayu yang diayun-ayunkan layaknya pedang. Joo menatap dengan iri dan mulutnya tanpa sengaja terbuka.

"Whoahh! Moshita! Keren banget ya!" Joo memuji hasil karya Ayem. "Dek, mau makan sama kakak? Nanti kalau dimakan berdua pasti cepat habis, jadi masih bisa main bajak laut berdua. Kakak mau pinjam topi sama mata satunya itu, boleh kan?" Tanya Joo penuh harap.

"Ok, nanti kakak pakai aja. Ayem bisa bikin lagi di rumah." Ayem pun mendekat ke kotak bekal yang dipegang Joo. Ayem mulai makan dengan lahapnya. Tak terasa ketika Joo sedang sibuk memain-mainkan tongkat pedang, topi dan mata bajak laut itu, Ayem sudah menghabiskan bekal makan siangnya.

"Kak, makasih ya. Makanannya enak banget." Ayem mengembalikan kotak bekal Joo. Joo hanya bisa menatap terpaku dengan mulut terbukan memandang kotak makan siangnya yang sudah kosong. Tak disangka anak TK itu cepat sekali makannya. ckckck...

Tak lama, ada seorang wanita cantik yang berlari ke arah mereka. "Changkyuunn!! Adekk!"

"Sini mom! Mami!" Ayem berteriak ke arah wanita itu sambil melambai penuh semangat. "Kak, itu mami Ayem sudah datang, Ayem pulang duluan ya kak. Terima kasih makan siangnya." Ayem tersenyum ke arah Joo.

"Hah? Koq sudah dijemput? Kapan kita main bajak lautnya?" Joo mengerucutkan bibirnya tanda protes.

"Besok lagi kita main ya kak. Dadahh!!" Ayem atau yang nama aslinya Changkyun itu langsung berlari ke arah Ibunya.

Walau sudah jauh tapi Joo masih bisa mendengar percakapan mereka.

"Adek, maaf yaa mami telat. Tadi mami lagi lewat depan situ ada toko kue baru. Mami jadi mampir dulu deh. Eh iya, mami baru inget tadi lupa bawain adek bekal makan siang. Kita ke toko kue tadi ya."

"Ga usah mi. Tadi Ayem udah makan sama kak Joo. Enak deh mi makanannya, ga kayak buatan mami."

"Apaa?? Maksud kamu masakan mami ga enak? Awas yaa, besok mami ga mau masak buat adek lagi!"

"Hehehe, bercanda mi. Ayem suka koq masakan mami."

*****

Joo hanya menatap bekal makan siangnya yang sudah kosong. Sekarang rasa laparnya semakin parah. Dia cuma bisa meratapi nasibnya yang terpedaya oleh anak TK yang baru sekali ditemuinya itu.

_____________________________________________________________________________

Mohon maaf kalo gaje, maklum author baru. Please like, dan comment yaa. Ditunggu masukkannya. Untuk request cerita juga boleh. Next part masih banyak kejadian2 seru antara Ayem dan Jooheon kecil lainnya, ditunggu yaa!! :*

Jookyun Childhood StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang