[1]

52 7 1
                                    


Amy mengelus lembut boneka kesayanganya,menatap langit pagi yang berawan hitam dilengkapi air yang turun perlahan-lahan.

Tepat pada hari ini,hari ulang tahunya.
Tanggal 11 Januari.
Hujan turun membungkus kotanya,cahaya redup udara yang dingin melengkapkan harinya,tidak seperti orang banyak Amy lebih suka memandang langit yang gelap.

"Amy,ayo masuk!"terdengar suara pengasuh dirumahnya.Amy tidak memerdulikanya dan terus saja asik dengan bonekanya.
"Amy!"teriak pembantunya yang mulai kesal dengan tingkah laku Amy,"Amy nggak mau!"sahut Amy tidak kalah keras.

"Amy harus masuk!,nanti bibi telepon Papa!"teriak pengasuhnya yang menarik lengan Amy kuat."Panggil aja Papa,emang harusnya Papa pulang kan? Ini ulang tahun Amy kalau Papa nggak pulang Amy mau hujan-hujanan supaya ulang tahun Amy seru"ujar Amy.

Pengasuhnya tidak mau kalah dan terus menarik lengan Amy sekuat tenaganya,tapi Amy tidak menyerah.

BRRUKK!!

Amy terjatuh dengan darah bercucuran dilututnya,kepalanya terbentur cukup kuat dibatu.
Pengasuhnya terkejut dan menggendong Amy dan membawanya ke mobil.
Mobilnya melaju dengan kecepatan rata-rata.

Pengasuhnya panik dan menelepon Papa Amy.

"Halo,pak maaf tadi Amy jatuh pak.Sekarang dibawa kerumah sakit kepalanya terbentur"

"...!..?"

"Maaf pak,saya nggak sengaja.Bapak cepetan dateng kesini!"

"..."

Tut....tuut...tut...

****

Amy memejamkan matanya,menatap langit.
Hujan turun sangat deras.
"Amy,Amy udah sadar?"tanya pengasuhnya berjalan mendekati Amy.
Amy hanya mengangguk kecil,Amy memandang kesegala arah bersaha mencari orang yang ia tunggu-tunggu

Papanya.

"Papa mana?"Amy menanyakanya pada pengasuhnya yang terdiam mematung dihadapanya.
"E-Ada kok,Papa kamu lagi dijalan,"ujar pengasuhnya menenangkan Amy yang sedari tadi gelisah menunggu Papanya.

"Tapi kenapa nggak sampai-sampai,Amy kan udah lama tidurnya.Apa Papa nggak mau dateng ya?"tutur Amy.

"Papa kamu pasti dateng kok,tadi bibi telepon dia lagi dijalan"

"Lama banget ya?"

"Iyalah,perjalananya jauh Amy jadi Amy tidur lagi aja biar nanti Papa dateng pas Amy udah bangun lagi"

Amy mengangguk dan memejamkan matanya,berusaha berfikir positif tentang Papanya.

#@#@#@#@#

"Maaf saya mau tanya,ruangan anak Amira Qinata dimana ya?"tanya seorang wanita muda yang bermimik panik.

"Di kamar 101 lantai 11,"kata suster yang melewati jalan."Makasih ya sus"ucapnya menyusuri koridor dengan setengah berlari.
Menaiki lift dan menunggu beberapa saat,liftnya sampai didetik ke 32.
Ia berlari kecil mencari angka 101,dan membuka kenop pintunya.

"AMY!"teriaknya sontak membuat Amy terbangun dari mimpinya yang buruk sekali."Mama?!"Amy memandang Ibunya yang ia tunggu-tunggu,Mama Amy memeluknya erat sudah hampir setengah dari umur Amy Ibunya tidak menjumpainya lagi.

"Amy kangen sama Mama,kapan Mama sampai?"tanya Amy bahagia.
Mamanya tersenyum,"Tadi malam,maaf ya!,Mama nggak bisa jadi oramg pertama yang ngucapin selamat ke kamu,"ujar Mama Amy.

Amy memandang Mamanya girang,sudah 2 tahun Amy ditinggal Mamanya yang bekerja di Hokkaido,Jepang.
Berbeda dengan Papanya,ia lebih sering berjumpa dengan Papanya.
Jadi apapun yang bersangkut paut dengan Amy selalu harus disertai dengan Papanya.

Tapi sudah 1 tahun setengah Papanya berubah menjadi lebih sibuk dari biasanya,padahal tidak ada tambahan maupun kenaikan pangkat.
Karena hal itu Amy jadi lebih sering murung dan menyendiri dikamarnya.

"Amy hari ini ulang tahun ya?"tanya Mamanya memecah keheningan,sudah lama ia tak berjumpa lagi dengan anak semata wayangnya.Jadi kelihatan lebih canggung.
"Iya"ujar Amy tersenyum kepada Mamanya."Kalau begitu,Amy cepetan sembuh nanti kita jalan-jalan dan beli kado buat Amy"Mamanya menyemangati Amy,Amy sumringah sudah lama sekali Amy tidak dapat hadiah ulang tahunya.
Bahkan Amy sempat tidak percaya dengan adanya kemungkinan Papa dan Mamanya pulang,Amy mengaggap semua orang lupa padanya.

Amy menghembuskan nafas panjangnya,"Ma,Amy boleh pulang kapan?"tanya Amy memandang Mamanya penuh harap.
"Mama nggak tau,kayaknya lusa deh"ujar Mamanya menenangkan Amy yang masih gelisah.
"Papa kapan pulang?"tanya Amy,Mamanya menghembuskan nafas berat menatap Amy yang sangat memerlukan kehadiran Papanya,"Papa masih ada dibandara sana,pesawatnya ditunda,Amy lihatkan semalam hujan turun deras banget"tutur Mamanya.

Amy hanya mengangguk kecil memandang langit yang terus saja gelap,hanya perlu waktu sekitar 2 jam untuk cerah langit sudah mulai gelap lagi.

****

Hi..

Berjumpa lagi di book Annastasya11.
Follow me!
And you have follback and readback.
Gimme Vomment gaess....

Thnxz for reading,
See you next chapter!

Chocolate

Annastasya11

1 Agustus 2016




ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang