Two Worlds - 8

2.1K 304 30
                                    

©Dhee Cassie presents
.
.
.

Two Worlds
.
.
.

Chapter 8

.
.
.

****************

-Author's POV-

Yunho membawa Jaejoong ke ruang gymnastic.

Mereka berdua kini berdiri di tengah-tengah ruangan yang sedikit gelap karena hanya ada sinar dari cahaya bulan yang menyusup lewat jendela-jendela kaca di bagian atas gedung. Namun meski demikian, mereka masih bisa melihat satu sama lain dengan jelas.

"Jae..kau baik-baik saja?" tanya Yunho seraya memegang kedua bahu Jaejoong. Namun namja cantik itu hanya diam dan menunduk.

"Joongie..." panggil Yunho, diangkatnya lembut dagu Jaejoong.

"Kau masih pucat, apa kau sudah benar-benar merasa baikan?" cemas Yunho.

"Untuk apa anda mencemaskan saya, sam. Bukankah anda yang meminta saya untuk melupakan anda?" sindir Jaejoong dengan mata berkaca-kaca.

"Maafkan aku...aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku-"

"Tapi nyatanya hatiku sakit. Sakit sampai rasanya ingin mati!!" seru Jaejoong, kini dia tidak dapat menahan tangisnya lagi.

"Maaf...maafkan aku, Boojae.." Yunho kemudian menarik Jaejoong kedalam pelukannya.

"Sam, jangan permainkan saya seperti ini. Saya mohon..." pinta Jaejoong seraya melepaskan pelukan Yunho dan mundur menjauhinya.

"Jae, maafkan aku... maafkan aku atas semua kebodohanku selama ini." ucap Yunho diraihnya tangan Jaejoong.

"Hiks..hiks..." Jaejoong kembali terisak.

"Selama ini, aku tahu perasaanmu padaku. Tapi aku selalu mengelak darimu, karena aku tidak mau kau terjatuh terlalu dalam karena aku tidak bisa membalas perasaanmu, Jae. Tapi ternyata, aku salah.." Yunho menarik Jaejoong mendekat kearahnya.

"Ternyata aku sendiri yang terjatuh ke dalam cintamu." lanjut Yunho.

Jaejoong seketika itu mendongak menatap Yunho setelah mendengar pengakuan namja tampan itu.

"Benarkah yang seosangnim katakan?" Jaejoong mengerjap-ngerjapkan matanya karena dia tidak begitu yakin dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Aku jatuh hati padamu sejak pertama kali kita betemu, saat itu kau masih siswa baru. Tapi sebagai seorang guru, tentu perasaan yang kumiliki padamu tidak dapat dibenarkan. Aku mencoba mengingkari perasaanku dengan bersikap tidak acuh dan dingin padamu. Tapi perasaan itu tidak mau hilang. Saat kau sering melanggar peraturan, aku menyadari satu hal bahwa kau selalu melanggar hanya saat jam pelajaranku dan saat itu pula aku menyadari bahwa kau menyukaiku. Tapi hal tersebut justru membuatku takut." ungkap Yunho.

"Takut? Apa yang seosangnim takutkan?" heran Jaejoong.

"Aku takut perasaanmu padaku hanya sementara. Aku takut perasaanmu hanya sekedar rasa kagum seorang siswa terhadap gurunya. Aku takut-"

Grepp~

Kata-kata Yunho terhenti karena Jaejoong memeluknya dengan erat seraya membenamkan wajahnya di dada Yunho.

"Perasaanku pada Yunnie bukan cinta sesaat atau sekedar kekaguman. Di hatiku tidak pernah ada namja lain selain Yunnie. Joongie hanya mencintai Yunnie dan selamanya akan terus begitu." rentet Jaejoong.

TWO WORLDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang