Again

100 3 1
                                    

Luka, memang sepertinya luka itu ditakdirkan untuk terus bersamaku. Dimanapun, dengan siapapun aku selalu merasakan luka. Tak hanya luka, pedih pun juga ku rasakan. Ntah kenapa, aku sangat sulit membedakan mana orang yang benar benar sayang denganku, dan mana yang hanya mempermainkanku.

Masih ingat? Temannya Dean? Yang pacar aku? Ehm, aku udah gak pacaran sama dia. Ntah aku tidak mengerti apa maksud dia. Tiba tiba lost contact dan aku yang memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan lagi dengan dia. Iya, 4 hari yang lalu aku memutuskan hubungan dengannya. Saat itu, luka itu kembali. Rasa luka nya sama persis dengan yang diberikan Dean kepadaku saat itu, aku menangis. Benar dugaanku, ini akan terjadi untuk kedua kalinya. Sakit, iya sakit benar benar sakit. Disaat aku sudah mulai mencintainya, seperti aku mencintai Dean. Kenapa dia pergi? Dengan alasan yang tidak jelas. Disaat aku yang masih teringat dengan Dean, tiba tiba dia pergi begitu saja.

Btw, aku sudah sma sekarang. Otomatis aku harus lebih dewasa dalam bersikap. Ntah kenapa, memang sepertinya aku ditakdirkan untuk mengenangmu yan. Kenapa semua terjadi tiba tiba tanpa direncanakan. Iya, jika aku ingin ke sekolah aku harus melewati rumahmu. Dan aku sangat sangat tidak suka dengan ini semua. Kenapa? Karena ini membuat aku galmuv LAGI. Satu minggu pertama aku sekolah, aku tidak pernah pas pas an sama kamu dijalan. Padahal aku ingin sekali bertemu denganmu saat aku berangkat sekolah.

Sepertinya Tuhan mendengar doa doa ku, sudah 3 hari terakhir ini aku selalu bertemu denganmu. Selalu pas pas an dijalan sama kamu. Kenapa aku sangat lemah? Kenapa? Aku menangis tiba tiba, ntah kenapa. Kenangan 18 bulan yang lalu terlintas lagi dipikiranku. Sepanjang jalan aku menangis. Sepertinya kamu tidak perduli dengan adanya aku, kamu seolah olah tidak melihat aku. Memandangimu dari jauh. 3 hari yang sangat berkesan bagiku. Mengingat setiap inci kedekatan kita saat itu, dan benar aku galmuv dari mu untuk yang kesekian kalinya.

Luka yang kamu beri mungkin sudah lama, tapi semua tentangmu tak akan ku lupa. Kadang aku berfikir, apa spesialnya kamu? Apa istimewanya kamu? Sampai sampai aku sulit sekali membuka hati untuk orang lain. Sampai sampai aku selalu berfikiran tentangmu. Kenapa? Aku tidak menginginkan kondisi seperti ini. Karena semua kesabaranku sama sekali tidak kamu hiraukan.

Cukup aku yang tau, cukup Tuhan yang tau semua ini. Kamu tidak perlu tau betapa berartinya kamu bagiku. Sudah berapa liter air mata yang aku keluarkan untukmu? Apakah kamu peduli? Sangat sakit jika aku mengingat semua ini. Aku lelah, tapi hatiku tidak lelah untuk selalu mengenangmu.

Dan kamu adalah semangatku berangkat sekolah. Kamu adalah semangatku. Walaupun ini seperti simbiosis parasitisme, tapi aku tidak akan menghilangkan semua tentangmu begitu saja.
Lihat keluar. Lihat bintang diatas langit. Maka kita akan melihat langit yang sama, hatiku dan hatimu tertuju dalam satu pikiran. Cukup satu cinta dan seribu rahasia dari cerita ini. Aku sangat mengagumimu.

Aku melihatmu masih sama seperti yang dulu, masih sama juga hijau tosca, sepeda kamu. Pipi, rambut, style masih sama seperti aku dulu mengenalmu. Ingin sekali, waktu berhenti saat itu juga, aku berterimakasih kepadamu Tuhan, engkau telah memberikan kebahagiaan kecil untukku. Kebahagiaan yang bisa membuat aku semangat. Walaupun hati sebenarnya sudah tidak kuat lagi menanggul semua ini. Tapi apadaya, semua yang ada di otakku selalu kamu dan kamu.

Move On? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang