33. Nevermind

106K 10.2K 1.6K
                                    

DENGAN bantuan sinar dari ibu bumi ini, aku membuka mataku dengan malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DENGAN bantuan sinar dari ibu bumi ini, aku membuka mataku dengan malas.

Jika kau butuh laporan, sebenarnya aku tidak cukup tidur semalam. Entah mengapa pikiranku terus terjaga walaupun sebenarnya ragaku sudah teramat lelah.

Aku terus memikirkan pertanyaan tidak penting itu dan merenunginya.

“Kurasa aku benar-benar gila. Jeon Jungkook tidak boleh menaruh rasa lebih pada gadis macam dia. Itu terlarang dan kurang baik untuk kesehatan mentalmu.”

Aku mengguling-gulingkan badanku dengan resah. “Tidak, tidak, tidak, tidak... Aku sudah punya Candy, bagaimana aku bisa—"

“TIDAK! TIDAK! INI TIDAK BENAR!” Aku beranjak duduk sambil mengacak-acak rambutku.

“Hatiku tidak boleh jatuh pada orang yang salah, terlebih padanya. Ini harus dihindari.”

“Semua perhatianku padanya hanya didasari oleh 10 Juta Won. Tidak ada yang lain. Ya, memangnya buat apa lagi aku berbuat sejauh ini?”

Setelah mengklarifikasi opini yang ada, aku pun bangkit dengan bersemangat. “Ayo, kita mandi dulu, Jeon Jungkook. Biar bau acemnya hilang.”

Kamar mandi, tujuan kaki ini melangkah. Kalau boleh jujur, aku mulai takut untuk mendatangi tempat ini. Mengapa?

Hantu.

Ya, aku takut dengan hantu berjubah putih seperti di film-film.

Jika dalam bayanganmu hantu itu menutupi wajahnya dengan rambut yang panjang dan selalu tertawa di malam hari, lain versi, mahluk menakutkan yang satu ini berambut pendek dengan tanda pitak di kepalanya.

Jika hantu dalam film-film itu muncul dari sebuah sumur, mahluk ini muncul saat kau sedang mandi tanpa mengunci pintu. Menyeramkan, bukan?

Hantu ini tergolong liar. Ia selalu tertawa pagi-siang-malam tanpa ada alasan yang jelas.

Berteriak-teriak layaknya gadis hutan. Aku harus berwaspada selalu karena keberadaannya yang sulit diprediksikan.

Baiklah, saudara-saudara. Saya telah sampai di depan pintu kamar mandi angker ini.

Hal selanjutnya yang saya lakukan adalah membuka pintunya dan...

Glek.

Seketika aku membeku di tempat aku berdiri. Lambaikan tangan ke kamera, kutaksanggup lagi....

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang