" achhhh Menyebalkan... Dasar cOwok brengsekkkk " oceh Silvi. Entah sudah berapa kali dia mengucapkan kalimat itu, di sepanjang jalan dia melangkah keluar dari ruang lukis tadi.
Sementara itu di lapangan bola basket Nami terus menunggu Silvi dengan kesal. " Silviii kemana aja sich loeee " gumam Nami kesal. Sudah hampir setengah jam Nami menunggu Silvi tapi batang hidung Silvi sampai sekarang tidak nampak.
" Nami sampek kapan loe nunggu si ratu tersesat itu.. Tunggu jangan-jangan Si Silvi... " ucap salah satu sahabat Nami atau biasa di panggil leo terhenti saat mengingat kebiasaan buruk Silvi.
" TERSESAT?! " teriak Nami dan Leo bersamaan. Merekapun segera lari keluar dari lapangan Basket yang berada di lantai dua.
' bodoh kenapa gue baru inget ' batin Nami yang menyalahkan diri sendiri. Mereka berduapun langsung berpencar mencari Silvi. Tapi hasilnya nihil sudah 5 gedung mereka kelilingi tapi tidak satu ruanganpun terdapat Silvi di dalamnya. Dan sudah lebih dari puluhan kali Nami menelfon Silvi tapi hasilnyapun Nol besar.
" Nami gue udach capek nich sudah 2 jam gue keliling dan sekarang siswa yang masih belum pulang hanya tinggal kita berdua " ucap leo dengan nada suara yang masih kelelahan.
Nami hanya diam saja dia sangat khawatir dengan Silvi. Baginya Silvi bukan hanya teman baginya tapi dia juga adalah adik bagi Nami. Yach walaupun mereka hanya berjarak 5 bulan.
Dan bukan hanya itu saja yang membuat Nami khawatir tapi juga kejadian 7 tahun lalu. Kejadian di mana Silvi hampir mati tersesat 3 hari 2 malam di hutan saat mereka kemah. Nami sangat takut hal itu terulang lagi.
Mengingat hal itu Nami menjadi sedih. Melihat raut wajah Nami yang sedih Leo merasa tidak tega " hei mana boleh cewek jadi-jadian seperti loe cemberut aneh tahu hehe " canda leo.
" enak aja gue cewek tulen begok " sahut Nami jutek.
" Nach gitu donk kalau loe jutek kayak gini loe lebih man... Ech Ashik " kata leo hampir keceplosan menyebut Nami manis. Tapi untung saja Nami tidak peka dengan perasaan Leo yang memendam rasa untuknya.
" ech coba loe telfon Silvi lagi... " saran Leo.
" tapi... Gue sudah nyobak puluhan kali tapi tetep aja gak ada jawaban darinya "
" sudahlah coba saja mungkin sekarang bisa, gak ada salahnyakan kita mencoba "
" loe bener juga... Oke dech gue coba " kata Nami sembari menekan tuts hpnya.
Tuuuut tuuutt
" Halooo " jawab dari sebrang.
" halo Silvi loe di mana?! " Teriak Nami khawatir.
" aku di rumah Nami, emang ada apa?! " jawabnya polos.
" Apa?!! Silviiiii begoookk kenapa loe gak bilang gue sudah nunggu loe di lapangan, 2 jam gue muter-muter sekolahan hanya buat nyari loe, dan puluhan kali gue coba nelfon loe Silvi tapi gk ada jawaban " omel Nami panjang lebar.
" Terusss " Tanya silvi polos.
" Terusss?! Terus gue kayak orang bodoh yang khawatir sahabatnya kenapa-kenapa tapi apa?! Loe dengan santainya bilang loe di rumah. Silvi makasihhhh " bentak Nami yang sudah sebal dengan kebodohan Silvi dan Nami langsung menutup telfonnya dengan kasar.
Sedangkan Silvi masih bingung kenapa Nami bisa semarah itu. " Silvi begok, aku lupa kelapangan basket, aduch pantes saja Nami marah " kata Silvi menyesal.
Silvi terus mencoba menelfon Nami tapi sayang sepertinya Nami benar-benar Marah padanya.
" Nami maaf tadi aku lupa, tadi saat ke lapangan basket aku tersesat di gedung kesenian terus karena ku fikir hari sudah sore mungkin kamu sudah pulang jadi aku memilih untuk pulang terus kalau masalah hp, hp ku mati kehabisan baterai jadi maafkan aku " jelas Silvi panjang lebar di depan kamar Nami. Sudah lebih puluhan kali Silvi berkata seperti itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/811290-288-k139132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Nyasar ( Queen of lost )
RomanceCerita ini berhenti sampai di sini terima kasih dan maaf jika mengecewakan