Haiiii aku kembali lagi.... hehehe...maaf udah buat kalian nunggu lama... aku harap kalian gk bosen nungguin yach...
ok dari pada lama-lama let's go reading...!!!! :)
=========================
Di sepanjang perjalanan pulang Nami dan kevin melaluinya dalam diam. Sesekali Kevin terkekeh melihat Nami yang diam bagaikan patung dengan pipi merah padam. Selang beberapa menit akhirnya mereka tiba di rumah.
" Nami sampai kapan kau akan diam seperti patung kita sudah sampai turunlah "ucap Kevin yang membuat Nami semakin merona.
Tanpa menjawab Nami langsung keluar dan Ia terperangah saat melihat gadis yang di carinya sedang tidur nyenyak di depan pintu rumah mereka. Melihat Nami yang terlihat terkejut Kevinpun menegurnya.
" Nami ada ap... " kata-kata Kevin terhenti saat dia tahu apa yang membuat Nami terdiam kaget. Kevinpun tersenyum tak percaya.
" Dia benar-benar pintar membuat orang khawatir "celetuk Kevin.
Celetukan kevin berhasil membuat Silvi terbangun. " aaaaaa " dia sedikit menguap sembari menarik tangannya keatas supaya sedikit lemas.
Mungkin 30 menit Silvi menunggu Nami dan Kevin pulang sehingga membuatnya tertidur. Mata Silvi sedikit sembab dan ototnya sedikit kaku, karena posisi tidur yang duduk dengan kepala terbenam di atas lutut yang di tekuknya, dengan tangan yang melingkar.
" kenapa kalian lama sekali aku sampai tertidur di sini menunggu kalian, lagi pula kenapa sich pintunya pakai di kunci segala?! "ucapnya sedikit malas karena baru bangun dari tidur singkatnya.
Mendengar ucapan Silvi yang sangat ringan tanpa rasa bersalah membuat Nami semakin kesal, dan akhirnya.
*Duk
" jitakan pertama karena sifat buruk loe yang gak pernah berubah "ucap Nami kesal.
*Duk
" jitakan ke 2 karena kebodohan dan sifat lola loe "lanjutnya kesal.
*Duk
" jitakan ketiga karena loe selalu bikin gue KHAWATIRRR " teriak Nami membuat Silvi menutup rapat dua telinganya dengan dua tangannya.
" aw kepala dan telinga ku sakit Nami "protesnya.
Tapi Nami tidak menggubris protesannya. Tapi Nami menanggapinya dengan tatapan tajam yang langsung membuat Silvi menunduk dan mengembungkan pipinya.
" Nami maaf aku merepotkan mu lagi " sesalnya dan dari sudut mata Silvi terlihat cairan bening itu mengalir. Melihat air mata itu Nami jadi tidak tega untuk marah lagi.
*Duk
"ck... jitakan ke empat gue maafin loe jadi berhenti menangis bodoh " ucap Nami sedikit kasar tapi sebenarnya dia sangat lemah melihat Silvi yang menangis.
Mendengar hal itu Silvi langsung mendongak dan tersenyum lebar dengan mata yang berbinar lalu air mata itu hilang seketika.
" ck... taktik mu benar-benar berhasil... Ayo masuk gue udah ngantuk "ajaknya sembari membuka pintu yang dikunci tadi sewaktu mencari Silvi.
" hehehe " Silvi hanya tertawa geli sembari berlari kecil untuk mensenjajarkan jalannya dengan Nami yang terlebih dahulu masuk rumah setelah membuka pintu itu.
Kevin hanya menggeleng karena sifat mereka berdua. " ke dua gadis yang penuh dengan kejutan atau mungkin lebih tepatnya penuh dengan ke anehan " gumamnya sembari tersenyum dan menyusul mereka berdua masuk rumah.
" kwakwakwakwakwak " suara ketawa Nami memecah kesunyian malam itu.
" ihh... Nami jangan tertawa aku kan lagi curhat "rajuk Silvi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Nyasar ( Queen of lost )
RomanceCerita ini berhenti sampai di sini terima kasih dan maaf jika mengecewakan