Haiiiiiii :D
I'am back.... lama tak jumpa semuaaaa
chapter ini ku kerjakan di sela-sela belajar UN jadi kalau gak maksimal sorry yach
ok dari pada lama-lama... go reading....
=================================
Entah apa yang sedang di fikirkannya, sejak kejadian di taman dia hanya duduk termenung di samping jendela sembari memandangi langit. Pandangan matanya kosong dan hampa.
" Tuan semuanya sudah siap pertemuan akan di mulai sekitar 2 jam lagi, apa anda ingin kita berangkat sekarang atau - " ucap kepala pelayan Alex terhenti, saat Ardhan langsung keluar dari kamarnya dan hanya melangkah dengan dingin.
Seakan mengerti dengan kehendak tuannya, Alex pun mengikuti langkah Ardhan dari belakang. Sesampainya di depan mobil dengan cekatan Alex membuka pintu limosin hitam itu dan mempersilahkan Ardhan masuk ke dalam dengan sangat sopan.
Lalu dengan segera limosin hitam itu pun melaju menuju ke suatu tempat. Setelah 30 menit akhirnya Ardhan sampai di sebuah hutan dan limosin hitamnya itu berhenti tepat di depan sebuah rumah yang besar. Dengan gerakan yang sigap para pengawal pribadi Ardhan langsung membukakan pintu limosin itu dan mempersilahkan tuan mereka melangkah masuk lebih dulu.
" Alex, pertemuan ini akan berjalan dalam waktu berapa lama? "tanyanya datar.
Dengan gerakan cepat Alex-pun langsung melihat catatan jadwal kegiatan Ardhan hari ini, di pc tabletnya yang berukuran kecil itu.
" perkiraan saya, kemungkinan pertemuan ini akan berjalan sekitar 3 jam tuan " jawabnya sopan.
" Bagaimana kabar mu, Ardhan? " ujar sebuah suara yang tidak asing baginya.
Ardhan menoleh tapi matanya terlihat dingin dan sinis menanggapi suara ramah laki-laki itu.
" Jack William... salah satu mafia terlicik, seperti yang kamu lihat saya sangat sehat jack " ujar Ardhan sinis.
Suasana pertemuan dua mafia kelas atas itu selalu terasa panas. Dan semakin panas saat Jack mengajak Ardhan untuk mengubah prinsip yang bertahun-tahun ke dua geng mafia ini anut yaitu " Anti Pemerintah ". Ardhan menyeringai, baginya seorang lelaki pantang untuk melanggar prinsipnya sendiri.
" heh... Sampai kapan pun saya tak akan bekerja sama dengan tikus-tikus itu!! " hujam Ardhan dengan penekanan di setiap kalimatnya.
Ardhan langsung berdiri dari posisi duduknya. Baginya pertemuan ini tidak layak untuk di lanjutkan. Rasanya ini seperti omong kosong saja.
" Ardhan, Ardha...Sudah saya duga kamu akan menolak usulan ini tapi, apa kamu akan menolak jika saya membunuh gadis ini? "ucapnya dengan senyum penuh kelicikan.
Plok! Plok!
Setelah dua tepukan tangan Jack, keluarlah dua orang bertubuh besar dengan pakaian serba hitam dan tangan mereka memegang erat lengan seorang gadis yang matanya ditutup kain hitam dan tangan terikat. Melihat hal itu Ardhan mengerutkan dahi, lalu dengan gerakan kasar kain hitam penutup mata itu di buka oleh salah satu bodyguard Jack.
" apa yang kalian lakukan... Lepaskan!!! "teriak gadis itu.
Ardhan tercengang melihat gadis yang di sandera Jack. Jantungnya berdegup kencang, tangannya mengepal keras. Ardhan benar-benar geram, kenapa gadis sepolos Silvi di bawa-bawa ke dalam dunia hitamnya. Melihat ke marahan Ardhan, Jack menyeringai senang.
" Bagaimana?! Apa sekarang kau akan menolak usulan saya tuan Ardhan?! "ujar Jack.
Mendengar nama Ardhan, Refleks saja pandangan mata Silvi fokus kepada sosok laki-laki yang berdiri tak jauh darinya. Nama itu terasa tak asing baginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/811290-288-k139132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Nyasar ( Queen of lost )
Любовные романыCerita ini berhenti sampai di sini terima kasih dan maaf jika mengecewakan