Kue ini terlihat manis dan baunya juga harum. Melihatnya saja membuatku tersenyum puas dengan hasil karyaku yang kesekian kalinya ini. Tapi, mengingat tak akan ada lagi yang mencicipi roti selezat ini membuat hatiku miris.
Flashback,
"Aku tahu, kau memang seorang bread maker yang handal."
" Benarkah? Jadi, menurutmu apa kita harus merayakan kemenanganku ini?"
" Hei.. tentu saja. Sebagai wanita penyicip roti buatanmu. Sekaligus wanita yang ada dihatimu, akan kuberikan kado spesial. "
" Sungguh??? Wah, aku jadi tak sabar menunggu! Baiklah, kita bertemu lagi besok malam setelah toko rotiku tutup. Deal. "
" Dealll."
***
" Haii... Tobby. Congratulate bro. Kau yang terhebat kawan! "
" Thanks, Jo. Senang melihatmu kawan. "
" Hei.. Tobby. "
" Oh, hei Hellen."
" Ini untukmu! "
" Apa ini? "
"Hanya hadiah kecil dari teman masa lalumu ini Tobby."
" Sungguh. Tapi, ini terlalu mewah untukku. "
" Bukan masalah, jika untukmu Tobby. "
" Ah, terimakasih Hellen. "
" Sure, Tobb. By the way. Where is your girlfriend? I'm not see her in everywhere.? "
" Vrey maksudmu? dia ada di..."
" Tobbyy..."
" Oh.. itu dia.. Vreya. Aku disini darling! "
" Maaf Tobby. Aku baru saja selesai membersihkan toko."
" It's ok. pestanya belum dimulai honey."
" Syukurlah..."
" Ekheeem.. Permisi."
"Eh.. mmm. Vrey. Ini Hellen. Hellen. Ini pacarku Vreya."
"Hai.. Vreya. "
" Hellen. Baiklah Tobby. Kalau begitu aku permisi pulang. Ada urusan yang belum kuselesaikan. "
" Oke. Terimakasih sudah datang Hellen."
"Tobby, kau tak bilang padaku akan merayakannya bersama teman-temanmu."
" Aku juga tak tahu Vrey. Tiba-tiba mereka datang sendiri. "
" OMG, Tobby. Tak ada suasana romantis? "
" Hahaha... oke. Maafkan aku beib. Jadi, apa kado istimewa untukku?"
" Huuh.. kau ini. Baiklah, tutup matamu."
" Perlukah?? Come on. To the point saja bagaimana? "
" haaah...iya-iya. Karena suasana sudah tak mendukung akan langsung kuberikan. TAara. "
" Apa ini? "
"Wah-wah... pasangan kita sedang berduaan nih! Ayo, Tobby buka. Kita penasaran nih."
" Hah.. kau pengganggu Jo."
" Sudahlah..cepat buka."
"Baiklah.. Ayo, kita lihat apa hadiaa... Loyang??"
" Bwahahaha.... yang benar saja, Tobby. Bahkan mantanmu Hellen memberimu jam tangan mewah. Tapi, pacarmu itu... apa? sebuah loyang? Hahaha "
" Vrey.. apa maksudnya ini. Ja-jadi kado spesial-- loyang?? "
" Hikshikshikshiks.. Maaf Tobby. Aku hanya ingin memberi sesuatu yang berbeda bukan membuatmu malu di hadapan teman-temanmu."
"Tapi KAMU MELAKUKANNYA VREYYA!! ". Pyaaang."
" Tobby, kalau kau mau marah silahkan. Kalau kau mau berteriak juga silahkan. Tapi, bisakah kau hargai pemberianku. Kenapa kau buang loyang itu begitu saja Tobb. Aku memang bukan Hellen yang kaya raya dan bisa memberimu jam tangan mewah. Tapi aku membuat loyang itu berbeda dari loyang yang lain. Dan kau TAK AKAN MENEMUKAN LOYANG YANG SEPERTI ITU. DIMANAPUN!! Camkan itu. Aku membencimu Tobby. "
" Vreya.. Vreya... Awas..Vrey.. Tidak.. Tidaaak... Vreyyaaa...!!"
Flashback end.
Kulangkahkan kaki menyusuri koridor rumah sakit. Sampaiku di sebuah pintu kamar bertuliskan 125. Di dalam kamar itulah wanita yang kucintai sekaligus wanita yang membenciku tertidur. Tanpa melihatku. Namun, aku yakin dia bisa merasakan kehadiranku. Entah rasa benci atau rasa rindu mendalam yang ia rasakan. Aku tak peduli. Duduk disampingnya dan memegang tangannya sambil menikmati harumnya roti yang kubuat dengan loyang pemberiannya. Membuatku merasa dia masih disampingku. Satu hal yang kusesali ketika menatapnya tak berkutik. Betapa besar pengorbanan wanita itu, untuk memberiku sebuah loyang. Loyang yang dibaliknya bertuliskan fighting Tobby. I love you so much. Tulisan itu terukir dengan sangat indah. Hanya kata maaf yang bisa kuberikan padanya. Pada wanita yang terbaring dihadapanku.
Salam manis buat para pembaca. Bacaan ini hanya hiburan semata karena author pengen bgt bikin roti. Jadi terinspirasi deh. Maaf yah agak gaje. ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Collection of Short Story
Romanceini hanyalah kumpulan cerita-cerita pendek dari ide dan khayalan semata. ^_^