Chapter 5: Leaving

3K 270 22
                                    

1st of September 1991

The Capiano Mansion

Prang!

"Harry!"

Terdengar suara barang terjatuh dan suara tawa dari para penjaga yang berada di koridor, melihat sang pewaris nama Capiano berlari sepanjang koridor ke ruang makan.

Tapi sang pewaris itu hanya menengok ke belakang pundaknya dan berteriak, "Maaf, Alice!"

Alice, salah satu anggota Moon alias 'penjaga', tersenyum kecil. Oh, ia memang sudah mencurigai kalau Harry Capiano adalah Harry Potter, mengingat ia sendiri adalah seorang penyihir walau ia adalah lulusan Russian University of Magic tiga tahun lalu dan mulai bekerja sebagai guards di Klan Capiano tiga bulan setelahnya. Ia tahu, hari ini adalah hari di mana Harry akan mulai bersekolah di Hogwarts, walau sebenarnya Makarov memberitahu mereka kalau Harry akan bersekolah boarding di Prancis, bersama dengan keluarga Darcy yang memang sudah 'kerabat' mereka sejak jaman dulu.

Harry memang sedang berlari sepanjang koridor, mengingat sekarang sudah pukul sembilan, dua jam sebelum kereta Hogwarts akan berangkat. Ia baru bangun, karena semalam ia bersenang-senang dengan Dean dan Sam dan Al dan Nicole, yang memang tipe-tipe yang senang bermain. Dan akhirnya ia telat bangun. Dan sekarang ia sedang terburu-buru ke ruang sarapan.

"Pagi dad, Al!"

Dua kepala mendongkak dari balik koran di tangan mereka, masing-masing menawarkan Harry senyuman yang di balas dengan sama cerianya. Bocah berumur sebelas tahun itu duduk di sebelah ayahnya dan meraih English Breakfast, meminum tehnya cepat.

"Ada yang kesiangan, eh?"

Bisa ia rasakan wajahnya menghangat, tapi sebisa mungkin ia mengabaikannya dan meraih rotinya. "Dan siapakah yang mengajak begadang semalaman menonton dan bermain, eh?"

Kali ini gantian Al yang mengerut sedikit karena tatapan yang diberikan sahabatnya kepadanya.

"Bukankah sudah kubilang agar tidak membuat Harry tidur malam eh, Al?"

Brunette itu hanya mengangkat bahu tak peduli. Menghabiskan sarapannya cepat, Harry melirik jam lalu segera melompat.

"Ayolah, dad, Al, sudah telat. Ayo ayo!"

Menggeleng kepala melihat tingkah anaknya, Makarov beranjak dari kursinya dan mengikuti anaknya, berjalan keluar ruangan. Al, tertawa mengikuti mereka dengan segelas kopi di tangannya. Ia memang berencana untuk ikut dengan mereka. Lagi pula, sudah lima belas tahun berlalu sejak seseorang melihatnya. Setidaknya tidak ada orang yang mengenalinya.

"Dad!"

Kedua orang dewasa itu terkekeh mendengar suara Harry. Anak itu terkadang bisa bertingkah kekanak-kanakan, hanya ketika ia sedang benar-benar bersemangat dan berada dengan orang yang ia kenal baik. Tapi, ketika ia berada di luar, 'topeng'nya kembali terpasang.

Harry berdiri di garasi, melihat kopernya di masukan ke dalam salah satu mobil hitam yang berada di sana. Garasi mansion keluarga Capiano memang besar, belum lagi Al diam-diam membesarkannya dengan sihir sehingga muat dengan empat mobil hitam berbeda merek, yang tentunya di pakai untuk berbagai keperluan menyamar, beberapa buah motor milik anggota Capiano yang tinggal di mansion itu, sebuah ruangan berisi plat-plat palsu tapi tercatat pemerintah dengan nama yang berbeda –kalau-kalau mereka butuh menyamar dengan nama yang berbeda dan plat mobil yang berbeda... bisnis mafia itu tidak simple, right? Dan beberapa transportasi lainnya.

Suara pintu terbuka membuat Harry langsung menoleh. Ia melihat Kim dan Nicole; keduanya sedang tidak ada misi. Vane sedang pergi ke Swiss, sebuah misi mengenai keberadaan bandar narkoba yang tidak terdaftar di data Capiano –mengingat keluarga tersebut adalah penguasa di Eropa, jadi Makarov mempunyai data lengkap dan mengatur serta mengetuai setiap kegiatan yang berada di dunia belakang. Dengan bantuan keluarga William, salah satu keluarga Mafia dan Penyihir yang bekerja sama dengan dengan keluarga Capiano.

Moonlight ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang