Chapter 6: Hogwarts

3.1K 264 18
                                    

1st of September 1991

Aula Besar Hogwarts

Harry menghela nafas.

Di sebelahnya, Blaise menatapnya curiga, menaikan salah satu alisnya.

Harry mengangkat bahunya, lalu berbalik dan menatap meja Ravenclaw yang berada di sebelahnya, mencari dua wajah familier.

Itu dia!

Dua pasang mata menatapnya, satu dengan intens satu dengan kekesalan. Harry menghela nafas, menggeleng kepalanya dan mengangkat tangannya, membentuk angka dua. Frans menggeleng, mengangkat tangannya dan menunjuk dengan jempolnya ke arah bawah. Mengerutkan dahinya, Harry menatap Lewis yang mengangguk.

"Damn that two..." gumam Harry, kembali ke arah makanan di depannya dan kembali menghela nafas. Di sebelahnya, Blaise menaikan alisnya –lagi.

"Siapa itu?" gumam sang Italia itu.

Harry hanya tersenyum kecil. "Francissa Darcy dan Lewis William, friends."

"Kau seperti terkejut melihat mereka."

"Memang. Frans memang sudah seperti adik sendiri, dan Lewis paling dekat. Tidak pernah ada yang bilang kepadaku, tapi well, tidak ada yang tahu identitasku yang lain kecuali kau dan Taichi."

Beberapa orang mendengar nama tersebut langsung menengok. "Hibari Taichi, atau Taichi Hibari anak Ravenclaw?"

Harry mengangguk, menatap anak laki-laki yang bertanya kepadanya itu. Sepertinya anak kelas empat.

"Yang ayahnya adalah guardian keluarga Vongola?"

Harry menghela nafas dan memijat dahinya, pusing. "Ya, sepertinya begitu."

Anak itu mengangguk. Harry menatanya diam-diam, dan secara detail. Sosoknya seperti agen terlatih, hmm, kira-kira dari keluarga mana? Ah, yang terpenting, namanya siapa? Kalau misalkan ia sudah mempunyai nama, ia tinggal mencarinya pada waktu liburan nanti.

Tunggu. Sejak kapan berita mengenai Hibari Taichi, anak dari Hibari Kyoya dan Sawada Tsunayoshi menjadi berita umum? Dan sejak kapan ada orang sipil tahu kalau keluarga Hibari adalah guardians Mafia Vongola? Gawat–

Pikirannya terpotong ketika seseorang bersuara. "Jadi," seorang Prefek bergumam, tangannya bermain di atas meja, "Siapa saja yang kita dapat tahun ini, eh?"

Harry melihat sekeliling. Total terdapat sepuluh anak kelas satu Slytherin. Empat perempuan enam laki-laki.

"Kita dapat-"

"Theodore Nott." Anak laki-laki yang duduk di sebelah Crabbe bergumam, dan mengangguk.

"Tracey Davies." Anak perempuan berambut hitam panjang yang dikuncir berkata, suaranya tegas. Harry memperhatikannya sejenak, menilainya.

Dilihat dari sikapnya, ia jelas-jelas seorang pureblood tapi Harry tahu kalau ibunya adalah seorang half-blood. Walau begitu, Keluarga Davies termasuk keluarga 'elite' di Dunia Sihir, dan ayah dari Tracey Davies sendiri sering terdengar di kalangan keluarga Mafia-Penyihir.

Yang ketiga, "Millicent Bulstrode," seorang anak perempuan bertubuh besar berambut hitam bergelombang panjang mengangguk.

"Draco Malfoy of course, dan kroni-kroninya, Crabbe dan Goyle," salah seorang anak kelas enam –menurut Harry, dilihat dari tingginya- bersuara. "Tentu saja, siapa lagi?"

Gadis di sebelah Harry bersuara, "Daphne Greengrass."

Oh, Harry sudah tahu namanya, tentu saja. Tapi tetap saja ia penasaran mendengar suaranya. Keluarga Greengrass terdengar dengan kecantikan dan ketampanan anggota keluarganya, dan Daphne dan Al adalah salah satu contohnya.

Moonlight ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang