4. Sick Or...?

327 42 17
                                    

Happy Reading😬

*******


Author POV

"Lo sudah sadar ternyata,"

Nara mengerjap-kerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Dia mengernyit saat matanya menangkap sesuatu yang berbeda.

"Lo ada di kamar Elian," kata Gisell seolah menjawab isi hati Nara.

Nara memijat kepalanya yang terasa pening. Sambil mencoba mengingat-ingat apa yang sudah membuatnya berakhir di sini. Cewek itu memandang seluruh isi ruangan dengan teliti.

'Kenapa harus di sini, sih?' pikir Nara.

"Kak, lebih baik kita pulang sekarang," ajak Nara.

"Oke oke, tapi lebih baik lagi kalo kita pamitan dulu sama tuan rumah,"

Beruntungnya, tiba-tiba si tuan tumah datang. Tuan rumah yang tak lain adalah Lino. Cowok itu terlihat membawa segelas air putih.

"Eh, kebetulan banget. Nara udah bangun dan sekarang minta pulang. Kita nggak pingin ngerepotin lo juga," ucap Gisell.

Lino mencebik, "Kenapa pulang sekarang? Lebih baik sekalian ikut makan malam di sini," tawar Lino.

"Eh, tidak perlu, kak. A-aku tidak bisa, ma-maksudku, kami berdua ada acara dadakan. Iya dadakan," sahut Nara.

Lino menghela nafas panjang, "Baiklah. Tapi lain kali kalian harus mau makan malam di sini,"

*******

"Cantik, kok."

"Kamu itu cewek paling cantik yang pernah kutemui. Beneran"

"Sempurna..."

"...dan bodoh, fisikmu itu berhasil kumanfaatkan, asal kau tau."

"Aku sudah menunggu waktu ini sejak lama,"

"...dan kau kira selama ini aku mencintaimu?"

"Ternyata kau lebih bodoh dari yang kukira. Untuk apa aku mencintaimu, kalo ada yang lebih baik darimu?"

"Sepupumu, tentu saja..."

Deg.

Nara terbangun dari mimpinya. Nafasnya tersengal-sengal, dengan keringat bercucuran. Dia memegang kepalanya lelah.

Setelah sekian lama, mimpi itu datang lagi. Mimpi buruk yang bersumber dari masa lalunya. Mimpi yang selama ini sudah berusaha ia hapus dari memori.

Ini sudah hari ketiga sejak kejadian pingsan di rumah Lino. Senin ini dia malah terbangun dengan mimpi sialan tadi.

"Aku tidak tau harus melakukan apa, tapi si berengsek itu terus saja mengganggu pikiranku. Sialan!"

Cewek itu mengela nafas panjang sambil mengatur detak jantungnya. Hingga saat matanya menangkap sesuatu yang janggal, ia pun membulatkan matanya.

"ASTAGA!! JAM 6.15?!!"

*******

Dan di sinilah Nara berakhir. Berjalan sendirian menuju halte terdekat, sambil berharap masih ada bus sekolah yang tersisa. Namun sepertinya harapan itu bakal musnah, mengingat jam terakhir bus berhenti adalah pukul 06.20 untuk Hari Senin.

Phobia Cowok [STOPPED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang