Jubah Hitam Misterius

777 76 3
                                    

Kelas sudah usai, namun Veranda sedari tadi tak kunjung beranjak dari tempat duduknya. Sehingga dua orang perempuan menghampiri dirinya.

"Ve! Ga pulang?"

Dua perempuan itu duduk di samping Veranda.

"Kalian duluan ajah, gue masih mau disini." Jawab Ve dengan nada dingin tanpa menoleh.

"Ve.. sampai kapan lo marah sama kita?"

"Iyah Ve. Gue sama Shania kan udah beberapa kali minta maaf sama lo. Emang lo tega lihat kita berdua di hantuin rasa bersalah."

Veranda diam.

Shania dan Stella adalah sahabat Veranda sejak Smp. Terdapat sebuah masalah yang membuat Ve marah kepada mereka berdua.

"Lo udah diemin kita selama satu tahun Ve. Harus dengan cara apa lagi, supaya kita bisa dapat kata maaf dari lo."

Ve tetap Diam.

Jika Ve mengingat kejadian satu tahun yang lalu. Dimana Veranda kehilangan sesosok kekasih yang sangat ia cintai.

Dia bernama Steveen. Steveen adalah cinta pertama Veranda. Mereka menjalin hubungan selama tiga tahun. Hubungan mereka semakin mendekat ke jenjang serius, namun Tuhan berkehendak lain. Steveen meninggal dunia karena kecelakaan pesawat saat menuju ke singapore.

Veranda tidak mengetahui itu semua. Yang ia tau Steveen baik-baik saja di Singapore. Karena setiap hari Veranda selalu menerima Chat dari Steveen.

Suatu hari Veranda baru mengetahui bahwa Steveen kekasihnya sudah meninggal.
Dan selama ini yang mengirim pesan untuk Veranda adalah Stella dan Shania. Mereka mengaku sebagai Steveen, mereka terpaksa melakukan semua itu. Karena itu adalah permintaan dari Steveen sebelum meninggal.

Sebenarnya mereka berdua sudah berkali-kali menolak. Tapi mereka akhirnya menyerah saat melihat Steveen memohon dan menangis.

Setelah mereka berdua menyetuji permintaan Steveen, saat itu pula Steveen menghembuskan nafas terakhirnya.

Veranda sangat marah dan kecewa karena Kedua sahabatnya sudah menyembukikan hal yang sangat besar darinya.

"Vee.."

Sebuah suara mengaggetkan Veranda. Veranda menoleh ke sumber suara, Veranda mendapati seseorang memakai jubah hitam dengan kain yang menutupi kepalanya. Sehingga Veranda sulit mengetahui siapa di balik jubah hitam itu. Tapi Veranda yakin dia adalah seorang perempuan. Terlihat dari lekuk dan postur tubuhya.

Veranda mengerinyitkan dahinya seolah berkata 'Siapa Kamu?'.

"Kamu ga usah tau siapa Aku.. Aku cuma mau bilang sama Kamu. Kamu jangan pernah sia-siain orang yang tulus sayang sama kamu. Jika orang itu sudah pergi barulah kamu menyadari bahwa orang itu sangat berharga buat kamu."

Sebelumnya Veranda tidak pernah bertemu dengan Jubah Hitam itu, tapi mengapa Jubah Hitam itu bisa mengetahui namanya? Dan saat ini hanya Veranda yang bisa melihat sesosok Jubah Hitam itu. Sedangkan Stella dan Shania tidak bisa melihatnya.

"Aku memang bukan manusia, soal Aku tau nama kamu, itu mudah. Siapa sih hantu yang tidak mengenal kamu. Seorang gadis indigo tercantik disini."

'Jadi dia Hantu' batin Veranda.

Veranda terus menatap lurus tak bergeming, sosok itu berbicara seolah tau apa yang berada dalam pikirannya

Sedangkan Stella dan Shania terus menatap Veranda dengan tatapan tanda tanya.

Tentu saja Stella dan Shania tau bahwa Veranda adalah seorang gadis indigo.

"Haha.. ga usah takut sama Aku. Aku ga jahat kok,Serius. Kamu lihat deh kedua sahabat kamu"

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang