(chapter 6)

8.8K 533 20
                                    


Jungkook pov

"Karena aku menyukaimu"

Ia diam dan mengalihkan pandangannya padaku.

"Aku sudah tahu ini akan terjadi"

Aku tidak mengerti apa maksud dari perkataanya tapi yang jelas aku sudah menjelaskan dengan singkat apa yang aku rasakan padanya.

"Aku benar-benar hancur dan kesepian sebelum kau datang. Kehadiranmu dengan segala warna yang kau berikan untukku membuat aku sadar, dunia ini masih berputar. Aku selalu memikirkanmu sepanjang malam, menghabiskan waktuku untuk mengkhawatirkanmu. Apa kau tahu? Saat kejadian kemarin malam kau membuatku hampir mati tidak bernafas. Aku tidak menemukanmu dimanapun dan kau berakhir di kasur seorang namja dalam keadaan tidak sadarkan diri. Aku menyadari satu hal, kau bukan hanya seorang teman, kau lebih dari itu"

"Damn it Jungkook! Aku tidak pernah memintamu untuk mengkhawatirkanku!"

"Tapi kita sudah melakukan semuanya!!"

Perkataanku cukup untuk membuat ia terdiam dan menatapku dengan tajam, aku tidak bisa menerjemahkan apa yang ada di sana, ia sangat tidak bisa ditebak.

"Lalu apa? Aku juga berciuman dengan Jimin, Taehung, Yoongi oppa dan Heosok. Aku juga tidur dengan mereka. Aku bahkan melakukan semuanya jauh sebelum kau hadir. Bukankah sudah aku katakan sejak awal? bersamaku adalah sebuah resiko besar dan kau sendiri yang memutuskan untuk tetap disisiku. Lalu sekarang kau berteriak kepadaku seolah kau adalah kekasih yang berhak mengatur hidupku? Cham... kau benar-benar masih bocah! Aku sudah katakan padamu hal itu bahkan dua kali. Bukan salahku jika kau hancur berantakan sekarang. Sadarlah! Aku tidak pernah mencintaimu"

Kata-katanya tepat menusuk ke dalam hatiku, aku tahu ia bukanlah tipikal yeoja yang pandai merangkai kata dengan manis, ataupun membuat sesuatu terdengar lebih halus dan itu membuat aku lebih hancur lagi. Aku hanya terdiam di sana menatapnya yang masih geram dengan diriku. Nafasnya cepat dengan kedua bahunya yang naik turun sesuai irama tarikan nafas itu dan kedua tangannya mengepal.

"Aku benci selalu terjebak dalam situasi seperti ini. Dewasalah! Belajar seperti Taehyung, Jimin, Heosok dan Yoongi oppa. Aku tahu aku sangat tajam dan menyakitkan mengatakan semua hal itu padamu, tapi itu jauh lebih baik daripada kau terjebak dalam fatamorgana yang kau ciptakan sendiri"

"Tapi aku bersungguh-sungguh noona..."

Suaraku hampir tidak terdengar dan ia terdiam di sana.

"Kau semakin membuatku merasa bersalah"

Haerim pov

God damn it Jungkook! Kenapa harus sekarang? Aku dalam kondisi yang tidak terlalu baik. Seharusnya aku bica mengucapkan sesuatu yang lebih manis, tapi mulut pedas ini hanya bisa mengeluarkan api. Aku menatapnya yang hampir menangis membuat punggungku semakin berat, aku menghancurkan satu hati lagi dan kau tahu? Menghancurkan hati orang lain memberikan efek perasaan yang hampir sama dengan patah hati sendiri, merasa menyesal kenapa ia menyukaimu dan mulai menyalahkan dirimu akan banyak hal. Apa aku terlalu baik padanya? Semua namja sama saja, mengartikan kebaikan adalah sebuah perhatian lebih, ya mungkin aku salah sudah membuat ia merasa seperti itu tapi aku juga tidak bisa menerimanya. Aku egois dan aku tidak mau menipu diri sendiri dia dan orang lain. Ia mungkin akan terluka tapi ia akan belajar. Mengingat Jungkook masih sangat muda membuat aku semakin terpuruk.

Aku menarik nafas panjang mencoba menenangkan diriku sendiri agar aku tak datang ke sana dan memeluknya membuat ia berfikir jika ada sebuah kesempatan untuknya bersamaku. Aku keluar dari kamar itu dengan perasaan bersalah, menyesal dan kasihan. Ingin sekali aku teriakan semua isi di dalam otakku ini agar semua orang mengerti, tapi semakin banyak aku berfikir, semakin sulit untuk mengungkapkan segala hal.

Noona [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang