part2

786 62 0
                                    

Nunggu vote 50+ lama banget. Sedangkan aku masih pengen update. So. Happy reading guys!!
♥♡♥¤♥¤

"Grace hanya berkunjung sesekali kesini. Rumahnya melewati dua desa dari sini. Makanya dia jarang ke mari. Kenapa? Kau menyukainya?" Tanya prilly pada stefan.

"Ah.. yang benar saja, kau ini. Kemaren aku melihatnya di sekitar istana dekat hutan shadow." Jelas stefan.

"Benarkah ? Mau apa dia ke sana? Itukan perbatasan antara dunia vampir dan dunia manusia?" Semua pertanyaan itu bersarang di kepala prilly.

"Pril..! Pril..! Prillyy....!!"
Prilly pun tergagap, karna ketahuan melamun.
"Aihhhh.. kenapa kau suka sekali melamun, heh.. " ucap stefan dengan nada dramastis.
Prilly pun berdecak kesal.
Sambil memutar bola matanya.
"Kau tak ingin pulang?" Tanya prilly.
"Kau mengusirku?"
"Ya.. secara tidak langsung. Bagus kalau kau sadar diri" ucap prilly dengan nada mengejek sambil tertawa meremehkan, dan berlalu.
"Huh.. sekali saja kau bersikap manis kepadaku prilly. Mungkin aku akan senang." Gumam stefan.
"Oh ya? Tapi aku tak bisa bersikap manis. Mungkin kau salah orang." Jawab prilly.

"Iishh.. oh iya. Kau ingin kemana?" Tanya stefan.
"berburu"
"Berburu? Kau sedang lapar?"
"Iya. Dan diamlah sebelum kau yang akan aku mangsa. Kau jadi pria kenapa cerewet sekali sih " grutu prilly. Ia merasa jengkel. Dan menatap tajam pada stefan.
"Ok..ok.. kita damai. Silahkan lanjutkan. Aku tak akan mengganggumu." Sebenarnya prilly tak sungguh-sungguh. Ia menahan tawa karna merasa stefan begitu lucu. Tapi demi harga diri. Ia menahan tawanya agar tak pecah.
"Kau diam saja. Aku melihat rusa di balik pohon itu. Kalau aku sampai gagal menangkap. Maka kau yang akan ku makan " ancam prilly.

"Kau. Kenapa tega sekali denganku. Aku...." belum selesai stefan berbicara. Anak panah telah menghadang di depan wajahnya. Membuat ia benar2 diam, dan tak berkutik. Tampaknya prilly tak main2. Stefan mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.
Prilly kembali memfokuskan pandangan nya kepada rusa tadi.
Ia menarik busur panahnya. Dan melepaskannya. Hap... anak panahnya menancap tepat di perut rusa. Tapi ada yg aneh. Kenapa ada dua anak panah yang menancap. Prilly pun segera menghampiri rusa itu. Berbarengan dengan itu, muncul seorang pria yg juga memegang busur panah. Sosoknya begitu tampan. Badannya tegap, sorot matanya begitu teduh, tapi tajam. Rahang yg begitu kokoh.
"Maaf nona, rusa ini buruanku" ucapnya pada prilly.
Prilly menampakkan wajah tak sukanya, dan mendelik.
"Buruanmu? Kau tak lihat, anak panahku juga menancap di perutnya?"
"Tapi ini adalah incaranku"
"Kau fikir aku menancapkan anak panah ini, tanpa mengincarnya heh?" Tanya prilly sakartik.
"Baiklah. Tapi aku membutuhkannya." Ucap pria itu masih tak mau kalah. Prilly berdecak kesal.
"Aku tak peduli. Yg penting aku inginkan rusa ini. Apa kau tak mau mengalah dengan wanita?"
"Maaf nona. Aku tak bisa mengalah"
"Ck.. ya sudah ambil saja aku tak peduli." Jawab prilly. Nafsu makannya hilang seketika.
"Dasar pria menyebalkan...!" Sungutnya.

"Prilly..." panggilan dari stefan menyadarkan prilly.
Prilly memasang wajah kesalnya.
"Kenapa?"tanya stefan.
"Tak apa. Ayo pulang. Aku muak di sini." Ucap prilly dan berlalu.
Stefan pun menatap pria yg bersama prilly tadi dengan tajam.
Pria yg di tatap hanya tersenyum.
Aneh. Fikir stefan. Dan menyusul prilly.

-------------------------------------

VOMENT nya dong. Makasih buat yg udah baca. Love yoy

The Princess Of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang