part 1

1.3K 64 1
                                    

Flash back on.

"Dad tidak peduli. Kau harus bisa menerima perjodohan ini.. dan menikah!!" Desisnya begitu dingin, mukanya tampak begitu tenang tanpa ekspresi dalam menyampaikan setiap kata.

"Tidak akan,," 2 kata yang tak terbantahkan.

"Keras kepala,..."

"Dan itu ku dapatkan dari kau.."

"Jika kau tak ingin menerima perjodohan ini, maka kau harus mencari pasanganmu."

"Mengapa di fikiranmu hanya ada soal pernikahan. Aku masih ingin bebas dad " ucap prilly memelas. Ya yang saat ini berdebat adalah Prilly Theresya Nores. Dan sang raja Melrosse Geraldine Nores yang merupakan ayahnya.

"Karna aku ingin segera melihatmu menikah, dan aku juga ingin memiliki cucu darimu, aku sudah tak muda lagi prilly. "
Sang ratu Elena Nores yg menyaksikan perdebatan itu hanya bisa menghela nafas. Selalu seperti ini.

"Sayang, yang di katakan oleh dad mu itu benar, mom juga ingin sekali menimang cucu, tak apakan jika sesekali kamu menyenangi hati kami." Jelas sang ratu yg tak lain dan tak bukan mommy prilly.

"Tapi mom, menikah itu bukan perkara yang mudah, aku harus benar-benar menikah dengan orang yg kucintai. " lirihnya.

" 1 dekade... " gumam sang raja.
"Apa..?!! Yang benar saja. Aku tak mau. 2 dekade. " ucapnya tajam.
"1 dekade atau tidak sama sekali. "
" 1 stengah dekade atau aku tak akan pernah menikah. " well.. sepertinya memang sama-sama keras kepala...
Sang raja kalah telak. Mau tak mau ia harus menerima penawaran terakhir, atau ia tak akan pernah menimang cucu.
Akhirnya ia menghela nafas begitu panjang.

"Huh.... baiklah, satu stengah dekade. Tapi jika kau tak juga kunjung membawa pasanganmu. Tak ada penolakan lagi tentang perjodohan. " telah di putuskan keputusannya.

"Baik. Aku akan membawa pasanganku, dan tak akan pernah menerima perjodohan itu. " ucap prilly dan berlalu.

Flash back off

Prilly pov.

Huhh.... sudah satu dekade aku menjalani perjanjian gila itu. Tapi aku tak kunjung menemukan pria yang benar-benar aku cintai.

"Heh....!! Mengapa dari tadi kau melamun saja prilly." Tegur sahabatku Stefan Salvator.
Dia seorang manusia. Dan aku tak tau apa yang membuat ia ingin berteman denganku.

"Aku bingung stefan... " ucapku.

"Perjanjian itu?? " tanya nya.
"Huh... ya.. aku tak kunjung menemukan pria yg kucari.. " jawabku.

"Ah.. kau ini, kau buta ya.?"
"Kenapa.?"
" kau tak lihat..? Yang kau cari ada di depanmu. " ucapnya dengan tingkat percaya diri yang tinggi. Aku hanya tersenyum miring.
"Berhentilah menggodaku, atau kau akan ku habiskan." Desisku.
"Uuuu... aku dengan senang hati menerima kematianku. Asalkan engkau penyebabnya. ". Aku menatapnya tajam. Dan ia malah tertawa.
"Dasar manusia aneh.. " gumamku.

"Heh.. aku mendengarnya. Kau tau..? Aku fikir bangsa mu itu hanya bualan semata. Tapi ternyata kalian benar-benar ada ya... " ucapnya.

"Dan kau tau? Kau manusia teraneh yang pernah aku jumpai. " ucapku dan berlalu.

Ia menyusulku. "Huh.. walaupun aneh begini, aku kn sahabatmu. Oh iya teman mu yang kemaren itu tak ada berkunjung lagi?? " tanya nya.

"Teman?? Yang mana??"

" wanita yang kemaren. Ku rasa kau benar-benar sudah tua. " gumamnya begitu lirih pada bagian akhir.

Dan seketika aku menghentikan langkahku , dan menatap tajam stefan "Apa kau bilang??!!"

"Ah.. tidak prill.. maksudku temanmu yang grace itu.."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cerita baru lagi thor? Wkwkwk.. iya.. biarin deh, mana yang laku aja. Ntar itu yang aku lanjutin.. wkwkwkwk.. hbis kepikiran mulu. Dari pada nggak tersalur.
Vote 50+ baru aku lanjutin..
Semoga suka ya. No copas ya guys....
Slamat beraktifitas...

The Princess Of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang