"akhirnya, kau mengambil keputusan yang tepat prill"ujar Grace,saat melihat prilly yang menghampiri dirinya
"ya..ya..ya.. aku cukup penasaran dengan festival lampion yang kau katakan itu. Hey..! ada apa dengan pria satu ini?" ucap prilly sambil menatap pangeran Noreen,yang tiba-tiba muncul dari belakang Grace.
"apa maksudmu dengan "ada apa?" prill?" tanya Grace.
"mengapa ia ada disini?"
"aku yang mengundangnya,lebih tepatnya dia memaksa."jawab Grace. Prilly mengerinyit bingung pertanda tak paham.
"Aku mengancamnya,agar mengajakku. Kalau tidak aku akan mengatakan rencana kalian pada Raja. dan.. Boom.. rencana kalian gagal."jawab pangeran Noreen dengan senyuman devilnya.
prilly mendelik kesal,mengapa ada pria yang semenyebalkan seperti pangeran noreen.
"sudahlah itu tidaklah penting,prill kau mengunci kamarmu sebelum pergikan?"tanya Grace.
"ya. Tentu saja,aku keluar lewat jendela tadi."jawab Prilly. Grace pun mengangguk paham.
"minum ini,"ucap Grace sambil memberikan botol kecil yang berisi air.
"kau juga pangeran"lanjutnya.
"apa ini,grace?"tanya Prilly sambil menatap botol tersebut.
"itu ramuan, ramuan yang menyamarkan aroma vampir pada tubuh kita,agar para werewolf tidak mengenali kita. Tentu saja kita tak ingin cari mati bukan?"jelas Grace.
"ooh aku mengerti. kau benar-benar mempersiapkan semuanya Grace." puji Prilly.
mereka pun mulai memasuki Hutan shadow. Untuk menuju ketempat festival Lampion, mereka harus melewati hutan shadow dan 1 desa.
"prill,ada apa dengan gaun mu?"tanya pangeran noreen. Menghalau kesunyian.
"maksudmu?"
"kau tampak sangat cantik memakainya." Goda Pangeran Noreen.
"dasar gila,di tengah hutan seperti ini,kau malah menggodaku."balas Prilly dengan jutek. Pangeran Noreen pun terkikik geli melihat prilly yang sangat mudah kesal.
"kau tak ada kerjaan lain selain mengganggu dan mengikutiku heh?" ucap prilly.
"tidak ada."
prilly memutar bola matanya. "ada apa dengan kalian? bukankah kalian dulu berteman?"tanya Grace keheranan.
"itu dulu,sebelum dia menjadi pria yang sangat menyebalkan seperti saat ini, Grace"jawab prilly.
"hahaha,dia marah padaku Grace,karena aku mengambil buruannya. hey prill,aku kan sudah minta maaf, tak baik kalau kau menyimpan dendam padaku." ucap pangeran Noreen.
"aku tak peduli." jawab prilly, Grace hanya menggelengkan kepalanya melihat dua vampir ini.
Dan perjalanan malam itu diisi dengan perdebatan Prilly dan pangeran noreen.
.
.
.
"Grace..." panggil seseorang pria ketika mereka telah sampai di alun alun.
"Eh..hai Dave.. " balas Grace,Dengan senyum yang merekah.
"Kau ikut melihat festival juga?" tanya Dave.
"Ya,seperti yang kau lihat Dave."
"Dengan siapa?"
"Oh,aku lupa. Ini sahabatku Prilly dan ini Noreen."
Dave pun menatap Prilly sembari menyunggingkan senyumannya.
"Hai prilly. Nice to meet you"
"Hello Dave nice to meet you too"
Lalu Dave menatap Noreen,namun Noreen langsung mengalihkan perhatiannya. Dave pun tetap menyapanya. "Hai.. Noreen senang bertemu denganmu."
"Hmmm.." jawab Noreen.
Prilly dan Grace sama-sama mendelik kesal melihat tingkah pangeran Noreen."eh,Dave, ayo kita lihat festivalnya"ujar Grace mengalihkan.
"ayo,akan kutunjukan dimana tempat paling bagus untuk melihat lampionnya."
Sepanjang perjalanan,mata prilly tak pernah lepas dari Dave yang sedang di gandeng oleh Grace. Ia merasakan sebuah perasaan yang aneh,kala melihat Dave dan Grace tertawa bersama.
"kau suka dengannya?"tanya pangeran Noreen pada Prilly.
"siapa?"
"Pria itu."jawab Pangeran Noreen.
"kalau iya kenapa,kalau tidak kenapa?"ucap prilly.
"Tidak boleh."
"hell,memang kau siapa yang melarang-larangku?" ujar prilly.
"aku? Calon suami mu."ucap Pangeran Noreen dengan percaya diri.
"What The... berharap saja jika aku menyetujuinya."
"memang kenapa? Aku tampan,keluargaku juga terpandang. Tentu saja semua wanita menginginkanku untuk menjadi pasangannya." Jelas pangeran Noreen.
"kau fikir aku butuh wajah tampanmu dan keluargamu untuk menjalani sisa hidupku? Hell..! kau menganggapku begitu murahan ya? Kau dengar ya,aku tak akan pernah ingin kau menjadi pendampingku.!!jadi hentikan bualan konyol mu itu." Apa-apaan dia,memangnya semua wanita itu sama? Sekalipun dia teman kecilku,tapi karakternya benar-benar berubah. Dia bukanlah pangeran kecil yang selalu ku banggakan. Batin Prilly.
"kau tak akan bisa menolakku Prill, Ayahmu telah berjanji pada ayahku. Bahwa kelak kau akan dijodohkan dengan keturunan Lawrance. Dan yang tersisa di keturunan Lawrance hanya aku yang paling pantas untukmu."
"yasudah, kalau begitu ayahku saja yang menikah denganmu. Yang membuat janjikan ayahku. Bukan aku.!!"
Grace dan Dave yang berada di depan mereka menghentikan perjalanannya, dan menoleh ke arah mereka.
"Hey.. ayolah!! Mengapa kalian selalu bertengkar? Bukankah kita kemari untuk bersenang-senang?"
"Kau tanyakan saja pada Pria satu ini. Aku sangat muak dekat dengannya." Ucap Prilly, dan berlalu. Dave pun mengejar Prilly. Grace menatap tajam pada pangeran Noreen.
"apa? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, lalu dia marah-marah." Jelas Pangeran Noreen.
"Aku tau kau itu pangeran, tapi setidaknya jangan Bertingkah semaumu. Kau fikir prilly akan menyukainya? Big No.!!." Ujar Grace.
"Ayolah, ada apa dengan wanita disini? Aku hanya mengatakan apa yang seharusnya."
"Bisakah kita hentikan pembicaraan ini sampai disini? Kalau kau tak bisa,lebih baik tidak usah ikut.!!" Ancam Grace.
"Baiklah,aku mengalah. Puas kau?"jawab pangeran Noreen.
Dave masih mengejar Prilly yang terus saja berjalan cepat.
"Prill.."panggil Dave sambil menarik lengan Prilly,yang langsung saja di sentakan oleh prilly.
"maaf" ujar Dave.
"ayo ikut aku."pinta Dave. Prilly pun mengikuti Dave dari belakang,memperhatikan Dave yang tengah singgah di sebuah kedai Kecil. Terlihat Dave membeli sesuatu. Lalu kembali menghampiri Prilly.
"ini, makanlah." Ujar Dave sambil memberikan sesuatu yang berwarna pink.
"ini apa?"tanya Prilly,jujur saja ia tak tau apa ini. Ia tak pernah memakan makanan manusia. Pernah waktu kecil ia mencoba,namun rasanya hambar dan sangat tidak mengunggah.
"ini kembang gula. Saat aku sedang kesal,ataupun sedih. Aku selalu memakannya. Dan moodku langsung membaik."jelas Dave.
Prilly pun tertegun. Dave sangat pandai dalam menawar hatinya. Ia ragu untuk mengambil kembang gula tersebut. Dave yang melihat pun mengambil tangan prilly dan memberikan kembang gulanya di genggaman prilly. Perlahan Prilly memakan kembang gula tersebut.
"manis." Gumamnya. Namun segera ia bekap mulutnya. Aku merasakan rasa manis? Batinnya.
"bagaimana? Apa perasaanmu mulai membaik?"tanya dave. Prilly pun menganggukkan kepalanya. Dave pun tersenyum hangat melihatnya,dan sukses membuat debar jantung prilly tak beraturan
.
.
.
.
Hai,,, aku kembali,maaf banget karena udah lama nggak update, semoga suka sama ceritanya. Jangan lupa vote and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess Of Vampire
UpířiPrilly Theresya Noress. seorang vampir yang didesak oleh kedua orang tuanya untuk menikah, namun ia tak kunjung menemukan sosok pendamping yang pas untuknya. Hingga,di suatu malam ia bertemu dengan seorang pria yang berhasil membuat jantungnya berde...