Setelah ucapan tante Lidya tadi keadaan pun menjadi sangat awkward, entah hanya perasaan aku saja atau Tom pun merasakannya, tapi yang pasti kami berdua langsung kembali kekamar kami masing-masing setelah menghabiskan makan malam.
Dikamar pun aku tidak dapat tidur, mataku masih terus terpejam tapi pikiranku masih saja membayangkan Tom. Okay.. sampai disini aku terlihat jika aku mengidolakan dia. Dan tentu saja tidak mungkin aku mencintai dia.
Tom sebenarnya sangat memiliki pesona yang berbeda dengan pria lain. Dia tampan, pintar, memiliki pesona yang luar biasa dan sifatnya yang baik. Sampai disini aku jadi mengingat semua kenangan tentang dia di masa sekolah. Dimana aku selalu menatap dia dari kejauhan, dan biasa jika dia tidak sengaja ada didekatku pasti ada saja tingkahku yang konyol yang mungkin akan membuat dia tambah ilfeel denganku. Sebut saja saat dia menanyakan apakah aku melihat temannya karena dia seperti kehilangan dari gerombolan teman-teman tampan nya dan aku malah balik arah untuk tidak bertatapan muka dengannya yang malah menyebabkan aku terantuk dan bajuku terkena tumpahan minuman orang lain, dan saat ia ingin menolongku aku malah lari...
Itulah mengapa sampai sekarang aku masih malu jika harus berhadapan dengan Tom, aku takut jika ia mengingat semua kejadian-kejadian aneh yang aku perbuat. Disaat aku mengingat kejadian-kejadian itu tak terasa aku meneteskan air mata. Air mata yang telah keluar ini mengingatkanku juga pada masa-masa sekolah dimana aku di bully oleh teman-teman ku, ya karena aku tidak selevel dan sederajat dengan mereka semua. Aku masuk di sekolah itu karena awalnya Ibu dan Ayah ku mampu untuk menyekolahkanku disana sampai akhirnya mereka berdua meninggal dunia hingga aku harus tinggal di panti asuhan. Dan pada saat itu tante Lidya belum mengetahui bahwa aku putri dari kedua orangtua ku sampai pada saat aku aku meninjak kelas 3 sma dan itulah mengapa aku bisa tinggal disini. Tante Lidya mengadopsiku dari panti asuhan.
Sebelum aku tinggal disini, aku telah banyak menerima perlakuan yang sangat membuat aku merasakan jika aku hanya hidup sendiri didunia ini, aku kesepian, semua orang hanya bisa menghinaku. Semua kenangan itu menjadikanku pribadi yang tertutup yang tidak bisa dengan mudah mengungkapkan ekspresi serta perasaanku pada setiap orang.
Karena isakanku tadi, aku pun lelah dan aku telah siap untuk menhadapi hari esok..
YOU ARE READING
Love You
RomanceAku mencintainya, tapi dia hanya menganggap ku sebagai orang yang perlu dikasihani. Hanya itu.. Aku mencintainya, tapi dia hanya menganggap ku sebagai teman masa kecil. Aku mencintainya, tetapi dia memilih untuk mempercayakan hatinya kepada perempua...