Part 1

645 12 0
                                    

Lala terbangun dari tidurnya. Matanya sembab dan bengkak,pertanda bahwa semalam dia habis nangis. Tadi malam Lala hanya tidur selama 4 jam

Lala turun dari kamarnya yang berada di lantai 2. Ia sudah mandi dan berpakaian. Rambutnya hanya di gerai.

Biasanya Lala menguncir rambutnya atau menggunakan aksesoris rambut. Tapi berhubung hati Lala yang sedang berantakan,ia jadi malas mempercantik dirinya sendiri

"Pagi non"sapa Bi Ira sambil meletakkan 2 potong roti bakar dan segelas susu di meja makan. Sarapan kesukaan Lala

Lala melahap potongan roti bakar dengan malas. Biasanya 2 potong roti bakar berbentuk segitiga itu ia habiskan,sekarang tidak. Susunya pun hanya setengah gelas

Mama dan Papa merasa janggal akan hal itu.

"Lala,kenapa matamu nak?"tanya Mama. Lala menggelengkan kepalanya

"Jangan bohong ah. Habis nangis ya?"tanya Papa. Lala malas menjawab pertanyaan Mama dan Papa sekarang. Belum waktunya untuk mencerita kan semuanya

"Mama,Lala berangkat dulu ya"kata Lala,lalu mencium punggung tangan Mama dan Papa secara bergantian

Lala lalu memakai sepatu dan menuju garasi mobil,menaiki mobil jazz merahnya dan mengendarainya menuju sekolah

Disepanjang perjalanan,pikiran Lala tak lepas dari Kalil.

"Kapan gue bisa move on dari Kalil.."

-----

07:25

Lala memakirkan mobilnya di parkiran sekolah dan langsung menuju kelas nya, XII IPA 3

Sebelumnya,ia melewati kelas Kalil dulu,XII IPA 1

Biasanya,saat melewati kelas Kalil,Lala disambut oleh Kalil,lalu mereka mengobrol sampai bel masuk berbunyi. Sekarang beda. Kalil hanya melihat Lala sekilas,lalu kembali mengobrol dengan teman nya

"Aku harus mencoba melupakan ini semua. Mencoba terbiasa dengan ini semua" gumam Lala

Lala lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas. Tidak ada senyum yang menghiasi wajah cantiknya

Karena kelas Lala berada di lantai 2,ia harus melewati gerombolan cowok bandel yang mejeng di depan tangga. Ini nih yang paling Lala gak suka. Ngelewatin gerombolan Syahrul,Alif,Zidan,dll

"Hai Lala"
"Aduh cantik amat neng hari ini"
"Kok ga ada senyum senyumnya sih neng? Senyum dong"
"Kalo mau lewat ke atas,senyum dulu buat abang"

Gerombolan anak nakal itu terus menggoda Lala. Lala kesal,tapi dia tidak bisa melawan

"Permisi. Gue mau ke kelas. Bentar lagi bel"kata Lala

"Ihh cepet cepet amat sih. Sini dulu bareng gue yuk" Syahrul menarik tangan Lala. Lala berusaha melepaskannya

"Lepasin cewe gue!"sebuah suara mengagetkan Lala dan gerombolan Syahrul. Lala kaget dan terlebih kaget lagi itu adalah Kalil

Sebuah tonjokan mendarat di perut Syahrul. Syahrul yang tak mau kalah menonjok keras pipi Kalil sampai membiru dan mulutnya mengeluarkan sedikit darah. Syahrul dan teman temannya akhirnya meninggalkan Lala dan Kalil. Karena mereka tahu,Kalil adalah anak kepala sekolah,tentu saja mereka kabur karena takut dilaporkan.

"Lain kali hati hati"kata Kalil. Lalu ia meninggalkan Lala

"T--tunggu. Itu pipi lo harus di kompres"Lala menarik tangan kanan Kalil yang membuat Kalil kaget

Lala lalu membawa kalil ke uks. Dan mengompresnya menggunakan es batu yang dibalut kain

"Besok besok,mending lo lewat tangga yang satu lagi,yang dekat koperasi. Kalo lewat tangga yang tadi bahaya"kata Kalil

"Iya. Makasih ya udah nolongin"ucap Lala.

Lala kehabisan kata kata. Dulu,kalau Lala dan Kalil dipersatukan mereka bakal riuh dan banyak ngobrol. Apalagi Lala yang aslinya memang cewe cerewet

"Kok lo gak cerewet kaya biasanya sih"kata Kalil sambil mencubit kedua pipi Lala. Kebiasaannya kalau lagi gemes sama Lala

Lala blushing. Tapi ia mencoba tidak memperlihatkannya

"Apasih lil. Gue lagi gak mood aja"elak Lala

"Gara gara gue ya la? Gara gara tadi malem ya?"tanya Kalil

Lala diam. Perasaan dan mood nya berantakan dan gak jelas

Lala pov

Aku bingung mau jawab apa. Kalilll lo napa nanya pertanyaan yang kayak gitu sih-_-

"Iya. Abis lo jahat banget lil"jawabku

Mataku mulai berair. Sebentar lagi aku bakal nangis. Aku yakin. Sekuat tenaga aku menahannya. Aku gak boleh nangis di depan Kalil!

Tiba tiba,sebuah tangan menarikku ke depan,Kalil mendekapku. Lebih tepatnya memelukku dengan lembut

"Maafin gue ya,Lala.."bisik Kalil. Aku masih dipelukannya.

Aku terkejut. Jantungku tak beraturan. Aku benar benar menangis sekarang. Baru kali ini aku menangis di pelukan Kalil

"Ka.. Kalil.. Gue gak bisa nerima ini"isakku. Kalil malah memelukku lebih erat

Aku bisa mencium baunya yang khas. Aku bakal merindukan bau ini lil. Aku bisa merasakan kelembutan Kalil. Aku ingin seperti ini selamanya. Aku ingin waktu berhenti saja plis!

Aku lalu melingkarkan tanganku di pinggang Kalil. Aku memeluknya balik

"Kalil.. Gue sayang sama lo.."isakku. Air mataku semakin deras. Anehnya,Kalil tidak melepaskan pelukannya

"Gue juga"jawab Kalil,membuatku terbang. Aku membenamkan kepalaku di dadanya. Nyaman sekali

Cup. Kalil mencium pucuk kepalaku. Membuat dadaku makin tak beraturan. Tangisku semakin deras dan perasaanku semakin berantakan

Kalil tiba tiba melepaskan pelukannya dan menatapku

"Lala.. Maafin gue. Lo tau kan,tujuan gue ngelakuin ini adalah untuk kebaikan kita"kata Kalil,mengusap pipiku lembut

Aku tidak menjawab. Aku masih menangis walau tak sederas tadi.

"Asal lo tau ya.. Gue tetep sayang lo kok. Rasa sayang gue ke lo gak berubah. Meski lo udah jadi mantan gue" ucap Kalil membuat aku kaget dan pipiku memerah

"Gue juga!!"seru ku dan aku langsung memeluk Kalil,menangis sejadi jadinya di dada Kalil. Kalil kaget. Matanya membulat tak percaya. Tapi kemudian dia tersenyum dan memeluk balik.

-----

BestFriend ZoneWhere stories live. Discover now