Bulan Februari tiba. Bulan dimana ekskulku mengikuti Lomba Ketangkasan Baris Berbaris. Tapi, aku tidak masuk pasukan. H-3 menuju lomba pasukan LKBB berlatih keras agar bisa mendapatkan hasil yang bagus. Hari itu, hari Jum'at pukul setengah 2 siang. Aku pergi ke sekolah untuk melihat temanku gladi, dengan memakai kostum untuk hari-H. mata ku melirik kearah kiri, tepat dimana Val berada. Dia sudah mengenakan baju untuk lomba, memakai peci. Terlihat sangat rapi sekali.
Ketika sudah berdo'a bersama aku dipaksa temanku untuk berfoto dengan Val. Pipiku memerah, jantungku berdegup kencang. Aku malu.
"Al, difoto dong sama Val", kata teman-temanku. Huft, dia tidak merasakan apa yang aku rasakan? Pipiku seketika memerah.
"Engga deh, aku malu." Jawabku.
"Gak usah so' malu-malu tapi mau deh,Al."Ketika temanku memaksaku untuk berfoto. Aku pun akhirnya mau.
Sesudah itu, aku berniat untuk pulang, dan Val masih latihan dilapang. Karena malam ini aku akan berangkat ke kota yang selalu aku rindukan, yaitu kota Pelajar, atau Yogyakarta.
Aku pulang dengan Yola, temanku. Lalu dia berbicara,
"Al, nanti foto kamu sama Val jadiin dp ya?"
"Engga deh,aku gamau.", kataku.
"Kenapa?"
"Aku malu"
"Kenapa harus malu? Biar dia peka, Al. Biar dia bertanya tanya sama hatinya kenapa kamu pake DP sama dia."
"Tapii..", jawabku ragu.
"Al, percaya padaku. Suatu hari dia pasti akan mengerti perasaanmu.", kata Yola sambil menyemangatiku.
"Hemm", aku mengangguk.Sampai rumah aku ganti baju seragam ku menjadi kaos hitam polos dengan corak kecil diatas dada.
Suasana pun menjadi gelap, matahari sudah terbenam sejak pukul 5 tadi. Aku melihat jendela kamar ku.
Hari sudah gelap, aku akan meninggalkan kota ini. Aku tidak akan bisa melihat Val sedang lomba hari Minggu nanti.
Entah mengapa, hatiku resah tidak ingin berangkat untuk ke kota Pelajar itu. aku buka ponsel ku, aku pencet icon bbm, dan yang aku lihat adalah sosok pria yang aku kagumi tiba-tiba memberikan pesan singkat.
Sudahlah. Jangan terlalu berharap lebih.
"PING!!!", pesan yang Val kirimkan kepadaku.
"Iya, Val?"
"Al, boleh aku minta foto tadi?", sudah kuduga dia pasti akan meminta foto tadi. Yasudahlah. Harapanku hancur.
"Boleh, tunggu"
"Iya,Al. ditunggu ya"
"You sent a photo."
"Makasih banyak ya Al."
"Iya Val sama-sama", pasti percakapanku dengan Val akan berakhir disini. Kataku didalam hati, tapi realitanya berbeda.
"Al, ke Yogya jadikan?"
"Iya Val jadi. Kenapa?"
"Oleh-oleh nya jangan lupa ya😁"
"Ohiya pasti. Buat anak anak yang lain juga kan Val."
"Okee okee ditunggu ya Al 😁"
"Iya Val 😊", lalu aku kirimkan pesan singkat lagi.
"Val, aku berangkat sekarang ya."
"Ohiya Al. Hati hati dilajan ya, semoga selamat sampai tujuan. Oleh oleh buat yang disini jangan lupa yaaa Al 😁"
"Iya Val. Semangat ya lomba nanti nya, semoga menang. Konsen ya Val 😁", kataku sambil menyemangatinya.
"Okee Al, makasih banyak yaaa. Aamiin Al"Lalu pesannya tidak ku balas lagi. Aku berangkat ke Yogya tidak membawa hp.
Ditengah perjalanan, aku pinjam hp ibuku. Aku cek twitter ku. Lalu aku pencet icon pesan. Aku mengirimkan pesan kepada Val.
"Val, bisa temenin chat?"
Lalu ia balas satu jam kemudian.
"Males ah,Al, gada oleh oleh😪😜"
"Dikasih kan nanti😂"
"Iya nanti 😏"Pesannya tidak aku jawab, karena jaringan nya sedang tidak bagus dan baterai hp nya sudah lemah.
Pukul 5 Dini hari, aku sudah berada di kota Yogyakarta. Aku sholat,dan mandi di masjid. Karena belum memesan penginapan.
Tempat pertama yang aku kujungi yaitu Candi Borobudur, dimana aku menuliskan namanya di tempat ini.
Aku mengeluarkan satu lembar kertas, untuk menuliskan namanya. Tapi aku tidak sendirian, aku bersama keluargaku, jadi aku malu.
Kertas itu aku tuliskan "Fighting", aku ingin mengirimkannya. Tapi aku malu.
Aku berbicara dalam hati, untuk laki-laki yang sedang aku kagumi, semoga kamu cepat mengerti tentang perasaanku, cepat memahami isi hatiku. Sambil menutup mata. Berharap semua ucapan itu bisa terkabul kan secepat mungkin.
Yogyakarta, Sabtu, 6-Februari-2016.
YOU ARE READING
Fix You
RandomCinta itu datang karena ketidaksengajaan, akupun merasakan hal itu. Aku telah menyukai temanku sendiri. Dia adalah Val. Ya, teman, sahabat, bahkan musuh dalam hidupku. Tapi entah mengapa hari demi hari yang aku lalui, aku selalu memikirkannya. Dan t...