Chapter 6

54 4 0
                                    

Saat aku bangun dari tidurku pada pagi hari, ku segera pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi. Lalu aku pergi ke dapur untuk sarapan. Setelah semuanya kulakukan, aku membuka kunci ponselku, saat kubuka aplikasi BBM, entah mengapa aku tiba-tiba mencari kontak Val.

Pada waktu itu, aku ingin sekali mengirimkan pesan singkat untuknya, tapi hatiku menolak semua keinginanku, aku batalkan niatku tadi.

Akhir bulan Desember ditahun 2015 sudah tinggal menghitung hari, sebentar lagi tahun baru. Aku selalu berharap bahwa aku bisa memilikinya ditahun 2016, tapi saat aku pikirkan kembali, mungkin aku tidak akan pernah bisa memilikinya. Bagaimana aku bisa untuk memilikinya mungkin harus mempunyai perjuangan, atau selalu menunggu untuk dia mengerti tapi aku tetap memendamnya dan tidak memberitahukan yang sebenarnya?

Aku selalu berharap kamu mempunyai rasa yang sama, rasa yang sedang aku alami sekarang, dan rasa yang tiba-tiba muncul dengan secara tidak sengaja, dan pula rasa yang susah hilang ketika sudah lama menempel didalam hati ini.

Sekarang, kamu pasti sedang berbahagia dengan perempuan yang sudah kamu dambakan, mungkin kamu telah menemukan pengobat hatimu, dan pasti kamu selalu berusaha untuk tidak melepasnya dari hatimu.

Karena aku tau, dan aku sangat tau. Bagaimana perjuanganmu saat ingin mendapatkan cinta perempuan itu.

Ada rasa sesak yang datang menghampiri dadaku, saat itu tanggal 23. Ya, tanggal kamu dan perempuan itu pertama mempunyai hubungan.

Sudah 3 bulan kamu bersamanya, semoga kamu bahagia selalu, Val. Masih ada aku disini yang selalu mencintaimu dalam diam.

***

Tanggal 31, bulan Desember, tahun 2015. Hari itu aku mempunyai rencana dengan anak-anak PASKIBRA, temanya, untuk merayakan tahun baru, tapi kami melakukannya disiang hari, bukan dimalam hari, karena apabila dilakukannya malam pasti bakal sedikit yang mengikuti acara ini.

Ketika sudah selesai masak, kami menyantap menu yang tadi kami buat. Aku duduk dekat Val, aku berada disamping dia, dan aku merasakan seperti sedang ada didalam dunia mimpi, itu terlalu puitis bagiku.

Mungkin, semua orangpun bisa duduk berdeketan dengannya, tapi kali ini terasa beda rasanya yang aku rasakan.

Pada malam harinya, aku berangkat menuju Kota Pramuka, untuk mengunjungi nenek ku disana, karena disana ada acara bakar-bakar, juga sekalian kumpul keluarga besar karena besoknya akan ada syukuran berangkat umrah. Malam itu, aku sedang menonton tv dengan De Rian, dia adalah keponakanku yang sangat dekat denganku, seperti adik dan kakak.

Lalu ponsel ku berbunyi, ada satu notifikasi yang masuk, ternyata notifikasi dari Lutfi. Ya, dia adalah mantanku yang waktu itu aku sempat ceritakan. Ketika aku sudah benar-benar melupakannya diapun datang kembali kepadaku.

Dia kembali datang ke kehidupanku, dia kembali bersifat manis seolah-olah ingin diterima lagi olehku.

Tapi aku tidak terjebak dengan rayuan manisnya dia. Hatiku hanya ada satu, hanya untuk mencintaimu, Val.

Hari ini sudah berganti tahun, menjadi tahun 2016, semoga ditahun ini aku bisa lebih diberi kebahagiaan, dan semoga saja Val bisa mengerti perasaanku yang sekarang.

Tanggal 1, bulan Januari, tahun 2016. Hari ini aku membuka mata, dan menghela nafas dengan sempurna dan ditemani hangatnya sang mentari pagi, aku beranjak dari tempat tidurku.

Hari ini, keluarga besarku dari Ibu sedang mempersiapkan syukuran untuk keberangkatan Umrah pada tanggal 8 Januari nanti.

Tapi aku malas untuk pergi ke dapur, aku diam saja di kamar dengan Teh Lia, dia adalah saudaraku dari ibu, dia sepantaran denganku tapi aku memanggilnya dia dengan sebutan "Teh".

Fix YouWhere stories live. Discover now