Bagian 9

345 53 7
                                    

ATTENTION!!
THIS STORY HAS AN ELEMENT OF LGBT,BXB OR YAOI
SO IF YOU DON'T LIKE, DON'T READ
IF YOU LIKE PLEASE VOTE
DON'T BE SILENT READER ^^

HAPPY READING~

pemuda itu melihat kearahku

DEG

min yoongi?

pemuda itu mengunci pintu apartement, hendak pergi

aku sangat gugup, apa ia mendengar suara tembakan? bagaimana jika dia mengetahui aku membunuh seseorang?

"kau sedang apa disini?"

"ah aku hanya mengunjungi apartemen milik temanku"

"koper hitam? apa didalamnya?"

"entahlah ini milik saudaraku"

"park jimin, sampai kapan kau berbohong?"

"apa? apa maksudmu?"

"kau membunuh tetanggaku kan? kenapa kau membunuhnya? apa tidak ada cara lain selain membunuhnya? kau tau membunuh itu dosa"

"cukup yoongi! jangan campuri urusanku, lakukan pekerjaanmu!"

"park jimin, kau harus bertanggung jawab, kau tak bisa pergi setelah melakukan tindak kriminal!"

"sudah kubilang! jangan campuri urusanku! ah aku muak melihatmu, mending aku pergi saja"

aku mendahuluinya, aku berjalan tergesa gesa menuju mobil

aku menekan tombol cepat dihpku, dan menelfon seseorang

"aku membunuhnya"

"tunggu, kau menunggu klien kita?"

"iya, aku menembaknya"

"cepat pulang! aku ingin berbicara denganmu"

ah pak tua ini pasti akan menghukumku, kali ini apa hukuman yang ia berikan untukku?

dulu ibu selalu melindungiku dari kemarahan ayah, tapi sekarang aku harus bisa menghadapi sendiri

---

"duduk"

ia menyuruhku duduk di kursi dihadapannya

"kau membunuhnya? kau tau siapa dia?"

"tidak"

"dia pelanggan kita, kenapa kau membunuhnya?"

"karna aku kesal"

bagaimana tidak kesal, ia ingin membunuhku, dengan menambakkan senjatanya kearahku terlebih dahulu

"hanya karna kesal? lalu kau menembakkan pistol kearahnya?"

percuma aku menjelaskan kepadanya, ia tidak akan mendengar penjelasanku

"iya"

"apa ada yang mengetahui ini?"

"ada, dia temanku"

"bodoh!"

PRAK

ia menamparku sangat keras, ia menjambak rambutku dan mendongakkan kepalaku ke atas

"kau tau? aku bisa mendapatkan masalah karnamu!"

"maafkan aku"

"maaf? tidak cukup! kau tidak boleh keluar rumah hingga berita kematiannya hilang"

"bagaimana dengan sekolahku?"

"apa sekolahmu akan menyekolahkan seorang pembunuh?"

---

ya itu hukuman yang sangat kusukai, tidak pergi kesekolah, aku bisa main ps seharian, tanpa tugas dan guru yang menyebalkan awalnya aku pikir semua itu menyenangkan, tapi tidak bertemu dengan teman - teman kurasa itu membuatku mertambah stres

"kak, kau tak apa?"

"aku baik baik, tidak usah panik begitu"

"tapi aku dengar kakak tidak pergi kesekolah"

"iya"

"lalu bagaimana denganku?"

"kau kan sudah besar, jadilah mandiri, jangan manja terus"

aku mengacak rambutnya, dan mencubit pipi chubynya

"aku mau sekolah, kiss duluh"

"kamu itu bukan bayi lagi jinmin, kamu itu udah gede, masa minta kiss lagi?"

"kakak kali ini saja"

aku mengangangkat dagunya, dan mencium kening adikku

dia sangat manja kepadaku, karna aku yang mengurusi sejak ia kecil, atau bisa dikatakan aku sebagai ibu keduanya

--

aku duduk di sudut kasurku, apa yang ku lakukan? ia membuatku tambah kesepian, kenapa ia tak bisa membayar polisi untukku? diakan kaya? kenapa aku harus dikurung seperti ini?

--

Chaseok
Bro, kamu ga sekolah? 

Jimin
gak

read

Chaseok
Why?

Jimin
Aku tidak bisa meninggalkan rumah, pak tua mengurungku

read

Chaseok
Lalu kapan kamu mulai sekolah?

Jimin
Entahlah, jaga adiku baik baik

read

Chaseok

Sip boss


aku memandangi pakaian sekolah yang ku gantung rapi di lemari pakaianku

seharusnya aku sudah berada disekolah, semua karna mu.. yoongi, andai saja kau tak melihatku kemarin, aku tidak akan dihukum seperti ini

HELOO SELAMAT MALAM
LAMA TAK JUMPA ^^
VOTE IF YOU LIKE GUYS :) 
SEE YA ~

Stuck In A FantasyWhere stories live. Discover now