Chapt 13

1.4K 15 4
                                    

Recap :

"tidak ada tapi, kita harus cepat" ucap An menarik tanganku

Aku dan An segera berangkat menaiki bus pertama dan tak lama kemudian sampai di depan pintu gerbang sekolah.

"kita lewat jalan lain saja Cal, kau tidak ingin Mr.Eras mengetahui kedatangan kitakan?" tanya An

Akupun menolehnya dan melempar tatapan tentu-saja-aku-tidak-ingin-dia-tau. Akhirnya An jalan mendahuluiku dan menuntunku melewati pintu belakang dan benar saja hanya pintu ini saja yang tidak dikunci dan dapat dimasuki dengan mudahnya.

"bagaimana kau tau pintu ini An?" tanyaku dan berjalan disebelahnya

"aku pernah kabur lewat sini Cal" jawab An santai

Apa katanya kabur???

"kau..." ucapanku lagi-lagi dipotong An

"kita sudah sampai"ucap An

Aku melihat pintu di depanku dan benar memang sudah sampai. Aku tidak menyadarinya. Sekarang yang dapat kami lakukan adalah menunggu Vrinda dan Goudy datang.

.

.

.

Akhirnya mereka datang juga.

"kau masuk lewat mana Gou?" tanyaku pada Goudy setelah dia ada di depanku

"aku masuk lewat pintu belakang" ternyata dia juga tau pintu ini ya? Jadi, hanya aku yang tidak tau?

"kau kenapa Cal?" tanya Vrinda

"apa kau juga lewat pintu belakang Vrin?" tanyaku

"tentu saja, jika tidak lewat pintu belakang Mr.Eras pasti akan tau" benar bukan dugaanku ternyata hanya aku yang tidak tau keberadaan pintu belakang itu

"yasudahlah ayo kita masuk, mungkin kita akan menemukan sesuatu di ruangan ini" ucap An membuatku sadar dari keterpurukanku karena menjadi orang yang paling terakhir tau bahwa pintu belakang itu ada

Kami membuka pintu masuk kolam renang dengan mudah, karena keadaan ruangan yang tidak terkunci. Pita police line menyambut kedatangn kami dan aroma anyir dari darah masih jelas tercium. Darah kering menghiasi pinggiran kolam yang biasanya bersih. Terlihat air kolam juga tidak diganti karena banyak debu yang menghiasi atas kolam sehingga air nampak keruh tidak seperti biasanya bening dan sangat bersih.

Kolam renang yang tadinya selalu ramai dikunjungi siswa yang ingin berenang sekarang sepi dan sangat menyeramkan.

"aku melihat anak laki-laki itu berenang disini pada waktu peristiwa naas itu terjadi" ucapku mengingat kejadian kemarin

"kita harus mencari sesuatu yang mungkin bisa menjadi petunjuk, waktu kita kurang lebih 40 menit sebelum Mr.Eras membuka gerbang" ucap An tiba-tiba, tapi ada benarnya juga apa yang dikatakan An

"baiklah, kita harus berjuang jangan sampai jatuh korban lagi" ucap Vrinda

Kami serentak menganggukan kepala dan mulai berpencar menyusuri ruangan kolam renang, ruang ganti, toilet, sampai halaman belakang dan depan ruang kolam renang.

Aku berjalan menyusuri halam depan depan kolam renang. Tapi tidak ada sesuatu yang mencurigakan. Akhirnya aku melanjutkan langkahku menuju halaman belakang kolam renang. Halaman belakang kolam renang sangat rimbun oleh pohon-pohon besar dan berdaun lebat sehingga menutup jalan masuk untuk sinar mentari pagi yang hangat.

Aku berjalan menuju pohon beringin besar yang berada dekat dengan pohon mangga.

"pohon ini besar sekali" gumamku

ausrotten (DISCONTINUE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang