Selama seminggu kania dirawat dirumah sakit,aku dan kania slalu ditemani oleh wanita separuh baya itu namanya go in hye. Wanita itu slalu bergurau dengan bahasanya dan itu slalu membuat kania tertawa. Kecuali aku,setelah mendengar semua gurauannya kania menceritakan semuanya dengan bahasa indonesia agar aku mengerti. Dan memang itu sangat lucu.
Dengan wajah yang serius kania bicara padaku.
"mirna! Apa setelah ini kau mau pergi kejalanan lagi?" tanyanya.
"tidak"
"kalau begitu ikut aku dan nyonya in hye,dia adalah pengurus panti asuhan,kita bisa tinggal disana! Dari pada kita harus tinggal dijalanan" ucap kania tangguh.
Akhirnya aku mengikuti semua kamauan kania. Setelah kania ndan aku keluar dari rumah sakit aku dan kania tinggal dipanti asuhan. Disana anak panti menyambut kita dengan hangat,semua bagaikan saudara.
***
Waktu seiring berganti,detik demi detik,menit demi menit dan jam demi jam aku jalani bersama kania,teman terbaiku sekaligus kakak tiriku. Sekarang kami diadopsi oleh orang tua yang sangat menyayangi kita. Aku dan kania sekarang menjadi keluarga yang hangat,aku tak tahu apa kania telah melupakan semua kejadian 6 tahun yang lalu,tapi kurasa tidak.
Sekarang semua yang ada di diri kania berubah,kania slalu bersikap dingin pada siapapun termasuk aku. Ia hanya mau bicara yang penting penting saja,semua senyumnya hilang seketika. Dan itu membuatku sedih selama 6 tahun belakangan ini.
1 tahun kami dijalanan,dan akhirnya kami dibawa kepanti asuhan selama 3 tahun dan akhirnya kami diadopsi oleh keluarga terkaya di seoul,kami tinggal bersama mereka hampir 2 tahun. Mereka sangat menyayangi aku dan kania,mereka memperlakukan aku seperti anaknya sendiri.
Sekarang umurku 18 tahun,aku belum bisa menemukan dimana kakakku berada! Akankah ia masih hidup atau tidak aku tak tahu. Dan akankah ia masih ingat padaku?.
Hari semakin sore aku melihat jam digital yang melingkar ditanganku. Jam menunjukan pukul 17:50 warna langit semakin gelap,udara mulai sangat dingin,aku dan kania sedang berdiri dibelakang halaman yang sangat luas bagaikan lapangan softball. Aku melihat kania dengan mata terpejam sambil mengangkat wajahnya ke atas langit,menikmati udara yang berhembus.
"yeo rim kita harus masuk udara semakin dingin disini!"pintaku. shin yeo rim ya itulah nama yang diberikan kepada kania dari ibu angkat kami.
"biarkan aku sendiri seo hyun aku masih ingin disini! Tinggalkan aku kumohon" jawab yeo rim dingin. Sedangkan aku sekarang bernama shin seo hyun.
Aku mulai berjalan membelakangi yeo rim hatiku slalu sakit bila yeo rim bersikap dingin padaku. Aku berhenti dari langkahku dan menatap tubuh yeo rim yang melihatkan tubuh bagian belakangnya.
"yeo rim kumohon jangan bersikap dingin lagi,aku akan sedih bila kamu terus begitu. 나는 매우 슬펐다 (naneun maeu seulpeossda) (aku benar benar sedih)"
Yeo rim menatapku dengan tatapan iba dan sedih.
Tiba tiba pelayan rumahku datang dan menghampiriku dan kania.
"excuse me you are called by your mother and father" bilang pelayang berambut putih itu. Pelayan ini menggunakan bahasa inggris karna aku dan kania lebih mendalami bahasa inggris dari pada bahasa korea.
"yes thank you, I will go" jawabku.
Aku mengikuti pelayan berambut putih itu masuk dan kania membututiku pergi keruang makan. Setelah disana aku sudah melihat ayah dan ibuku sudah duduk disana dengan wajah yang agak cemas. Aku membungkukan sedikit tubuhku memberi hormat kepada mereka dan mereka menjawabku dengan senyuman,sedangkan kania langsung duduk tanpa memberi hormat.
"어떤 어머니?" (eotteon eomeoni ?) (ada apa ibu?) ibu dan ayahku hanya saling menatap.
"당신의 형제가 발견" (kakakmu sudah ditemukan) mataku terbelalak mendengar pernyataab ibuku. Perasaanku campur aduk antara senang dan sedih,karna orang yang aku cari selama 6 tahun akhirnya datang.
Pelayan berambut putih itu menggandeng seorang perempuan dengan tanda lahir ditangan kanannya, ya itu adalah tanggal lahir kakakku.
Aku bangkit dari dudukku dan langsung menghampiri kakakku dan memeluknya,aku memeluknya dengan erat dan kakakku membalasnya dengan pelukan yang sangat erat.
"sekarang kita sudah bersama mirna!! ayo kita pulang ke Indonesia!" ajak kakakku.
Aku hanya mengangguk dan mataku tak henti hentinya menitikan air mata,aku melihat ke meja makan semua wajah keluargaku berubah menjadi sedih. Aku melihat kania berlari kekamar sambil menangis,dan aku terus mengejarnya sampailah kami dikamar yang sunyi. Kania duduk di kasur sambil menutup wajahnya dengan bantal.
"kania..." ujarku.
"hikss..hiks.. sekarang kamu boleh pergi mirna,dan sekarang aku yang akan sendiri,6 tahun lalu ibuku ,dan sekarang kamu! Lalu selanjutnya siapa? Ayah? Atau ibu? Aku tidak punya siapa siapa lagi sekarang." teriak kania sambil menangis.
"kita gak akan pisah kania kita akan slalu bersama,kamu bisa ikut aku ke Indonesia,dan kita hidup bersama kania,aku slalu anggap kamu bagian dari hidupku. Aku gak bisa hidup tanpa kamu,dan aku bukan apa apa tnpa kamu!" Jelasku wajah kania berubah menjadi senang,seketika air matanya berhenti dan bibirnya mengeluarkan senyumannya.
***
Sekarang kania menjadi orang yang hebat dan slalu tersenyum,sekarang aku dan kania baru saja lulus dari sma. Ayah dan ibu angkatku mendatangkan acara wisudaku. Suasana sekarang ini benar benar menyenangkan. Kakakku sekarang menjadi seorang dosen disalah satu kampus ternama di Indonesia. Ayah dan ibuku jauh jauh datang dari korea ke Indonesia hanya untuk melihatku,mereka sangat baik dan pengertian. Mereka memang sibuk tetapi.. mereka slalu ada untukku dan kania.
***
vote and coment.
maaf bila ada kekurangan dan kesalahan kata,tolong dimaklumi karna saya baru pemula.
KAMU SEDANG MEMBACA
TANGKAI
Short Storyseorang anak (mirna) yang menjalani kisah hidup yang rumit bagaikan tangkai yang berelok elok. sahabat(Kania) yang slalu menemaninya disuka walaupun duka,sahabatnya yang slalu bersamanya seperi buah yang tumbuh disetiap sisi tangkai,maka tiada tangk...