part1

17 3 0
                                    

"ting tong"bel menandakan istirahat.

"baiklah sekian dari ibu,selamat siang" pamit bu ayu kepada seluruh siswa kelas 10. "siang bu" jawab serentak seluruh siswa.

Kania bangun dari duduknya dan membawa buku. "aku ke perpus dulu ya" bilangnya padaku,aku menjawabnya dengan anggukan. Kania meninggalkanku sendiri.

"owh..owh..owh,ternyata anak kampungan ini punya teman juga,dan temannya itu adalah anak tercantik disekolah ini ya?,heh kampung! Kamu itu gak tau malu ya mana bisa kamu deketin kania? Apa mantra kamu? Kamu membujuknya untuk bermain dengannya ya?" bilang debby mengejekku.

Aku tidak menjawab apa apa,karna aku malas untuk berurusan dengan debby.

"heh anak kampong jawab aku apa aku sedang bicara dengan batu? Atau kau tidak bisa bicara?" ajek debby.

Aku memandang debby dengan tatapan sinis, "aku tidak menggunakan mantra ataupun membujuknya untuk menjadi temanku,tapi walaupun kami ditakdirkan untuk menjadi sahabat,kondisi apapun aku dan apapun wujudku,kami tetap teman dan tak ada yang bisa memisahkan kami"njawabku dengan ketus.

"hah,kau bisa juga membantahku? Lihat saja nanti aku akan membuatmu tak berdaya" marah debby padaku. Lalu aku menjawab "baiklah aku akan menunggu itu,tapi jangan pernah kau menyentuh kania,jika kau berani menyentuhnya aku akan membuat tanganmu tak berdaya".

"baiklah aku akan mulai nanti"jawab debby.aku hanya melihat debby dan teman temannya yang mulai pergi meninggalkanku sendiri dikelas.

30 menit kemudian debby dan teman temannya datang kembali. Aku yang sedang membersihkan papan tulis,melihatnya agak curiga karna debby dan teman temannya,membawa sesuatu dibelakang badannya.

Aku menatap kearah debby dan temen temannya yang dari tadi melihatku dengan tatapan sinis. Lalu aku tidak mempedulikannya dan aku kembali membersihkan papan tulis dengan dua penghapus di kedua tanganku,tiba tiba dari belakang ada sesuatu yang mendarat dibelakang kepalaku,sepertinya ada yang melempar itu kearah ku. Aku membalikan tubuhku dan menatap kearah debby dan teman temannya. Aku melihat benda yang tadi jatuh dikepalaku yang terjatuh di lantai,ternyata dia melemparku dengan susu kotak. "teman teman serang!!!!" teriak debby memberi aba aba. Tiba tiba sekumpulan susu kotak melayang kearahku. Sebanyak banyak susu kotak,aku tidak bisa menghindarinya. Tiba tiba kania datang dan berdiri dihadapanku,sehingga yang terkena lemparan susu kotak adalah kania. "kania" panggilku,seketika semua berhenti. Aku dan kania melihat kearah pintu dan ternyata ada kepala sekolah yang berdiri didepan pintu "apa apaan ini? Kania ,mirna apa kalian tidak apa apa?" Tanya kepala sekolah yang menghampiri aku dan kania.

Aku hanya mengangguk,lalu pak kepala sekolah berbisik kearahku "kania,ada kabar yang kurang baik,tadi ada kabar tentang ibumu,ibumu terjatuh dari jurang saat ingin pergi kesungai" seketika aku diam tanpa kata,air mata mulai menetes di wajahku. Aku berlari untuk pulang kerumah,aku pulang dengan penuh kesedihan,aku takut ,aku takut jika ibu meninggalkankuseperti ayah meningggalkanku 3 tahun yang lalu,aku melewati sawah yang sangat licin sehingga aku terjatuh,aku terjatuh dan menangis,lalu aku bangkit dari jatuhku dan berlari untuk sampai rumah,aku berlari dan berlari sehingga sampailah dirumahku,rumah yang sederhana yag terbuat dari kayu. Aku memasuki rumahku yang dipenuhi oleh tetangga tetanggaku,aku berjalan masuk kekamarku dengan jalan yang tertatah tatah aku sangat tidak senggup melihat ibuku seperti itu.

"mirna" panggil ibu kepadaku "ibu" aku menangis di pangkuan ibuku,ibuku hanya mengelus kepalaku. "ibu jangan pergi" pintaku,ibu tersenyum memegang wajahku "mau pergi kemana ibu,ibu tidak akan meninggalkanmu,apa kau tidak tahu jika ibu masih sehat ibukan akan hidup 100 tahun lagi" bilangnya kepadaku, "ibu jangan begitu,kenapa ibu sangat ceroboh? Mengambil air disungaikan tugasku"bilangku, semua tetangga tetanggaku melihat kearahku dan tersenyum. Aku meraih tangan ibuku dan menciumnya. Tiba tiba ibu batuk begitu keras "nak tolong ambilkan minum ibu didapur ya" pinta ibu."baiklah tapi berjanjilah jangan tinggalkan aku ya" bilangku,ibu hanya mengangguk dan tersenyum. Aku menghapus air mataku,dan aku berjalan ke dapur sesampainya di dapur aku menuang air dan menaruhnya di gelas,untuk minum ibuku. "inalillahi wainalillahi rojiun" seru orang orang yang ada di dalam kamar ibu,seruan itu membuat gelas yang ada ditanganku terjatuh dan pecah,aku menangis dan berlari kearah kamar ibu aku melihat pak ustad menutuk kedua mata ibuku,aku menangis dan memeluk ibu "ibu,bangunlah,bangun" tangisku sambil mengguncang guncang tubuh ibu agar terbangun. Aku menatap ke arah pak ustad yang tadi menutup mata ibuku "kanapa? Kenapa kau menutup matanya? Apa kau sudah gila? Buka matanya lagi buka cepat!! Aku ingin dia bangun,kenapa kau menutup matanya? Apa dia tertidur? Tapi mengapa dia tidak bernafas,kenapa? Jawab aku kenapa!!!" marahku aku yang tadi berdiri duduk didekat kaki pak ustad "tolong ibuku aku membutuhkannya,aku membutuhkan dia,buka mata ibuku kembalikan ibuku seperti semula" aku kembali melihat jasad ibuku "ibu bangulah jangan tidur terus,aku ingin mengatakan sesuatu" aku menangis dipangkuan ibuku.

***

vote and coment ya..

i love you all

maaf bila ada kekurangan.

TANGKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang