Matahari sudah mulai terbit dan memancarkan cahayanya. Aku merasa sangat dingin disini ,ya sekarang korea sedang musim dingin.
"kania" panggilku. Kania tidak menjawab apa apa kania hanya terdiam dengan tatapan kosongnya.
"kenapa?,kenapa perempuan itu ada didalam kehidupanku?" seketika matanya mengeluarkan air mata yang tak terhenti.
Aku merasa bersalah atas semuanya,hatiku rasanya sakit melihat kania menangis dihadapanku. Matanya terus saja menatapku,dengan air mata yang terus menerus terjatuh,sekarang air matanya bagaikan permata yang dibuang percuma. Aku tak tahu apa yang akan aku lakukan melihat kania menangis,aku hanya bisa mengusap pundaknya mencoba menenangkannya.
***
1 tahun berada dijalanan tergampar bagaikan ikan itu tidak mudah,kami seperi anak jalanan yang tiada daya. Kami berjalan tanpa henti,tiada tujuan dan arah. Selama dijalanan aku dan kania hanya mengamen untuk menutupi rasa lapar kita,walaupun pendapatan kami tidak seberapa,kami sangat bersyukur atas rahmat yang diberikan allah swt. Tak jarang kami dipukuli di jalanan karna kami mengamen,anak gangster yang lebih dulu datang dari pada aku dan kania slalu memukuliku dan kania dan mencaci maki.
Flashback.
Aku dan kania berjalan sambil membawa tas ransel yang cukup berat. Aku dan kania sangat lapar,tiada makanan ,tiada uang hanya ada rasa lapar dan sedih yang kami rasakan.
"kania! Bagaimana bila kita mengamen saja,kita bisa dapatkan uang yang lumayan untuk membeli makanan" tiba tiba ideku keluar begitu saja. Kania menatapku dengan heran,dan aku langsung menarik tangannya tanpa basa basi.
Aku mencari kerikil kecil dan botol air mineral bekas,aku masukan kerikil kecil itu kedalam botol. Aku tak yakin suaranya akan bagus atau tidak tapi aku sering melihat pengamen di Indonesia melakukan ini.akhirnya jadilah alat music yang mengiringiku untuk menyanyi untuk mengamen.
Selama delapan jam aku dan kania mengitari lampu merah,sambil menghampiri mobil mobil yang berhenti kami bernyanyi untuk mendapatkan uang tapi semua itu nihil hanya lima persen dari seratus persen yang memberi kami uang itupun memberi uangnya sangat sedikit, bulan sudah datang dan matahari sudah tenggelam. Aku dan kania hanya mendapatkan uang yang sangat sedikit,tidak cukup untuk kami makan,bahkan untuk membeli minumpun itu tidak cukup. Memang kalau di Indonesia kami bisa mendapatkan minum untuk persediaan sampai besok tapi disini tidak.
Karna rasa lelah kami duduk didepan toko yang sudah tutup,kami mengalaskan tanah dengan Koran yang kami temui dijalan. Mata kami mulai terlelap,selama lima menit. Tiba tiba anak anak jalanan yang berpakaian tidak sopan dan kotor menyiram air kewajah aku dan kania secara bergantian. Dengan spontan karna terkejut aku dan kania bangun,baru saja bangun "plakkkk!!!" wajahku langsung dupukul,rasanya sakit tak karuan. Kania hanya bisa terdiam dan terkejut melihatku dipukul. Apa salahku? . kania bangkit dari duduknya dan memukul anak yang memukulku tadi.
"뭐하는거야?" (mwohaneungeoya?) (apa yang kau lakukan?) teriak kania. Wajahnya sangat merah padam,karna marah.
Tanpa basa basi anak anak jalanan itu langsung memukuli kania sampai kania berdarah dan memar memar. Kondisi Kania sangat lemah dan tak berdaya. Seketika anak anak jalanan itu pergi berlari meninggalkanku dan kania. Aku pergia kejalan raya sambil membopong kania dipundakku. Aku berteriak sambil menangis meminta pertolongan. Hampir satu jam aku berteriak tapi nihil tak ada yang mempedulikan aku. Mobil berjalan tanpa berhenti,begitupun orang orang sekitar,mereka berjalan tanpa menoleh padaku dan kania.
Akhirnya aku membaringkan kania dipinggir jalan,dan aku hanya duduk pasrah melihat kania yang mengeluarkan darah yang tiada henti hentinya.
Tak berapa lama seorang wanita separuh baya datang membawa ambulance dengan perawat yang berpakaian serba putih. Mereka bicara dengan bahasa korea,yang tidak aku ketahui. Bila kania sadar,ia akan tahu apa arti yang dikatakan perawat perawat ini. Aku hanya pasrah saat aku dan kania dinaikan kemobil ambulance.
***
vote and coment ya guys.
semua saran dan kritikan saya terima. terima kasih sudah membaca cerita saya
KAMU SEDANG MEMBACA
TANGKAI
Short Storyseorang anak (mirna) yang menjalani kisah hidup yang rumit bagaikan tangkai yang berelok elok. sahabat(Kania) yang slalu menemaninya disuka walaupun duka,sahabatnya yang slalu bersamanya seperi buah yang tumbuh disetiap sisi tangkai,maka tiada tangk...