Chapter 08

211 18 6
                                    

Akhirnya, hari yang di nanti-nanti kan tiba. Hari ini, Kai akan melakukannya. Menolong Atsuko yang sudah bertahun-tahun berada di tangan orang yang sangat jahat. Ia ingin dia kembali. Setelah Atsuko kembali, ia akan mencari putrinya yang berada di tangan Haruna. Hanya Rena yang tahu siapa perempuan itu. Jadi, Kai akan meminta bantuannya. Lagipula, kebahagiaannya akan sempurna, ketika dia berkumpul dengan anak dan istrinya. Sekarang, Atsuko terlebih dahulu. 

Di perjalanan pun, dia tidak sadar, jika ada tiga orang anak kecil yang mengikutinya. Kai terlalu fokus, sehingga dia tidak memperhatikan sesuatu atau orang yang mengikutinya.

Kai menghentikan mobilnya di belakang rumah Masaki. Kemudian, ia keluar bersama Mayu dan Jun. Sementara ketiga anak itu, mengikuti mereka dari belakang. Ada sebuah pintu belakang yang menghubungkan langsung dengan dapur. Rena menunggu mereka di sana. Pintu itu terbuka, Rena keluar dari sana. Ia hanya memberi isyarat, agar ketiga pemuda itu mengikutinya dari belakang.

Sementara Haruka, Yui dan Ryoka?

Mereka berjalan dengan sangat pelan. Jarak mereka sedikit agak jauh dari Kai dan temannya. Padahal, mereka masih kecil. Tapi, entah kenapa mereka sangat ingin melakukan itu. Mungkin, mereka hanya berniat membalas kebaikan Kai yang menolong mereka beberapa hari yang lalu. 

"Haruka, bagaimana?" tanya Yui, ketika melihat adiknya yang berwajah polos itu membuka pintu belakang. 

"Tidak ada siapa-siapa, nii-chan. Apa kita masuk sekarang?" 

"Ya sudah. Ayo masuk," kata Yui, "sebaiknya, kau di belakang Haruka, Ryoka. Biar aku di belakang kalian. Siapa tahu, ada orang dari belakang yang mengetahui keberadaan kita"

"Hai"

Sementara Haruka terlebih masuk, Yui sejenak menoleh ke arah belakang. Semua aman. Dia kembali menoleh, dan melihat Ryoka yang sudah masuk. Dia menyusul kedua adiknya dan mengikuti kedua adiknya. Tapi, ia harus bertabrakan dengan Ryoka, ketika Haruka tiba-tiba berhenti. 

"Haruka, jika berhenti, bilang dong" keluh Ryoka.

"Bukannya itu bibi Rena, ya?" kata Haruka menunjuk seorang gadis yang bersama Kai.

"Are? Iya, kau benar." kata Yui setelah memperhatikan perempuan itu dengan seksama. 

"Apa kita harus ke sana dan memberitahukan dirinya?"

"Jangan! Ini masih dalam suasan tidak menguntungkan. Nanti, merusak rencana paman Kai" kata Yui.

"Iya, nii-chan benar Ryoka"

Mereka melihat Kai, Mayu dan Jun yang tengah berbicara sesuatu. Mereka tidak tahu. Tapi, jika mereka akan bertindak, jika Kai dan temannya dalam masalah. 

Sedangkan Kai. Dia memberitahu Mayu, Jun dan Rena. Mereka harus bekerja sama, jika ingin menyelamatkan Atsuko. Apalagi, pintu kamar Atsuko di jaga oleh dua orang bodyguard yang mempunyai badan besar. 

Tapi, sayangnya ada yang mengetahui mereka. Ada dua anak buah Masaki yang berjalan dari belakang. Dan akhirnya, perkelahian terjadi antara mereka. Sementara, Rena hanya berdiri tidak jauh dari mereka. Ia harap, Kai, Mayu dan Jun tidak kenapa-napa. 

Ketika Jun ingin membalas salah satu dari mereka, jutruh dia harus terkejut, ketika melihat orang itu kesakitan. Ia menoleh. Ada dua orang anak yang berdiri tidak jauh darinya. Anak laki-laki membawa ketapel, sementara perempuan melempar batu atau apa saja yang ada di dalam rumah itu. 

"Siapa mereka?" suara Jun membuat Kai dan Mayu menoleh.

"Yui, Ryoka? Kalian ada di sini? Di mana Haruka?" tanya Kai yang terkejut.

"Dia? Entah paman, tadi dia lari ke arah sana" Yui menunjuk Haruka yang sedang berlari membawa sebuah kayu.

"Astaga, Haruka!"

"Tolong Haruka, nii-chan. Biar mereka, aku dan Jun yang mengurus" Kai mengangguk.

***

Haruka terus berlari membawa kayu yang di dapatkannya dari dapur tadi. Ia tahu, pintu yang di lihat Kai tadi, adalah pintu yanng menuju sebuah ruangan. Di mana ruangan itu di dalamnya ada istri Kai. Di sana ada satu anak buah Masaki, karena yang satu berlari membantu anak buah yang lain yang sedang melawan Kai. 

Ia menggunakan kayu tersebut untuk memukul anak buah Masaki. Ia melakukannya berkali-kali, hingga membuat lelaki itu terkapar di lantai. Ia melihat kunci yang ada di saku orang itu, kemudian ia mengambilnya. Ia yakin, itu kuncinya.

Setelah pintu terbuka, ia melihat seorang perempuan yang sekarang berdiri di dekat kamar. Ia melihat perempuan itu. Wajahnya sama seperti yang ada di foto waktu itu. Ia yakin, itu adalah istri Kai.

"Anata dare?" tanya Atsuko.

"Aku Haruka." katanya membalas.

Atsuko melangkah ke arahnya. Ia melihat wajah Haruka. Wajahnya seperti tidak asing lagi baginya. Ia seperti kenal dengan wajah itu. Tapi, di mana? Namun, ketika dia ingin menyentuh Haruka, Haruka mengerang kesakitan. Di belakang, ada seorang anak buah Masaki yang langsung memukul Haruka. Beruntung karena Haruka tidak pinsan, ia hanya meringis. Dia langsung membalas orang itu. Memukulnya dengan kayu yang ada di tangannya.

Tapi, itu tidak lama. Karena Kai datang dan menghajar habis-habisan lelaki itu. Atsuko tidak mempedulikan Kai, namun dia masih penasaran dengan Haruka. Dia melihat Haruka yang meringis. 

"Kau tidak apa-apa? Tanganmu kenapa?" tanya Atsuko. Ia sadar, jika tangan Haruka terluka.

"Ini tadi kena pisau dapur. Ketika mengambil kayu ini, pisaunya jatuh dan mengenai tanganku" kata Haruka membalas.

"Atsuko, kita keluar sekarang. Ayo, Haruka" Haruka mengangguk.

Sementara di luar sana, karena Jun dan Mayu di bantu oleh Yui dan Ryoka, mereka berhasil mengalahkan anak buah Masaki. Dan mereka langsung keluar melewati pintu belakang. 

***

Di mobil, Yui harus menceritakan bagaimana mereka bisa mengikuti Kai. Padahal, mereka sudah di larang, tapi mereka masih tetap melakukannya. 

"Lain kali, jangan mengulangi lagi. Kalian mengerti?"

"Iya. Maafkan kami paman"

"Tidak apa-apa. Paman justruh berterima kasih kepada kalian" kata Kai tersenyum.

Sementara itu, Astuko masih memperhatikan Haruka. Dia melihat Haruka yang mengelus tangannya. Mungkin, masih sakit. Tapi, entah kenapa Atsuko tidak bisa melihat Haruka meringis kesakitan. 

"Masih sakit, nak?" Haruka mengangguk.

Atsuko mencoba mengelus tangan Haruka yang sudah terbalut kain. Dia menyentuh kepala Haruka dengan lembut dan mengelusnya. Itu membuat Haruka sangat nyaman. Ia ingin sekali tidur jadinya.

Sementara itu, Haruka harus kehilangan jejak Rena. Rena dan Jun ada di mobil yang satu. Mereka berjalan berlawanan arah.

***

"Kai-kun"

"Nani?"

"Sebenarnya.... siapa Haruka?" tanya Atsuko. Mereka ada di kamar mereka sekarang.

"Dia hanya muridku, Atsuko. Sudah aku bilang, kan?" Kai tersenyum.

"Tapi, kenapa aku merasa, jika dia itu sangat dekat denganku? Apa mungkin, dia putri kita yang hilang itu?" 

"Tidak mungkin, sayang. Dia kan punya kakak dan adik. Kehidupannya juga bahagia"

"Tapi, firasatku kuat sekali, Kai"

"Sayang......"

"Kai, aku yakin dia putri kita"

"Baik. Aku akan mencari tahu siapa dia sebenarnya"

Atsuko tersenyum mendengarnya. Dia merasa firasat itu sangat kuat. Dia percaya, jika firasat seorang ibu itu, tidak pernah salah. Sekarang, yang dia lakukan adalah, mencari tahu siapa Haruka. Semoga saja, Haruka adalah putrinya. 



TBC

Love And RevengeWhere stories live. Discover now