Chapter 09

250 16 21
                                    

Haruka melangkah dengan kesal ke taman. Kemarin, dia hampir bertemu dengan Rena, tapi dia justruh berpisah dengan Rena. Sampai sekarang pun, dia juga tidak tahu keberadaan Rena. Lalu, apa yang ia harus lakukan sekarang ini? Padahal, dia terus berusaha, tapi belum juga berhasil. Kemana lagi dia harus menemukan Rena? Semalam, dia sudah menceritakannya kepada Haruna, tapi mama angkatnya hanya bilang, jika dia harus bersabar. Sabar bagaimana lagi? Dia sudah benar-benar merindukan kedua orang tua kandungnya.

"Mama, Papa, Haruka rindu dengan kalian" ucapnya.

Ia kembali berjalan dan duduk di salah satu tempat duduk. Tepat di bawah pohon sakura. Padahal, di sana banyak permainan untuk anak-anak. Tapi, sepertinya dia tidak begitu ingin bermain hari ini. Dia masih ingin mencari kedua orang tuanya, yang entah ada di mana keberadaannya.

Haruna bersama suami, anak dan adiknya juga berada di sini. Tapi, sepertinya hanya Haruka yang ingin sendiri. Dia masih sibuk dengan pikirannya. Sebagai anak, dia memang sangat ingin bertemu dengan kedua orang tuanya. Apalagi, mereka juga sudah berpisah sangat lama. 

"Kemana lagi Haruka harus mencari mama dan papa?" katanya lagi bertanya.

Ketika ia sedang asyik dengan pikirannya sendiri, ada seseorang yang melangkah menghampirinya. Orang itu tersenyum menatapnya, sementara dia masih menunduk. Orang itu semakin mendekat dan berhenti di depannya. Barulah, dia mendongak melihat orang itu. Dia sama sekali tidak mengenal siapa orang itu. Dia hanya menatap bingung orang itu. Lalu, dia bertanya.

"Paman siapa?" tanya Haruka. 

"Matsui Masaki. Apa kau bernama Takahashi Haruka?" tanya lelaki itu.

"Kenapa paman tahu? Dari mana paman tahu tentang aku?" tanyanya lagi.

"Tadi aku melihatmu berjalan bersama Haruna. Kau memanggilnya mama, dan menyebut jika kau bukan anaknya, melainkan anak yang di titipkan Rena kepada Haruna. Kau itu anak sahabatku. Takahashi Kai dan Maeda Atsuko"

"Apa? Paman Kai? Bibi Atsuko? Haruka anak kandung mereka?" tanyanya lagi.

"Hai"

"Haruka ingin bertemu dengan mereka"

"Ayo, paman pasti akan mengantarkanmu ke mereka" kata Masaki.

Bukan, lebih tepatnya aku akan membunuhmu, Haruka.

***

Sementara itu, ketika Haruka meninggalkan Haruna dan anaknya. Mereka masih berada di luar taman. Yui dan Ryoka masih sibuk dengan bermain bersama, walau begitu terkadang mereka membahas Haruka. Mereka sedikit khawatir, jika Haruka berjalan sendiri. Namun, ketika Yui menoleh ke seberang jalan, dia melihat Rena. Rena, gadis yang mereka lihat kemarin. Dia langsung berdiri dan berlari ke arah Rena. Kelakuannya membuat kedua orang tuanya khawatir dengannya. 

"Yui, jangan lari, sayang" Haruna berteriak, tetapi Yui sama sekali tidak menghiraukannya. 

Yui masih terus berlari, sehingga dia benar-benar sudah ada di seberang jalan. Dia menghampiri Rena, dan memegang tangan gadis itu. Rena menoleh, dia sedikit terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Yui.

"Bibi" ucapnya. Nafasnya terengah-engah.

"Ada apa dek? Hei.... bukankah kau anak kemarin itu?" Yui mengangguk.

"Akhirnya, aku bisa bertemu dengan bibi" katanya lagi.

"Ada apa? Apa ada yang ingin kau bicarakan kepada bibi?" Yui kembali mengangguk.

"Haruka. Bibi teman ibuku, kan? Nama mamaku Yokoyama Haruna, aku Yokoyama Yui, anak pertamanya."

"Jadi, kau putra Haruna nee-chan

Love And RevengeWhere stories live. Discover now