diam keempat

60 4 2
                                    

Aku degdegan plus kaget.

Kamu maksa aku buat makan bareng sama kamu. Seneng sih, tapi, kamu sebenarnya kenapa sih? Aku nggak ngerti sama kamu.

Aku kabur dari kamu juga karena aku terlalu seneng  bisa nabrak kamu. Aku seneng deh pokoknya!

Aku bener-bener jadi gila!

Saat ini sudah jam pulang sekolah. Kami, aku dan si ketos bakalan makan di salah satu restoran bakmi deket sekolah. Aku kira dia bohongan, taunya beneran. 

"Kamu kelas berapa?" tanyanya.

Aku melirik sekilas kemudian menunduk. "Kelas sepuluh."

Kamu mangut-mangut dan melanjutkan makanmu kembali. Aku menunduk sambil mengaduk-aduk mie. Sumpah, aku degdegan banget bareng kamu.

"Uhm..." aku mencoba berbicara.

"Kakak kenapa ngelakuin ini?"

Kamu menggaruk-garuk kepalamu. Aku yakin kepalamu itu ketombean. "Ya, nggak pa-pa sih. Kenapa? Kamu keberatan? Yaudah nanti aku nggak bakalan lagi kayak gini ta--" 

Aku memegang tangannya sembari menepuk-nepuk kecil. "Nggak. Bukan itu maksud aku, Kak," aku mengembuskan napasa pelan. "Maksud aku, hal apa yang ngebuat Kakak baik ke aku?"

"Aku cuma kepengin deket sama kamu. Apa itu nggak  boleh?"



----------------------------------------

sudah berapa lama nggak apdet? 

WAKS

maafkan aku karena banyak tugas dan sekolah. kalo ada yang salah, komen saja. aku perbaiki nanti.

Minggu, 7 Agustus 2016

DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang