Cast : Jeon Wonwoo & Kim Mingyu
...
Prologue...
Bisik-bisik masyarakat terdengar begitu intens dengan kedatangan beberapa prajurit kerajaan di sekitar mereka. Para wanita dan lelaki paruh baya menepi untuk melindungi diri dari rombongan kerajaan dengan kuda-kuda dan peralatan yang besar. Sedangkan beberapa anak di bawah umur tidak di perbolehkan untuk keluar dari rumah mereka.
Setiap kedatangan rombongan kerajaan kesekitar mereka menjadi gambaran yang menakutkan bagi masyarakat di Desa ini. Mereka adalah rakyat yang terisolasi, berada di tempat yang cukup jauh dari kerajaan membuat mereka sedikit tidak di perhatikan.
Wajah ketakutan, tubuh gemetar dan meninggal seketika karena rasa takut yang begitu tinggi saat rombongan prajurit kerajaan datang adalah gambaran biasa bagi rakyat desa Bucheon. Letak tempat mereka yang jauh dari Istana membuat beberapa prajurit kerajaan menjadikan tempat ini sebagai pelampiasan kepenatan mereka saat berada di istana.
Pembunuhan, pemerkosaan wanita dan pria cantik, perampokan, hingga tindakkan asusila seperti memotong alat kelamin milik seorang pria adalah beberapa hal yang prajurit kerajaan lakukan di Desa Bucheon. Bahkan Mungkin Raja tidak tahu akan keberadaan desa ini yang masih menjadi wilayah pertangung jawaban Kerajaan.
"Raja Akan melakukan perjalanan menuju China pada malam ini dengan melewati Desa kalian. Jangan keluar rumah dan matikan obor kalian pada malam hari! Buatlah Desa ini seolah menjadi Desa mati tanpa penghuni sedikitpun di dalamnya! Kalian mengerti!"
Salah seorang prajurit bertubuh besar dengan kulit kecoklatan berteriak dengan sepasang matanya yang tajam.
Seakan tersihir, seluruh masyarakat menunduk patuh tanpa berani mengangkat kepala.
"Apa yang mereka lakukan?" desis Wonwoo kesal. Wajah cantik dengan sepasang mata indah dan bibir tipis berwarna pink cerah itu menatap penuh marah para prajurit kerajaan dari jarak 3 meter tempatnya berdiri.
"Pelankan Suaramu, Jeon Wonwoo!" gumam Jisoo dengan menutup mulut Wonwoo. helaan nafas pasrah keluar dari bibir lelaki tampan bernama Hong Jisoo itu.
"Kita harus segera kembali, Hyung! sebelum ayah mu menyadari kau hilang. Kau masih dalam masa hukuman" Seungkwan berujar. Wonwoo menatap kesal lelaki manis itu dan menggerutu kecil.
"Jangan ingatkan aku tentang itu. Mereka harus segera di beri pelajaran, tidak bisa selamanya mereka menindas kita seperti itu! Raja harus segera tahu akan keberadaan kita dan Desa kita!"
Wonwoo beranjak, dan berjalan dua langkah dengan menghentakkan kaki yang kencang, sebelum sebuah tangan menarik dan menjegal langkahnya.
"Hey!!!"
"Siapa disana?"
Seungkwan, Jisoo, serta Wonwoo yang mulutnya tengah di bekap oleh sebuah lengan besar membulatkan kedua mata mereka dengan kaget saat seorang Prajurit berteriak.
Wonwoo memutar kedua bola matanya , mengadah guna mengetahui siapa yang berani menarik dan membekap mulutnya seperti ini.
"A... Ayah" Gummanya lirih.
Tuan Jeon menatap sang putera cantiknya dengan tatapan tajam, membuat Wonwoo memejamkan sepasang matanya dengan takut.
"Siapa disana?" Lagi salah seorang prajurit berteriak.
Mbeeekk......
Dengan cepat Tuan Jeon melempar seekor anak kambing yang kebetulan ada tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal
FanfictionJeon Wonwoo adalah seorang pemberontak dari desa terisolasi Bucheon. Kim Mingyu adalah seorang Raja kesepian. Perbedaan kedudukan, dan ramalan menggariskan mereka bertemu dalam suatu lingkaran takdir.