Lampu berkerlap kerlip memancarkan berbagai warna, deru suara Dj memainkan musik kencangnya. Tak ada diantara mereka yg hanya berdiam diri saja, semua menikmati lantunan lagu cepat disatu ruangan teratas di kawasan Jakarta Selatan benari-nari sesuka mereka, Bermain wanita, atau mungkin duduk santai dengan sebotol bir berjajar dimeja panjang.
Sudah hampir dua tahun ini dia mengenal suasana malam disebuah diskotik, hampir semua penghuni setiap kota tertidur lelap terkecuali aktivitas seperti ini.
Tidak jarang dia menemukan barang aneh terlarang disini seperti gudangnyalah peredaran haram barang itu.
"apa kamu hanya ingin diam saja disini?!" ucap atau lebih tepatnya teriak lelaki disampingnya.
"ha? Apa? Aku takmendengar jelas!" balasku acuh, memperhatikan pelayan berambut panjang dengan pakaian minim mundar-mandir kebingungan.
"ah sudahlah. Mau minum apa biar aku yg pesan saja!" tepuk lelaki itu padanya
"terserah kau saja!" balasku, beralih menatap punggung lelaki itu yang akrab disapa Alfredo.
"ah sudahlah. Mau minum apa biar aku yg pesan saja!"
"terserah kau saja!" balasku, beralih menatap punggung lelaki itu yang akrab disapa Alfredo.
Jaket kulitnya melekat pada tubuhnya itu, rambutnya memang tidak seperti dirinya yg terkesan berantakan. Ketampanannya hanya beda tipis, tentu Alvaro lebih mewarisi ketampanan itu dan tak jarang gadis meliriknya. Tapi takpernah mempermasalahkan masalah konyol itu karena baginya mereka hanya mengejar ketampanan dan uang? Apa semua harus faktor dari kedua itu?
Berbeda dari sifat Alfredo menunjukkan sisi kebalikan pada dirinya. Dia lelaki pemberani yang punya nyali besar dalam bertindak, jarang berpikir dua kali jika menentukan tindakan. Seperti sudah lama ini tinggal 3tahun tanpa memilih kehidupan antara ibu atau ayah dipilihnya, hidupnya kelam lebih dari Alvaro yang hanya sekedar dipindahkan sekolah atau tauran.
Sejak usianya 17 tahun ini dia takpernah mau bertemu ayah/ibu? Selain itu dia menolak pemberian uang bulanan yg masuk kedalam rekening nya selama ini, taksedikitpun ia pakai. Mungkin keanehan terukir bagaimana Alfredo masih bisa hidup bahkan bersenang-senang saat ini? Itu pertanyaan yg akan Alfredo sendiri jawab cukup dengan seringai tawa dibibirnya yang sexy. Alvaro baru mengetahui kehidupan mewah hasil jerih payah kaka nya itu dua tahun lalu, dimana dia kabur menghindari buronan dari orang-orang yg membencinya karena telah kalah dan tidak menerima semua itu.
Pelariannya jatuh pada apartemen di Jakarta tempat dimana Alfredo tinggal, mungkin awal berada disana Alvaro berpikir itu fasilitas yg diberikan Ayah pada Alfredo dan satu motor pembalap menjadi pelengkap. Nihil! Ketika dia mendapati surat pembelian apartemen mewah ini atas nama dia sendiri bukan ayah. Nominal disana sungguh besar untuk ukuran saat itu Alfredo berumur 17tahun, dan ketergantungannya pada uang masih sulit diatur.
Dia membeli apartemen itu dari hasilnya membalap setiap malam bertumpuk-tumpuk hingga menjadi banyak dan diputuskan awalnya hanya menyewa beberapa bulan, tapi setelah cukup dia membeli apartemen itu dengan jaminan dalam seminggu harus terus memenangkan balap motor liat itu, hingga suatu malam dimana dia bergila mendapatkan uang seorang temannya menjebak membiarkan polisi datang dalam balapan itu. Beruntung tempat tinggalnya tidak diketahui orang lain karena masih rahasia, kejaran polisipun berlangsung lolos hingga Alfredo mencari dan mendapatkan teman gilanya yg menjerumuskan kekacauan itu, dia menghajar habis lelaki hina itu disebuah perkumpulan genk motor tanpa disadari itu kawasan berbahaya.
Takpernah berpikir dua kali sifat egoisnya jika sudah berdendam, hampir saja dia akan membunuh lelaki itu dengan pukulan terus menerus di tubuhnya sebelum Alfredo sendiri sadar percuma untuk menghabisi orang yang juga lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama of life
General FictionCopyright © 2013 by andiinny Hak Cipta Terlindungi © 2013 oleh andiinny ------------------------------Alvaro. Lelaki yang memiliki kebrutalan sangat tinggi. Bukan hal biasa jika orang tuanya untuk bertindak selalu memindahkan kesekolah baru. Tapi ke...