Disini. Berdirilah Alvaro dikota barunya. Jakara? Memang bukan kota asing lagi sebenarnya, hanya saja dia akan menetap lebih lama disini dari sebelumnya. Diam-diam dikota dulunya, dia sering atau mungkin akan lebih senang sekarang berada disini karena bukan hal asing lagi untuk mengenali tempat biasa berkumpulnya bersama teman-teman kelompoknya.
Mobil audi sudah terparkir sembarang didepan sekolah besar nan mewah, penjaga disekolah ini cukup ketat berada hampir ditiap gerbang memeriksa siswa yg akan masuk. Terutama bagi dirinya kini semua tatapan mengarah pada Alvaro keluar dari mobil tanpa peduli menghalangi jalanan lain, dia melempar kunci mobilnya itu pada seorang penjaga yg cekatan ditangkap langsung tanpa aba-aba sebelumnya. Dia sadar bahkan sangat waras tingkahnya itu cukup terlalu ekspos didepan banyak orang, lima orang dari kejauhan sudah menghampiri Alvaro menyambut dan menjabat kedatangannya itu.
Tidak wajar bagi seorang murid baru bertingkah akan menguasai lingkungan yg rawan sebenarnya, diam-diam Alvaro sudah tahu tentang sekolah ini. Terdapat sekelompok lelaki yg ditakuti dan berkuasa dibeberapa tempat namun bukan alasan jika dirinya harus takut, dia juga tidak berminat untuk mengenalkan siapa dirinya dihadapan mereka jika sewaktu waktu kelompok itu membuat masalah.
Aku bukanlah seseorang yang mencari keributan, tapi merekalah yg meminta agar mengetahui siapa diriku ini hingga menjadi suatu masalah bagi mereka. Kalah? Tentu mereka akan kalah, dan tidak menerima kekalahannya. Jadi apa perlawanan menjadi sebuah ancaman besar di negara ini? Tentu tidak bagiku. Desisnya dalam hati, membuat senyum tampannya itu dapat memikat setiap orang yg melihatnya.
"jadi, sampai juga disekolah tercinta kita ini Alvaro?" sapa lelaki tegap yang kini merangkul Alvaro akrab.
"mana mungkin seorang Alvaro tidak siap, iyakan? Haha" saut seorang lelaki dibelakangnya tertawa penuh nada memaksa.
Tidak ada jawaban pasti dari Alvaro, dia hanya tersenyum kecut melihat keseliling sekolah ini. Jasnya yang dibiarkan begitu saja dibahu bidangnya dan kemeja putih terlampir dengan kancing paling atas terbuka, bukan Alvaro jika saat ini dia tidak bisa mengalihkan tatapan orang untuk melihatnya.
"Alva, hilangkan pandangan pecundangmu itu" bisik Erza salah satu dari kelima teman yang sejak dulu sudah dikenalnya. Erza teman setianya sejak masuk SMP, berpisah ketika setahun yang lalu. Mengingat bagaimana kenakalan dirinya dan Erza sudah bukan lagi hal biasa dikalangan orang-orang. Menjadikan sebuah komplotan kecil tapi berbuah besar karena siapa sangka Alvaro sendiri sangat jago dalam hal bertengkar melawan senior sekalipun. Hingga sekarang dipersatukan kembali sudah terbayang akan seperti apa kedepannya mereka berdua ditambah lima teman baru yang dibawa Erza.
"pecundang? Ayolah aku ini siswa baru erza, apa kau tidak mau membantuku untuk mengenal sekolah ini?" jawab Alvaro berjalan menyusuri koridor panjang dari setiap ruangan.
"bohong. Tidak mungkin seorang Alvaro masuk sekolah tanpa mengenal asal usul sekolah ini." lagi-lagi lelaki yg sudah lama mengenalnya mengetahui jelas sikap melekat sejak dulu.
-----------------------------------------------------------------
"mana uangmu bodoh!" lelaki berbadan tegap itu kesal lantas menampar wajah polos dihadapannya dengan tangannya. Satu tamparan telak hingga mulut bocah itu berubah merah karena titik darah.
"apa ini?! Tidak cukup untuk membayar perbuatanmu bodoh!" tamparan itu bahkan sudah menjadi tonjokan keras melayang kembali, rahangnya sudah sangat mengeras sekarang memuncakkan amarah ditiap tatapan mematikan itu.
Sebelum tendangan kaki tepat disasaran perut lawan yg tidak seimbangnya itu akan diluncurkan mulus, sebuah tangan menghalangi aksi dari kroyokan itu. "siapa kamu?! Brani-braninya menghalangiku, pahlawan eum?!" tidak waras, cengkraman tangan berototnya itu takbisa dikendalikan selalu melayangkan tiap-tiap titik pukulan diarah tertentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama of life
Ficción GeneralCopyright © 2013 by andiinny Hak Cipta Terlindungi © 2013 oleh andiinny ------------------------------Alvaro. Lelaki yang memiliki kebrutalan sangat tinggi. Bukan hal biasa jika orang tuanya untuk bertindak selalu memindahkan kesekolah baru. Tapi ke...