#4. apa yang sebenarnya terjadi?

23 2 0
                                    

Semuanya berjalan seperti biasa sean dengan sikap dinginnya, tante dan om yang jarang pulang sehingga dirumah hanya tinggal aku,sean dan bibi, aku dengan devin yang semakin akrab, aku yang sudah mendapatkan seorang temen cewek bernama gisel yang mau menemaniku disaat semua masalah datang menimpaku, dan yang terakhir adalah aku yang tidak bisa berhenti memikirkan sean.

Hingga aku berani untuk menanyakan semua pertanyaan yang sudah membuatku penasaran selama ini tentang sean, kepada bibi yang bekerja di rumah keluarganya.

"Hay bi, bibi kerja di sini udah berapa lama?"aku bertanya to the point

"Eh non olin, bibi kerja di sini sudah 16 tahun non sejak aden sean masih bayi."

'Wajar aja dari fisik bibi yang mungkin sudah menunjukan umur 54 tahun pasti dia sudah lama mengabdi di keluarga sean'batinku  .

"Berarti bibi pasti tahu kenapa sean bisa begini?"

"Maksudnya non?"

"Seankan dingin gitu orangnya bi..."

"Bibi juga kurang tau si non dulu itu aden ceria banget,, tapi semenjak nyonya dan tuan sibuk dengan urusan kantor seperti sekarang ini aden tidak pernah seperti dulu lagi dia lebih sering menghabiskan waktu di kamarnya sendiri dan kadang kadang aden keluar untuk jalan mencari udara segar dan ngumpul sama teman temanya."

"Ya udah bi makasih ya bi,,trus bibi jangan bilang sapa sapa kalo aku nanya soal ini ya!!"

"Oke non. Kalau gitu bibi lanjut masak ya non."

Setelah itu aku langsung menuju kamarku di lantai dua,  aku berbaring di tempat tidur sambil terus memikirkan sean, memang sejak aku bertemu dengan dia aku selalu memikirkan dia,
Meskipun aku tahu kalau aku tidak pernah di pikirkan olehnya.

Dia selalu mengurung diri di kamar dan hanya keluar ketika ada keperluan saja atau diajak temanya buat nongkrong, bahkan selama aku tinggal disini dia tidak pernah mengajakku bicara kecuali aku yang mengajaknya dan meski begitu dia hanya menjawab seperlunya saja.

Aku mungkin terlalu berharap lebih padanya agar setidaknya dia mau akrab denganku dan tersenyum padaku,, Tiba tiba aku jadi teringat pada orangtuaku.

'Aku sangat merindukan mama dan papa padahal baru seminggu yang lalu mereka datang berkunjung, tapi apakah ini juga yang dirasakan sean? Karna selama sebulan sudah aku tinggal disini tante clara dan om bagas mungkin hanya dua minggu tidur dirumah,, mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka sedangkan mereka tidak memperdulikan sean sedikitpun' kata batinku disaat sedang berbaring di tempat tidurku.

Keesokan paginya aku berangkat ke sekolah dijemput devin di depan rumah karna om dan tante tidak pulang sedangkan sean sama sekali belum ada tanda tanda untuk pergi ke sekolah.
Tentang kasus pembullyan masih berlanjut hingga sekarang, bahkan lebih parah lagi dari sebelumnya.

Sampai di sekolah aku dan devin menuju ke loker untuk mengambil buku yang disimpan di loker, setelah itu kami menuju ke kelas untuk mengikuti pelajaran seperti biasa dan ketika masuk ke dalam kelas mataku langsung menangkap sesosok pria yang selalu ada dalam pikiranku sean.
Dia sedang duduk di kursinya sambil mendengarkan lagu.

Setelah pelajaran selesai devin menghampiriku.

"Lin hari ini gue tinggalin ya, gue mau urus masalah persiapan ulang tahun sekolah"

"Oke kalau gitu buruan nanti terlambat loh!"

"Ya udah hati hati ya kalau,, ada sesuatu sms aku ya!"

"Iya aku tau ko"

Setelah itu devin langsung pergi dan gisel yang tau itu langsung mengajakku keluar dan duduk di taman untuk mencari udara segar,,
Ditengah perjalanan aku ditinggal sama gisel karna mau ke toilet,, katanya sih nanti menyusul.

Ketika menuruni tangga menuju taman tiba tiba aku di dorong oleh seseorang dari belakang akibatnya aku jatuh dan di bawa ke uks karna kaki yang luka terkena batu.

Mendengar itu gisel langsung ke kelas dan memberitahu kepada sean kalau aku di dorong hingga jatuh oleh seseorang fans milik sean, karena selama ini aku tidak ingin memberi tahu sean soal kasus pembullyan itu.
karna, aku berpikir tidak akan direspon olehnya namun itu semua salah.

"Dia sekarang ada di mana?"tanya sean sesaat setelah di beritahu oleh gisel dengan muka yang menegang.

"Katanya dia dibawa ke uks karna kakinya luka kena batu"

Sean langsung berlari menuju uks meninggalkan gisel yang masih tidak percaya karena seorang sean yang dingin ingin peduli dengan urusan orang lain,,
ketika sampai disana,, sudah ada devin yang sedang merawat olin, sean yang melihat itu langsung kembali ke kelas.

"Sean kamu nggak barengan sama olin?"

"Nggak" jawab sean ketus.

"Kenapa?"

"Udah ada yang nemenin dia, kamu tahu sejak kapan dia dibully?"

"Mmm gue denger sih dari awal dia masuk tapi, sekarang udah makin membrutal saat fans kamu tahu dia serumah sama kamu,, tapi sean sapa yang lagi bareng olin?"

Sean tidak merespon pertanyaan dari gisel ia langsung keluar dan mencari laura orang yang menurutnya akan nekat melakukan itu semua karena olin bukan satu satunya orang yang pernah diterornya.

Sesampai di belakang sekolah tempat biasa laura duduk bersama temannya, ternyata benar tebakan sean disana memang ada laura yang sedang asik ngobrol dengan teman temanya,,
Sean langsung mempercepat langkahnya dan ketika ia berada di depan laura.

"Jangan pernah lo ganggu dia lagi, mungkin dulu lo pernah buat orang lain kaya gini tapi jangan pernah lo sentuh dia.karna Gue nggak akan segan segan buat habisan lo, sekalipun lo cewe" kata sean dengan kedua telapak tangan yang dikepal sehingga urat urat tangannya bermunculan.

Setelah berkata demikian sean langsung pergi ke kelas untuk mengambil tasnya dan tas milik olin agar mereka pulang duluan.

'Terserah Kamu sean, tapi yang pasti semua orang yang berani merebut elo dari gue pasti gue habisin' kata batin laura ketika melihat punggung sean yang bergerak menjauhinya dengan menambahkan senyum sinis di wajahnya.

Gadis satu itu memang tidak pernah takut meskipun sudah ditegur sean berulang ulang kali.

"Kamu darimana sih sean?"tanya gisel yang tidak habis pikir sama sean yang ia pikir sudah berubah ternyata kenyataannya tidak.

"Tas olin mana?"

"Tas dia udah diambil sama devin baru aja katanya sih mau ngantar olin pulang"

Sean langsung berlari keluar kelas sambil membawa tasnya,, ketika ingin menuju ke uks dia melihat devin dan olin menuju ke halaman parkir dengan kondisi olin yang pincang sedang di bompong oleh devin menuju halaman parkir.....

Nantikan episode berikutnya,,,,
Thanks buat yang udah baca jangan lupa divot ya!!

Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang