Part 6

14.8K 911 0
                                    

Ya tuhan pertanda apa ini kepadaku, kenapa kau kirimkan malaikat pencabut nyawa sekarang. Astagfirulloh, kenapa aku jadi ngaco ngomongnya. Dicabut beneran bingung deh.

What can i do..?? Berdoa hilang ingatan siapa tahu dikabulin. Aaahhh dunia ini sempit sekali, mau melarikan diri kemana.

"Heh cewe cantik, ngapain sih loe dari tadi ngeraup muka gitu.

"Menurut loe..?? Fikir ajah sendiri. Jawabku ketus.

"Idih, ngambeknya ke gue. Yang salah itu abang gue, bukan gue. Gue mah disuruh ajah ama dia. Belanya sambil cengar-cengir.

Setidaknya jika cowo ini yang ada disini, aku lebih bisa leluasa daripada abangnya yang ada disini. Aku pun celingak celinguk mencari keberadaannya saat ini, karena sedari tadi makan malam tiba-tiba dia menghilang.

Kurasa dia pun tak setuju dengan perjodohan ini, sudah kuduga kan dia sudah mempunyai calon istri.

Cup..

"Lagi nyariin siapa,,??

Kurasakan sesuatu yang lembut sekilas menempel dibibirku yang masih perawan ini. Ya tuhan apa yang terjadi kenapa semuanya serasa cepat sekali. Pipiku sepertinya berbeda warna, bukankah seharusnya aku marah-marah dan menamparnya karena telah mencuri ciuman pertamaku. Tapi apa yang kulakukan sekarang, malah terdiam tak berkutik.

"Hah,, bisa gak sih sekali ajah gak sembarangan nyium cewe, kamu fikir aku ini kayak cabe-cabean goceng diskon lima ratus perak. Sentakku yang mulai tersadar.

Dia hanya tersenyum, ooh manis sekali senyumnya. Tidak prilly kan kamu harus tegas."ngapain bapak senyam senyum gitu, bapak fikir saya bercanda. Ku pasang kuda-kuda saat aku berlatih taekwondo. Bersiap jika dia mau mendekati ku lagi.

"Bukannya kamu seharusnya senang, karena bisa dicium oleh dosen tampan sepertiku. Ucapnya penuh kepedean. "Sayangnya aku bukan mereka yang bisa dengan mudahnya memberikan segalanya. Aaah i see mungkin itu sudah menjadi kebiasaan bapak kan. Tanyaku yang malah membuat dia tertawa kencang.

Memangnya apa yang lucu, dia fikir aku bercanda. Kelihatan sekali jika itu sudah menjadi kebiasaannya dengan wanita lain. Calon istrinya saja macam ondel-ondel begitu.

"Singkirkan fikiran buruk itu dari otak kamu, karena kamu yang pertama mendapatkannya. Dasar dosen mesum playboy suka bohong.

"Memang apa perdulinya denganku, sebaiknya bapak urusi saja calon istri bapak yang macam ondel-ondel itu. Jawabku sepertinya nadaku sedikit kesal.

"Memang kamu seperti ondel-ondel, kamu cantik kok. Lebih cantik daripada di foto. Ucapnya

Ooh pintar sekali dia memutar kata-kata, ya dialah calon suamiku dokter muda tampan yang merangkap menjadi dosen. Anak dari om gunawan, aku baru ingat jika nama belakang mereka adalah hindarta. Kenapa aku sampai tidak menyadari hal itu. Satu hal lagi yang membuatku terkejut, yaitu ricky septama ternyata adik kandung dari dia.pantas saja saat mereka bertemu seperti ada sesuatu diantara mereka.

Hah, apa jadinya jika nanti aku menikah dengan lelaki ini. Bisa gempar satu kampus. Kumohon ya allah hilangkanlah mimpi buruk ini.

"Kenapa kamu jadi diam, apa aku salah bicara. Tanyanya padaku.

"Menurut bapak bagaimana,? Bapak fikir bapak bisa seenaknya kepada aku, karena aku calon istri bapak. Fikirkan juga calon istri bapak yang lain. Sindirku penuh penekanan.

"Maksut kamu,,? Ternyata dia pandai bersandiwara. "Masih ingat tidak, waktu di pinggir jalan lampu merah. Itu kan calon istri bapak. Sentakku yang malah membuatnya berfikir sejenak.

My Beloved TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang