Part 11 : Kebohongan Kecil

142 25 0
                                    

   Bulan sudah muncul di tempat yang ditakdirkan untuknya. Bintang-bintang bertebaran dilangit terbuka itu. Keheningan malam sudah terasa. Hanya suara jangkrik yang terdengar .
   Resi tengah merapikan buku-buku yang harus dibawa besok ke sekolah. Selesai membereskan buku, ia langsung mengambil diary biru yang tersimpan rapih di atas meja belajarnya. Ia pun mulai menulis diatas kertas polos.

  "Dear diary.. Hari ini gue ga nyangka bakal ketemu dia di cafe tadi. Dan gue juga ga nyangka kalo dia adalah sepupu dari kak Alya. Dan yang bikin gue lebih-lebih ga nyangka lagi, ternyata dia bisa jadi Imam. Ah hari ini ga banget deh. Kenapa harus dia yang gue temuin. Emang ga ada orang lain apa di dunia ini selain dia?? "

   Resi pun langsung menutup diary birunya dan merebahkan tubuh mungilnya di tempat tidurnya. Memory kejadian tadi masih terputar di kepalanya. Ia pun segera mengambil handphone nya yang berada di atas meja belajarnya. Ia mulai mengetik kata demi kata.

  "Resi : Ta, gue mau cerita nih"

   Tak lama Sita membalas pesan dari Resi.

  "Sita : cerita apa?? Gue siap ko denger cerita lo"

  "Resi : masa tadi gue ketemu sama si cowo rese itu ,nyebelin kan"

  "Sita : Rezki maksud lo? Ketemu dimana?"

  "Resi : di cafe, "

  "Sita : terus-terus?? "

  "Resi : terus ya, kan gue ke cafe sama kak Radit buat ketemu temen kak Radit, emang juga kita udah punya janji dan temennya kak Radit juga mau ngajak sepupunya. Dan lo tau, Ta! Yang bikin gue ga percaya, ternyata sepupunya temen kak Radit itu REZKI! gue kaget banget pas tau kalo sepupunya temen kak Radit itu Rezki. Kan nyebelin banget harus satu meja bareng dia selama di cafe. "

  "Sita : haha.. Ko bisa gitu ya, wah.. Jangan-jangan lo jodoh lagi Res sama dia.

  "Resi : idih amit-amit deh, jangan sampe ah. Malesin banget deh lo. Udah ah gue ngantuk. Thanks ya udah mau denger cerita gue. See you. "

  "Sita : oke, see you. "

   Resi pun menaruh kembali handphone di atas meja belajar. Ia pun mulai memejamkan matanya. Dan berharap ia bisa melewati hari esok dengan senyuman. Tanpa ada Rezki  di dalamnya.
---

   Matahari sudah berada dititik tertingginya. Pada jam istirahat kedua. Seperti biasa siswa-siswi yang beragama Islam akan melaksanakan sholat zuhur di mushola sekolah. Resi pun kini sudah berada di pinggir lapangan. Ia sedang berjalan bersama Sita untuk pergi ke kelas setelah melaksanakan sholat. Saat itu lapangan cukup ramai. Karena anak-anak basket sedang latihan untuk pertandingan minggu depan. Banyak sekali siswa-siswi yang menonton latihan mereka. Namun tidak bagi Resi. Ia tidak begitu suka dengan basket. Waktu Sita mengajaknya untuk menonton latihannya anak basket, Resi menolaknya. Ia lebih memilih untuk ke kelas saja. Sita pun menuruti keinginan sahabatnya itu.

   Tak lama, sebuah bola memantul ke arah Resi yang sedang berjalan di pinggir lapangan. Dan..

Brruuukkk!!

   Sebuah bola basket mengenai kepala Resi yang membuat gadis itu terjatuh dan tidak sadarkan diri. Sita yang melihatnya langsung meminta tolong kepada teman-teman yang ada di sekitar lapangan untuk membantunya membawa Resi ke UKS. Namun, tiba-tiba seorang anak basket yang tadi sedang latihan langsung menghampiri Resi yang sudah terjatuh, tak sadarkan diri. Ia pun langsung menggendong Resi dan membawanya ke UKS. Saat itu Resi sedikit tersadar dan matanya pun sedikit terbuka, namun yang ia lihat buram. Yang ia lihat hanya sosok laki-laki yang sepertinya ia kenali. Setelah itu gelap. Semuanya gelap. Dan kali ini Resi benar-benar pingsan.
   Seorang laki-laki yang membawa Resi ke UKS tadi masih tetap dalam posisinya. Ia masih berada di samping ranjang yang saat ini telah terbaring seorang gadis cantik. Laki-laki itu masih memegangi tangan Resi.

  "Res, bangun dong. Sorry ,tadi gue gak sengaja bola yang gue lempar kena lo. Please bangun.." lirih laki-laki itu.

  Berkali-kali laki-laki itu memohon agar Resi tersadar. Namun hasilnya nihil. Tidak ada respon dari Resi.
  Sita yang sudah berada di depan pintu sedari tadi sangat tidak menyangka, karena seorang seperti dia itu bisa berkata seperti itu. Sikap laki-laki itu sangat berbeda dari aslinya yang dingin, jutek dan rese itu. Sita pun langsung menghampiri laki-laki itu dan Resi yang masih terbaring di ranjang UKS.

  "Gimana, Resi udah sadar? "

  "Belum. Udah gue kasih minyak kayu putih juga belum sadar-sadar."

  "Yaudah, lo kan masih harus latihan buat nanti tanding. Mending lo balik lagi aja ke lapangan, biar Resi gue yang jagain."

  "Oke. Tapi Ta, kalo nanti Resi udah sadar, please lo jangan bilang kalo gue yang bawa dia ke UKS, oke? "

  "Oke."

   Cowo itu pun keluar dari ruang UKS. Sita langsung mendekatkan minyak kayu putih ke dekat hidung Resi untuk kesekian kalinya. Berulang-ulang Sita melakukan hal itu. Dan setelah ia melakukan hal itu berkali-kali, akhirnya Resi pun tersadar. Ia mulai membuka matanya dengan perlahan.

  "Ta, gue dimana? " ucap Resi masih melihat-lihat kesana kesini.

  "Lo di UKS, Res. Tadi tuh lo pingsan gara-gara kena bola basket" ucap Sita menenangkan Resi.

  "Hah? Gue pingsan? " Tanya Resi tidak percaya.

  Sita hanya mengangguk pelan.

  "Terus yang bawa gue kesini siapa? Ga mungkin lo sendirian kan." tanya Resi kembali.

  "Emm.. " Sita bingung harus menjawab apa, karena tadi laki-laki itu bilang kalau ia tidak boleh memberi tau Resi kalau dialah yang sudah membawa Resi ke UKS. Sita pun menuruti perkataan laki-laki itu dan tidak memberi tau yang sebenarnya .

  "Yaiyalah, masa iya gue yang bawa lo kesini sendirian. Gue dibantu sama anak-anak yang ada disitu, yang lagi pada nonton. " ucap Sita sedikit berbohong.

  "Ohh.. Jam berapa nih? " ucap Resi.

  "Jam 17.00 WIB." ucap Sita.

  "Seriusan lo? Aduh ini udah sore banget." ucap Resi sambil mengambil handphone nya di saku androknya. Ternyata Radit sudah mengirim pesan sejak tadi. Radit mengirim pesan bahwa ia tidak bisa menjemput Resi, karena seperti biasa tugas-tugas menumpuk di kampusnya. Dan akhirnya Resi pulang bersama Sita.

  "Emm, Ta gue pulang bareng sama lo ya, soalnya Kak Radit ga bisa jemput." ucap Resi.

  "Oke, slow aja sama gue, oh iya, tapi gue ga bawa motor hari ini." ucap Sita.

  "Yaudah ga apa-apa, kita jalan aja. Yang penting gue ada temen buat pulang" ucap Resi seraya tersenyum.

   Sita pun membalas senyum Resi. Mereka berdua keluar dari ruang UKS dan langsung pulang.

.....

   Haii guys.. !! Hayoo siapa yaa cowo itu 😳 ayo tebaakk.. Hihi😁baca terus ya guyss,makin penasaran kan kelanjutannya.. Emm.. Jangan lupa vote,komen dan sarannya. Terimakasih😊😉

Diary Resi For Rezki [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang