Bab 3

2.6K 148 9
                                    

Aku khilaf jadi publish aja deh😩
Hope u like it! Tolong koreksi typonya ya.

"Ada yang berusaha ku tahan agar tidak tumpah, ada yang berusaha ku bendung agar ia tak jatuh. Namun aku sudah kalah, ia lebih kuat dari yang ku perkirakan. Terima kasih kau telah mengundangnya (airmata)"
-PL-

"Lepaskan dari pada harus memaksa
Ikhlaskan daripada harus disakiti terus menerus
Relakan daripada harus berjuang sendirian tapi tak pernah dihargai"

***

Prilly masih duduk terdiam dilantai, tanpa terasa air matanya mulai menetes tanpa disadari. Dia tidak menyangka bila Ali akan mengatakan hal sekasar itu kepadanya bahkan secara tidak langsung perlakuan Ali tadi sama saja membela jalang itu.

Harga dirinya begitu terluka hingga dia tak sanggup untuk langsung mengejar Ali seperti biasanya.

"Serendah itukah?" Prilly bergumam lirih, sungguh dia sudah hampir goyah karena perkataan Ali tadi, tapi dia berusaha menahan semuanya. Dan segera bangun seraya menghapus air matanya dengan kasar.

Dia tidak serendah itu.
P

rilly menyemangati dirinya sendiri.

Miris sekali bukan hidupnya? Jauh dari keluarganya hanya demi mengejar cinta pertamanya namun apalah daya cinta pertamanya pun tak menginginkan adanya dirinya.

Prilly melepaskan sepatu hellsnya dengan tergesa gesa dan langsung mengejar Ali untuk memberikan laki laki sialan namun dicintainya itu pelajaran, terutama kepada jalang yang secara tidak langsung Ali bela tadi.

Tidak bisa dibiarkan!

Buru buru Prilly berlari secepat mungkin tanpa menghiraukan pandangan dari karyawan karyawan yang lainnya. Prilly amat sangat mengetahui bilamana karyawan disana hampir semuanya ah tidak tapi memang semuanya membenci dirinya. Lebih tepatnya membenci kelakuan Prilly yang senang membuat onar tentunya bagi mereka hal itu amat sangat mengganggu mereka.

"Gila ya, gatau malu banget udah sering ditolak tapi masih aja ngejer ngejer" bisik salah satu karyawati disana saat Prilly melintas dihadapan mereka.

"Ah lo gatau sih, kan dia matre mangkanya dia masih ngejer ngejer boss kita tau" sahut karyawati yang lain yang kebetulan berjalan beriringan dengan karyawati tadi yang menggosipi Prilly lebih dulu.

Prilly menahan amarahnya saat mendengar perkataan mereka, baginya ini bukan waktu yang tepat untuk memberikan pelajaran kepada dua wanita tukang gossip itu. Yang sekarang dia harus lakukan adalah menemukan Ali dan memberikannya balasan atas semua perbuatannya.

Tapi sebelum Prilly melanjutkan perjalanannya, sepertinya dia mulai berpikir kembali untuk memberikan sedikit saja pelajaran berharga kepada dua wanita itu. Pelajaran kecil mungkin.

Prilly berjalan menghampiri dua wanita itu, mereka langsung berhenti menggosipi Prilly tapi tatapan mata mereka masih menyiritkan rasa tak suka kepada Prilly lebih tepatnya mencemooh diri Prilly.

"Mas" Panggil Prilly saat melihat ada seorang OB yang melintas tengah membawa gelas berisi beberapa jus yang akan dia antar ntah kemana.

OB tersebut tampak  langsung menghampiri Prilly.
"Kenapa Mbak?" tanyanya. Tanpa berbasa basi Prilly langsung mengambil salah satu gelas yang ada dinampan itu dan langsung menyiramkannya kepada dua wanita yang tadi dengan seneng hati menggosipi dirinya.

Betapa Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang