Bab 4

2.3K 127 7
                                    

Gimana puasa kalian tadi? Lancar? Semangat dong ya:v

Tolong koreksi typonya.

"Kesalahan perempuan cuma satu, terlalu dalam mencintai seseorang sehingga lupa bagaimana caranya untuk berhenti"
-PL-

"Maka jika cinta kau seharusnya tidak memaksa karena itu bukan cinta melainkan obsesi semata"
-A-

###


Mobil berplat B itu berhenti di sebuah rumah, Prilly tersenyum kecil saat melihat rumah didepannya itu langsung saja dia keluar dari mobilnya untuk masuk ke dalam rumah itu dan tak lupa dia memakai kacamata hitamnya sebelum keluar dari mobil.

Sampai di depan pintu rumah itu sudah ada banyak pelayan beserta beberapa orang suruhannya yang berdiri di dekat pintu hendak menyambut Prilly. Prilly hanya tersenyum singkat saat beberapa dari mereka menyapanya.

"Dimana dia?" Tanya Prilly pada salah satu orang suruhannya yang ada disana. Orang yang ditanya pun langsung mengerti dan mengantar Prilly untuk menemui seseorang yang Prilly cari.

Pria itu mengantarkan Prilly sampai di depan pintu coklat tua besar disana, dan tanpa disuruh dia langsung meninggalkan Prilly.

"Let's see"

Prilly membuka pintu itu dengan gerakan yang anggun tanpa tergesa gesa malah terkesan lamban dan menikmati. Setelah pintu itu terbuka sudah ada orang yang dia tunggu disana beserta orang yang sudah sangat sangat ingin dia berikan pelajaran.

"Good job, kau memang tidak pernah mengecewakanku" Ujar Prilly sambil tersenyum licik saat melihat siapa yang ada disana.

"Nona" Orang itu memanggil Prilly dan hendak mendekatinya. Tapi baru saja akan mendekat Prilly sudah mengangkat tangannya sebagai isyarat untuk berhenti kemudian dia berjalan ke arah dua orang yang ada disana.

Prilly menatap orang kepercayaannya.
"Ya.. Aku mengerti, terima kasih Sam. Sekarang kau boleh pergi sebentar dan meninggalkanku dengan perempuan yang ada di kursi itu. Aku ingin sedikit memberinya pelajaran berharga"

Orang yang di panggil Sam itu terlihat ragu untuk meninggalkan Prilly dengan wanita yang berhasil dia bawa kesini tadi. Dia takut bila nonanya itu akan berbuat diluar batas. "Tapi nona..."

"Nope, just go away"

Mau tak mau Sam meninggalkan Prilly dengan wanita malang tadi. Dia berharap semoga saja wanita itu tidak akan habis dengan Prilly.

Setelah mendengar bunyi pintu ditutup Prilly langsung mengalihkan pandangannya kepada wanita yang terikat dikursi dengan mulut di tutup itu. Dia tersenyum remeh seraya duduk di atas meja dengan angkuh.

"Hmm.. Sepertinya kita bertemu kembali ya" ujar Prilly.

Wanita itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya seraya berusaha melepaskan diri. Namun mulutnya tak henti mengeluarkan sumpah serapah untuk Prilly walaupun itu semua tak terdengar jelas.

"Mmmmpphhh..."

"Hah? Kau bilang apa? Kau senang bertemu denganku kembali begitu?" kata Prilly sambil menyiritkan dahinya seperti kesusahan mendengarkan perkataan wanita itu.

Betapa Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang