Ini udah terlambat banget updatenya tapi daripada engga kan?
Tolong koreksi typonya ya. Mksh💙
Ngetik BAM itu harus galau, gatau kenapa."Jangan membenci orang sampai begitu bencinya karena kita tidak akan tau apa yang telah Tuhan rencanakan, bisa saja kelak dia malah menjadi jodohmu"
-Authormu-"Jadilah egois, terutama untuk hatimu agar kelak kau tak perlu terluka lagi"
-AS-***
Ali mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi agar dia segera sampai di tempat yang telah dijanjikannya pertemuan dengan seseorang. Setelah menempuh waktu cukup lama berkendara akhirnya Ali telah sampai di tempat tersebut, sebuah cafe kecil yang berada dipinggiran kota namun sangat nyaman untuk dikunjungi.
Masuk kesana Ali langsung disuguhi dengan pemandangan ramainya orang orang yang ada di cafe tersebut untung saja Ali sempat menyuruh orang kepercayaannya untuk memesan salah satu tempat yang cukup privasi untuk dirinya dan seseorang itu, dia tinggal menunggu saja di tempat itu yang tepat berada di lantai dua cafe.
Setelah menunggu hampir sepuluh menit dengan perasaan yang gelisah akhirnya orang yang ditunggu tunggu olehnya telah datang dan tepat berada di depannya. Sungguh dia tak berubah sejak terakhir mereka bertemu, bahkan Ali sangat yakin jika dia semakin mempesona saja sekarang. Setelah mempersilahkan orang tersebut untuk duduk mereka sempat terdiam dalam beberapa saat, Ali sibuk dengan keterpesonaannya dan dia sibuk dengan pikirannya sendiri.
Sampai suara salah satu dari mereka memecahkan keheningan itu barulah tercipta obrolan.
"Ali?" Panggil seseorang itu dengan lembut. Ali langsung menerjabkan matanya dan menjawab panggilan tersebut.
Suara itu..
Suara lembut itu yang dulu sering memanggil namanya.
"Ah iya" kata Ali sedikit salah tingkah sambil menggaruk tekuknya yang tak gatal.
Seseorang itu tersenyum lembut melihat pria yang ada didepannya, tetap sama seperti dahulu tingkah pria itu tak pernah berubah, pikirnya.
"Kamu tetap sama" celetuknya jenaka.Ali merasa sedikit terkejut saat wanita di depannya itu berkata demikian hingga dirinya tak sadar mengeluarkan senyum bodohnya.
"Ah.. Tentu saja" Senyum Ali keluar tanpa bisa terkontrol.Memang dahsyat sekali pengaruh wanita didepannya itu, apapun yang terjadi dengan dirinya susah sekali terkontrol saat di dekat wanita itu. Bahkan rasanya pun tetap sama dia tetap merasakan perasaan bahagia yang menggebu gebu seperti dahulu.
"Bagaimana kabarmu? Kamu baik baik saja kan?" wanita itu bertanya seakan mereka orang yang sudah sangat lama sekali tak pernah berjumpa.
Senyum kecil terbit di kedua sisi bibir Ali.
"Hmm.." Aku tak baik tanpamu."Ada apa Li?" terlihat raut khawatir tersirat di wajah wanita itu. "Seperti yang kau lihat aku begini" Balas Ali sekenanya, walau terlihat ada keraguan di matanya.
Wanita itu mengangguk mengerti walaupun hatinya ragu melihat penampilan diri Ali yang sekarang berbeda sekali dengan yang dulu.
"Kau akan selalu baik baik saja, aku yakin itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Betapa Aku Mencintaimu
Fiksi UmumJerman, 10 october 20xx Seandainya aku bisa memutar waktu, maka aku akan mengulang masa dimana pertama kali kita bertemu. Dan aku akan sedikit lebih sopan dalam perkara mencintaimu, dengan bertanya "Apakah kau bersedia untuk menerima hatiku?". Bukan...